Limbah cair pertambangan batubara merupakan limbah yang dapat menimbulkan pencemaran lingkungan, termasuk komunitas makrozoobentos. Penelitian ini bertujuan untuk, mengetahui perbedaan komunitas makrozoobentos di bagian perairan Sungai dan mengetahui pengaruh limbah cair kegiatan pertambangan batubara pada kualitas perairan Sungai. Metode penelitian adalah penelitian kuatitatif dimana komunitas makrozoobentos yang diukur berdasarkan pengambilan sampel di lokasi stasiun-stasiun yang telah ditetapkan dan uji laboratorium. Pengolahan data mengunakan indeks Indeks Keanekaragaman (H'),Indeks Keanekaragaman Shannon – Wiene dan Indeks Dominansi (C). Hasil penelitian menunjukan bahwa limbah cair yang dihasilkan berperan dalam menurunkan kualitas air Sungai, ditandai dengan Indeks Keanekaragaman (H') pada stasiun I rata-rata 1,65 ; stasiun II Indeks Keanekaragaman (H') rata-rata 0; stasiun III Indeks Keanekaragaman (IT) rata-rata 1,08 ; stasiun IV Indeks Keanekaragaman (H') rata-rata 1,6 dan berdasarkan Indeks Keanekaragaman Shannon - Wiener diperoleh informasi bahwa stasiun I dan stasiun IV termasuk kategori perairan tercemar ringan, stasiun III termasuk kategori perairan tercemar sedang, dan stasiun II termasuk kategori perairan tercemar berat, perubahan parameter fisik kimiawi perairan akan mempengaruhi nilai indeks keanekaragaman jenis makrozoobentos dan indeks dominansi. Jenis makrozoobentos, nilai Indeks Dominansi (C) rata-rata pada stasiun II merupakan nilai yang tertinggi yang didapatkan (C = 0,89), karena perairan air sungai sudah mulai terkena limbah pertambangan batubara, dan menyebabkan organisme makrozoobentos yang tidak toleran dengan pencemaran akan berpindah atau mati, sedangkan yang toleran terhadap pencemaran akan bertahan hidup. Jenis yang bertahan adalah kelompok Oligochaeta jenis Lumbriculus sp.