Sayfa Auliya Achidsti
Universitas Gadjah Mada (UGM)

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

EKSISTENSI KIAI DALAM PENGEMBANGAN TRADISI ISLAM INDONESIA Achidsti, Sayfa Auliya
IBDA` : Jurnal Kajian Islam dan Budaya Vol 9 No 2 (2011): IBDA': Jurnal Kajian Islam dan Budaya
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Institut Agama Islam Negeri Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (126.116 KB) | DOI: 10.24090/ibda.v9i2.40

Abstract

Locality is the closest entity toward the society. Moreover in Indonesia,this problem should be located as the stepping stone to view howthe people live, their need, and the reason why do they live in such way.This existence relates each other forming a civil society. This article discussesthe relationship between religion and society as an important factorwhich influences much on the Islamic scholars’ position and all theiractivities in the society. In traditional Javanese society, the Islamic scholarsare more positioned as having a strategic social function in a society.
EKSISTENSI KIAI DALAM MASYARAKAT Achidsti, Sayfa Auliya
IBDA` : Jurnal Kajian Islam dan Budaya Vol 12 No 2 (2014): IBDA': Jurnal Kajian Islam dan Budaya
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Institut Agama Islam Negeri Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (152.896 KB) | DOI: 10.24090/ibda.v12i2.443

Abstract

Kiai as a social actor, who closely related to religion, has double entities, as a kiai himself and as a Muslim. The first concept is usually apllied in netral discussion on viewing a scholar and the activity of kiai for his followers, how he do preach (dakwah), methods, and other discussions that relate to the influenced power of kiai in his society. The second study is how kiai preaching, the way and methods and other studies like how is kiai power toward the society. The next study is about the kiai’s preach, methods and ways related to how the existence of kiai is build. The capital of kiai figure, finally can be seen as a consequence from good Muslim, and people in the society tend to acquire it.
BOM DAN UNIKSITAS INDONESIA: "Mall", Ekstasi Identitas, Terorisme, dan Negara Achidsti, Sayfa Auliya
Jurnal Dakwah Vol. 11 No. 1 (2010)
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/jd.2010.11101

Abstract

Masih membekas dalam ingatan kita mengenai insiden bom beberapa saat lalu. Bom di Hotel J. W. Marriot dan Ritz Carlton pada tanggal 17 Juli 2009 itu memang benar-benar tidak diduga sebelumnya oleh berbagai pihak. Nyatanya, semua terjadi begitu cepat, dan pagi itu belasan korban jatuh. Segera setelahnya, televisi seakan menjadi mata dari masyarakat itu sendiri. Media begitu cermat mengawasi (red. Meliput) seputar lokasi bom, dan sebagai “selingannya” disertai pula dengan analisis-analisis beberapa ahli yang dinilai cukup berhubungan dengan bom beserta efeknya. Hal ini tentu erat kaitannya dengan ketakutan dan kekhawatiran seputar insiden (yang kesekian kalinya itu), dengan kemungkinan efek domino yang akan terjadi pasca bom. Akan tetapi, yang menjadi menarik  adalah adanya beberapa fakta fakta dan analisis “sisipan” di antara banyaknya berita lain yang mengulas mengenai tren masyarakat pasca bom. Disebutkan bahwa kegiatan masyarakat pasca bom relatif stabil; dalam artian aktivitas Jakarta dan sekitarnya tetap ramai, mall tetap dikunjungi pelanggannya, dan tempat wisata juga masih banyak didatangi pengunjung.