Nursandi, Wahyu Asmoro
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

DAMPAK PANDEMI COVID-19 TERHADAP OPERASIONAL PT. KALTIM PRIMA COAL Nursandi, Wahyu Asmoro; Siswanto, Agus; Junaidi, Moh.
Prosiding Temu Profesi Tahunan PERHAPI 2020: PROSIDING TEMU PROFESI TAHUNAN PERHAPI
Publisher : PERHAPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36986/ptptp.v0i0.166

Abstract

Kasus penyebaran COVID-19 pertama kali ditemukan di wilayah Wuhan, Tiongkok. Penyebaran COVID-19 mengalami peningkatan dan menjadi pandemic global. Badan Kesehatan Dunia (WHO) secara resmi menetapkan kasus penyebaran COVID-19 sebagai Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia (KKMMD). Hal ini berdampak kepada seluruh elemen kesehatan, sosial, ekonomi, dan budaya, termasuk bidang usaha pertambangan batubara. Tetapi perusahaan pertambangan batubara dituntut untuk tetap beroperasi, untuk menjamin pasokan energi saat terjadi pandemic global.PT. Kaltim Prima Coal sebagai salah satu perusahaan batubara terbesar di Indonesia, berkomitmen penuh untuk menjamin ketersedian pasokan energi baik secara regional maupun global. Hal ini selaras dengan visi PT. Kaltim Prima Coal. “Produsen batubara terkemuka Indonesia untuk memenuhi kebutuhan dunia, yang memberikan nilai optimal bagi semua pemangku kepentingan”. Hatari Department salah satu departemen di Mining Operation Division, PT. Kaltim Prima Coal yang mengoperasikan 4 pit operation melakukan berbagai inisiatif agar beroperasi dengan optimal, efektif, efisien, dan sesuai protokol kesehatan. Beberapa inisiatif yang dilakukan sebagai berikut:Pelaksanaan physical distancing dengan metode “drop zone” dan “zonasi”.Pengisian formulir pernyataan kesehatan karyawan, pengukuran suhu menggunakan thermo scan dan thermo gun, penggunakan masker, budaya cuci tangan, serta menggunakan hand sanitizer saat di dalam kabin alat berat.Penyemprotan disinfectant semua sarana transportasi diawal shift dan alat berat.Pengaturan penumpang sarana transportasi untuk mencukupi kebutuhan manpower dan penerapan physical distancing.Melalui inisiatif-inisiatif tersebut Hatari Department mampu mencapai target produksi yang direncanakan sebagai komitmen menjamin pasokan energi, serta praktek operasional terbebas dari pandemic COVID-19.
RANCANGAN JALAN BERJENJANG UNTUK MENGURANGI “BRAKE OVERHEATING” PADA PIT PINANG SOUTH, PT. KALTIM PRIMA COAL, KUTAI TIMUR TEMU PROFESI TAHUNAN (TPT) XXXII PERHAPI 2023 Nursandi, Wahyu Asmoro; Santoso, Gandung Iman; Ardiansyah, Ardiansyah
Prosiding Temu Profesi Tahunan PERHAPI 2023: PROSIDING TEMU PROFESI TAHUNAN PERHAPI
Publisher : PERHAPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pit Pinang South Panel 4 merupakan salah satu dari tiga pit yang dioperasikan oleh departemen Jupiter, Mining Operation Division, PT. Kaltim Prima Coal. Pada tahun 2023 direncanakan peningkatan produksi untuk Pit Pinang South Panel 4. Hal ini tentu memicu ekspansi development pit, sewajarnya proses ekspansi diawali penggalian dari elevasi puncak dengan metode pre stripping. Tantangan operasional development pit adalah membuat jalan menuju puncak topografi, jalan harus memperhatikan aspek safety dan kemampuan alat angkut yaitu grade jalan. Tipe alat angkut yang beroperasi di Pit Pinang South Panel 4 adalah electric truck (Euclid EH3500 dan EH4500) dan mechanical truck (CAT789). Jalan alat angkut dibuat dari RL50 menuju RL110 dengan grade 10 %. Berdasarkan temuan aplikasi Minecare, unit truck Euclid EH4500 saat turun melewati jalan tersebut kerap muncul “brake overheating” dan mengalami perlambatan. Kecepatan maksimum berdasarkan grafik “EH4500 retarder chart” maksimum speed 27 km/jam. Tim departemen Jupiter melakukan koordinasi dengan tim Electric Truck Mining Support Divison, hasil evaluasi dan perbaikannya adalah sebagai berikut: 1) Memperbaiki geometri turunan jalan tikungan menerus dengan model turunan berjenjang. 2) Memasang sign pemberitahuan transmisi yang digunakan. 3) Melakukan sosialisasi prosedur penggunaan brake. Berdasarkan rekomendasi tersebut, departemen Jupiter melakukan perubahan desain geometri jalan dengan model berjenjang dari RL 90 dan RL 100. Hasil pengukuran setelah perbaikan dilakukan event “brake overheating” turun 46 % dan kecepatan optimum truck saat melintasi area tersebut 40-50 km/jam.