Lamanepa, Simon Nama Samon
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : SOLUTION, Journal of Counseling and Personal Development

Mengenal Jejaring Bantuan Suku Lamaholot Lamanepa, Simon Nama Samon; Ruing, Marsela Mia Indrianti; Hastuti, Maria Margaretha Sri
SOLUTION Vol 1, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Sanata Dharma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24071/sol.v1i2.3042

Abstract

Pada pelaksanaan konseling di Indonesia, guru Bimbingan dan Konseling/konselor perlu menyadari peran kepala suku adat atau tetua adat dalam penyelesaian masalah masyarakatnya. Masyarakat menaruh kepercayaan yang besar kepada kepala suku adat dapat menyelesaikan berbagai masalah, seperti keluarga, kesehatan, ekonomi, dan lain sebagainya. Kemampuan berkolaborasi antara guru Bimbingan dan Konseling/konselor dengan kepala suku adat menjadi suatu kompetensi tersendiri.Suku Lamaholot di Flores Timur dijadikan fokus penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pandangan suku Lamaholot tentang masalah, dan proses penyelesaian masalah secara adat atau ritual adat yang dilakukan oleh kepala suku adat atau tetua adat, dan mengetahui pentingnya seorang konselor memiliki kompetensi konseling multikultural. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara secara mendalam (in depth interview) dengan tetua suku. Hasil wawancara menemukan dua hal. Pertama, keyakinan suku Lamaholot bahwa masalah itu berasal dari masalah-masalah leluhur yang sampai sekarang belum terselesaikan hingga mendarah daging, atau dari kesalahan individu sendiri. Kedua, proses penyelesaian masalah melalui tahapan-tahapan: (1) orang tua menemui Atamola (orang pintar) untuk membicarakan masalah anggota keluarga, (2) orang tua menemui Atamua (orang yang melakukan pembersihan atas kesalahan leluhur) untuk mendapatkan informasi tentang materi-materi ritual adat apa saja yang harus dipersiapkan. Pertemuan ini dapat tanpa kehadiran anggota keluarga yang bermasalah, dan (3) orang tua kembali bertemu Atamua bersama anggota keluarga bermasalah untuk menjalani ritual pembersihan diri.
Analisis Dinamika Psikologis Guru SMK Sukamaju Ditinjau Dari Teori Sigmund Freud Lamanepa, Simon Nama Samon
SOLUTION Vol 2, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Sanata Dharma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24071/sol.v2i1.3388

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dinamika psikologis seorang guru (pikiran, perasaan, dan perilaku) ketika awal, selama berproses hingga sekarang selama mengajar di SMK Sukamaju dan hal apa saja yang membuat guru masih bertahan mengajar di SMK Sukamaju. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif desain studi kasus. Kasus yang diteliti dalam penelitian ini adalah pergolakan batin guru ketika mengajar di SMK Sukamaju. Sumber data penelitian ini adalah  seorang guru di SMK Sukamaju. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara. Teknik yang digunakan untuk melihat keabsahan data adalah member check. Teknik analisis data kualitatif yang digunakan adalah dengan membuat verbatim, membuat koding dari verbatim, mengkategorisasi, menyaring data dan melakukan interpretasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dinamika pikiran responden ketika awal, selama mengajar dan hingga saat ini sangat dipengaruhi oleh ego. Responden mengalami dinamika perasaan positif dan negatif. Perubahan perasaan itu di antaranya adalah takjub, senang, puas, nyaman, tidak nyaman, jengkel, marah, sedih, jenuh dan kasihan. Perubahan perasaan ini dipengaruhi oleh superego.  Dinamika pemberian pendisiplinan berawal dari bahasa yang halus, kemudian menjadi bahasa yang agak keras dan akhirnya kembali kepada bahasa yang halus. Perubahan penggunaan intonasi suara terjadi karena mekanisme pertahanan diri pembentukan reaksi. Nilai ibadah, sosok figur, dan pemenuhan kebutuhan ekonomi dalam keluarga menjadi alasan responden masih bertahan mengajar di SMK Sukamaju. Alasan bertahan mengajar sebagai bentuk nilai ibadah dan sosok figur dilatarbelakangi oleh superego dan alasan bertahan mengajar karena kebutuhan ekonomi dilatarbelakangi oleh ego.