Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Analisa Data Seismisitas Menggunakan Metode Maximum Likelihood Untuk Mitigasi Gempabumi Kota Sibolga Prasetyo, Retno Agung; Hamzah, Amir; Muzambiq, Said
Jurnal Teknik Informatika UNIKA Santo Thomas Vol 4 No 1: Tahun 2019
Publisher : LPPM UNIKA Santo Thomas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (966.247 KB) | DOI: 10.17605/jti.v4i1.619

Abstract

Kota Sibolga termasuk salah satu kota yang padat penduduk yaitu 8.033 Jiwa/ Km2. Wilayahnya termasuk pesisir pantai barat Sumatera dekat dengan zona pertemuan lempeng Eurasia dan lempeng Indo Australia. Analisa tingkat seismisitas dalam rangka memitigasi bencana gempabumi yaitu dengan menghitung variasi nilai a dan nilai b, menghitung periode ulang gempabumi dan bagaimana hubungan tingkat kegempaan diwilayah tersebut dengan kondisi geologi Kota Sibolga. Data yang digunakan dalam analisa ini bersumber dari IRIS dan BMKG periode 1971-2016 dengan magnitudo 0-10 pada kedalaman 0-300 km. Dalam analisa ini penulis membagi menjadi 2 segmen berdasarkan distribusi episenter. Untuk segment I pada titik koordinat 1°2’00” - 2°1’00” LU dan 97°8’00” - 98°45’00” BT, Untuk segment II pada titik koordinat 1°2’00” - 2°1’00” LU dan 98°45’00” - 99°1’00” BT. Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan metode Maximum Likelihood yang dibantu dengan software ZMAP 6.0. Pada Segment I diperoleh nilai a antara 4.8 – 5.05 dan b sebesar 0.68-0.73, periode ulang gempa bumi untuk rentang M 4-5 yaitu 0,6-0,8 tahun, M 5-6 yaitu 3-4 tahun, M 6-7 yaitu 10-20 tahun. Pada Segment II diperoleh nilai a antara 3,4 – 3,6 dan b sebesar 0.35-0.395, periode ulang gempa bumi untuk rentang magnitude M 4-5 yaitu 1 – 1,5 tahun, rentang M 5-6 yaitu 5 tahun dan rentang M 6-7 30 – 40 tahun. Jika dibandingkan antara dua segment, maka variasi a dan b segment I lebih tinggi yaitu a 4,7 dan b 0,656. Kota sibolga terdiri dari dua batuan yaitu granit sibolga dan batupasir formasi barus. Secara umum, dapat disimpulkan bahwa wilayah analisa memiliki tingkat seismisitas tinggi dan rawan bencana gempa bumi yang dibuktikan dengan periode ulang gempa bumi yang singkat yaitu kurang dari 40 tahun dan sering terjadi gempa-gempa kecil baik di daratan maupun lautan.
Analisa Data Seismisitas Menggunakan Metode Maximum Likelihood Untuk Mitigasi Gempabumi Kota Sibolga Prasetyo, Retno Agung; Hamzah, Amir; Muzambiq, Said
Jurnal Teknik Informatika UNIKA Santo Thomas Vol 4 No 1: Tahun 2019
Publisher : LPPM UNIKA Santo Thomas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (966.247 KB) | DOI: 10.17605/jti.v4i1.619

Abstract

Kota Sibolga termasuk salah satu kota yang padat penduduk yaitu 8.033 Jiwa/ Km2. Wilayahnya termasuk pesisir pantai barat Sumatera dekat dengan zona pertemuan lempeng Eurasia dan lempeng Indo Australia. Analisa tingkat seismisitas dalam rangka memitigasi bencana gempabumi yaitu dengan menghitung variasi nilai a dan nilai b, menghitung periode ulang gempabumi dan bagaimana hubungan tingkat kegempaan diwilayah tersebut dengan kondisi geologi Kota Sibolga. Data yang digunakan dalam analisa ini bersumber dari IRIS dan BMKG periode 1971-2016 dengan magnitudo 0-10 pada kedalaman 0-300 km. Dalam analisa ini penulis membagi menjadi 2 segmen berdasarkan distribusi episenter. Untuk segment I pada titik koordinat 1°2’00” - 2°1’00” LU dan 97°8’00” - 98°45’00” BT, Untuk segment II pada titik koordinat 1°2’00” - 2°1’00” LU dan 98°45’00” - 99°1’00” BT. Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan metode Maximum Likelihood yang dibantu dengan software ZMAP 6.0. Pada Segment I diperoleh nilai a antara 4.8 – 5.05 dan b sebesar 0.68-0.73, periode ulang gempa bumi untuk rentang M 4-5 yaitu 0,6-0,8 tahun, M 5-6 yaitu 3-4 tahun, M 6-7 yaitu 10-20 tahun. Pada Segment II diperoleh nilai a antara 3,4 – 3,6 dan b sebesar 0.35-0.395, periode ulang gempa bumi untuk rentang magnitude M 4-5 yaitu 1 – 1,5 tahun, rentang M 5-6 yaitu 5 tahun dan rentang M 6-7 30 – 40 tahun. Jika dibandingkan antara dua segment, maka variasi a dan b segment I lebih tinggi yaitu a 4,7 dan b 0,656. Kota sibolga terdiri dari dua batuan yaitu granit sibolga dan batupasir formasi barus. Secara umum, dapat disimpulkan bahwa wilayah analisa memiliki tingkat seismisitas tinggi dan rawan bencana gempa bumi yang dibuktikan dengan periode ulang gempa bumi yang singkat yaitu kurang dari 40 tahun dan sering terjadi gempa-gempa kecil baik di daratan maupun lautan.
Coulomb Stress Changes in the 2004 Aceh Earthquake on the Mount Sibualbuali and Mount Lubukraya Sinaga, Goldberd Harmuda Duva; Halawa, Analiser; Prasetyo, Retno Agung; Silaban, Irving Josafat Alexander; Sinaga, Mardame Pangihutan
Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi (JPFT) Vol 10 No 2 (2024): July - December
Publisher : Department of Physics Education, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpft.v10i2.7110

Abstract

The great Aceh earthquake on December 26, 2004, had a magnitude of 9.2 Mw for 10 minutes with coordinates 3,316°N 95,854°E. had a tremendous impact on changes in geological conditions and disasters in Aceh and Asia, especially Southeast Asia and South Asia. Changes in geological conditions have resulted in Aceh and its surroundings becoming more prone to earthquakes, including volcanoes in North Sumatra. This research aims to determine the value of changes in coulomb stress that occur on Mount Sibualbuali and Lubukraya. This research uses the coulomb stress method presented in Coulomb 3.4 software. This research produces positive coulomb stress changes in 2021 which are marked by the red lobe, namely 0.197 bar on Mount Sibualbuali and 0.187 bar on Lubukraya. The highest increase in chwerees in coulomb stress was in 2015, namely 0.319 bar in Sibualbuali and 0.262 bar in Lubukraya. This research also resulted in the highest coulomb stress changes at a depth of 90-100 km so that it does not affect the volcanic activity of the two mountains.