Azaria, Damarati
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Tentang Oral Hygiene Dengan Kejadian Moniliasis Pada Neonatus di Poli Tumbuh Kembang RSUD Sidoarjo Sari, Ira Puspita; Azaria, Damarati
EMBRIO Vol 3 (2013): EMBRIO (AGUSTUS 2013)
Publisher : Program Studi S1 Kebidanan - Fakultas Sains dan Kesehatan Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/embrio.vol3.no0.a1159

Abstract

Di dapatkan bayi berusia 0 – 28 hari yang kontrol di poli tumbuh kembang RSUD Sidoarjo mengalami moniliasis. Faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya moniliasis adalah pengetahuan ibu tentang perawatan bayi terutama oral hygiene. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Oral Hygiene dengan Kejadian Moniliasis pada Bayi di Poli Tumbuh Kembang RSUD Sidoarjo. Desain penelitian yang digunakan adalah analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah semua ibu yang mempunyai bayi dan berkunjung di Poli Tumbuh Kembang RSUD Sidoarjo pada bulan Juni 2013 sebanyak 64 responden dengan menggunakan Purposive sampling didapatkan sampel sebesar 30 responden. Penelitian ini menggunakan alat ukur kuisioner. Berdasarkan uji statistik dengan menggunakan Continuity correction (χ2) untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan ibu tentang oral hygiene dengan kejadian moniliasis pada neonatus didapatkan χ2 : 13,040 p : 0,001 dan tingkat kemaknaan α : 0,05 maka P <α sehingga Ho ditolak dan H1 diterima, yang artinya ada hubungan antara pengetahuan ibu tentang oral hygiene dengan kejadian moniliasis pada neonatus. Hal ini dibuktikan oleh 12 responden (40%)yang mempunyai pengetahuan baik tentang oral hygiene. Dan angka kejadian moniliasis pada bayi hanya sebagian kecil yaitu terjadi pada 8 responden (26,7%). Saran dari peneliti diharapkan para ibu harus lebih memperhatikan perilaku kesehatan yang diberikan kepada bayinya dengan menambah pengetahuan tentang personal hygiene terutama oral hygiene serta berani mengaplikasikan pada bayinya.
ANALISIS TENTANG PARITAS DENGAN KEJADIAN KETUBAN PECAH DINI PADA IBU BERSALIN DI RSUD SIDOARJO Azaria, Damarati; Pujiningsih, Yulia
EMBRIO Vol 1 (2012): EMBRIO (APRIL 2012)
Publisher : Program Studi S1 Kebidanan - Fakultas Sains dan Kesehatan Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/embrio.vol1.no0.a1244

Abstract

Ketuban pecah dini merupakan komplikasi yang berhubungan dengan kehamilan. Ketuban pecah dini adalah pecahnya ketuban satu jam sebelum terdapat tanda- tanda persalinan. Faktor-faktor yang berhubungan erat dengan ketuban pecah dini sulit diketahui. Kemungkinan adalah infeksi, golongan darah ibu dan anak tidak sesuai, multi graviditas (paritas), merokok, defisiensi gizi (vitamin C), inkompetensi servik, polyhidramnion, riwayat ketuban pecah dini, kelainan selaput ketuban. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mendapatkan data paritas dengan kejadian ketuban pecah dini pada ibu bersalin di RSUD Sidoarjo. Dalam penelitian ini digunakan metode deskriptif dengan desain penelitian cross sectional yang pengambilan sampelnya dilakukan secara probablility sampling dan tipe yang digunakan adalah sampel random. Jumlah populasi selama bulan April-Mei 2011 sebanyak 340 orang dan jumlah sampelnya sebanyak 183 orang. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada 183 ibu bersalin didapatkan sebanyak 138 orang (75,41%) tidak mengalami ketuban pecah dini dan sebanyak 45 orang (24,59%) mengalami ketuban pecah dini. Dari 71 orang ibu primipara, 55 orang (77,46%) tidak mengalami ketuban pecah dini dan 16 orang (22,54%) mengalami ketuban pecah dini, sedangkan dari 101 ibu multipara 76 orang (75,24%) tidak mengalami ketuban pecah dini dan 25 orang (24,76%) mengalami ketuban pecah dini, Dan dari 11 orang ibu grande multipara, 7 orang (63,64%) tidak mengalami ketuban pecah dini dan 4 orang (36,36%) mengalami ketuban pecah dini. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa sebagian besar ibu bersalin 101 orang (55,20%) adalah multipara.Sebagian besar ketuban pecah dini dialami oleh grande multipara sebanyak 4 orang (36,36%). Sebagian besar ibu bersalin 138 orang (75,41%) tidak mengalami ketuban pecah dini.
Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Tentang Oral Hygiene Dengan Kejadian Moniliasis Pada Neonatus di Poli Tumbuh Kembang RSUD Sidoarjo Sari, Ira Puspita; Azaria, Damarati
EMBRIO: Jurnal Kebidanan Vol 3 (2013): EMBRIO (AGUSTUS 2013)
Publisher : Program Studi S1 Kebidanan - Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (89.368 KB) | DOI: 10.36456/embrio.vol3.no0.a1159

Abstract

Di dapatkan bayi berusia 0 – 28 hari yang kontrol di poli tumbuh kembang RSUD Sidoarjo mengalami moniliasis. Faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya moniliasis adalah pengetahuan ibu tentang perawatan bayi terutama oral hygiene. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Oral Hygiene dengan Kejadian Moniliasis pada Bayi di Poli Tumbuh Kembang RSUD Sidoarjo. Desain penelitian yang digunakan adalah analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah semua ibu yang mempunyai bayi dan berkunjung di Poli Tumbuh Kembang RSUD Sidoarjo pada bulan Juni 2013 sebanyak 64 responden dengan menggunakan Purposive sampling didapatkan sampel sebesar 30 responden. Penelitian ini menggunakan alat ukur kuisioner. Berdasarkan uji statistik dengan menggunakan Continuity correction (χ2) untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan ibu tentang oral hygiene dengan kejadian moniliasis pada neonatus didapatkan χ2 : 13,040 p : 0,001 dan tingkat kemaknaan α : 0,05 maka P <α sehingga Ho ditolak dan H1 diterima, yang artinya ada hubungan antara pengetahuan ibu tentang oral hygiene dengan kejadian moniliasis pada neonatus. Hal ini dibuktikan oleh 12 responden (40%)yang mempunyai pengetahuan baik tentang oral hygiene. Dan angka kejadian moniliasis pada bayi hanya sebagian kecil yaitu terjadi pada 8 responden (26,7%). Saran dari peneliti diharapkan para ibu harus lebih memperhatikan perilaku kesehatan yang diberikan kepada bayinya dengan menambah pengetahuan tentang personal hygiene terutama oral hygiene serta berani mengaplikasikan pada bayinya.