Ni’mah, Khoerotun
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Konsep Pendidikan Multikultural Menurut Caknun (Studi atas Jamaah Maiyah Cak Nun) Ni’mah, Khoerotun; Mubaedi, Ichsan
Al Iman: Jurnal Keislaman dan Kemasyarakatan Vol. 2 No. 2 (2018): Al Iman Jurnal keislaman dan kemasyarakatan
Publisher : STID Raudlatul Iman Sumenep

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Manusia dalam pandangan pendidikan multikultural dipandang sebagai makhluk makro dan sekaligus makhluk mikro yang tidak bisa terlepas dari budaya bangsa maupun kelompok etnisnya, karena manusia adalah mahluk sosial. Maka, manusia tidak dapat hidup sendiri. Di Indonesia terdapat jutaan manusia dengan kelompok etnis, adat, budaya, agama yang sangat beragam. Maiyah adalah salah satu cara yang digunakan oleh manusia sebagai alat pemersatu keanekaragaman. Salah satu yang diterapkan pada maiyah adalah nilai dari pendidikan multikultural yaitu toleransi. Dengan saling memahami keanekaragaman manusia ini, maiyah dapat dikatakan sukses dalam menerapkan nilai toleransi. Pendidikan multikultural itu sendiri menurut Cak Nun adalah suatu sistem pendidikan yang lebih menekankan pada akibat dari cara melihat keadaan pendidikan sekarang.
Rekonstruksi Pendidikan Menurut Sayyed Hossain Nasr dan Relevansinya Dengan Pendidikan Agama Islam Pada Saat Ini Ni’mah, Khoerotun
Al Iman: Jurnal Keislaman dan Kemasyarakatan Vol. 3 No. 2 (2019): Al Iman Jurnal keislaman dan kemasyarakatan
Publisher : STID Raudlatul Iman Sumenep

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidikan menurut Sayyed Hossain Nasr merupakan institusi paling strategis dalam proses tranmisi intelektual, spiritual, dan kultural umat Islam dari satu generasi ke generasi berikutnya. Sistem pendidikan yang di gunakan Nasr adalah tradisonal bukan sistem pendidikan barat modern. Adapun sistem pendidikan menurut Nasr yakni mengajarkan berbagai ragam disiplin ilmu pengetahuan klasik yang masih berkaitan erat dengan nilai-nilai agama, bukan dengan sistem pendidikan barat yang watak dasarnya adalah sekular dan tidak agamis. Hossain Nasr Nasr menolak adanya dikotomi keilmuan karena sesungguhnya antara agama Islam dan sains saling berhubungan. Education according to Sayyed Hossain Nasr is the most strategic strategy in the process of intellectual, spiritual and cultural transmission of Muslims from one generation to the next. The education system used by Nasr is not a modern western education system. Based on the education system according to Nasr who teaches a variety of classical scientific disciplines that are still related to religious values, not to the western education system whose basic nature is secular and not religious. Hossain Nasr Nasr rejects the existence of a scientific dichotomy because the conflict between Islam and science is interconnected.