Soil Transmitted Helminthiasis adalah infeksi cacing yang banyak dijumpai di Indonesia. Infeksi ini dapat menyebabkan malnutrisi, anemia, radang kronis saluran pencernaan, gangguan tumbuh kembang anak, gangguan proses belajar dan kehadiran di sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efektifitas dan efek samping albendazole dengan kombinasi mebendazole-pyrantel pamoate. Uji klinik acak tersamar ganda (double blind randomized trial) pada bulan April-Agustus 2015 terhadap anak Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Medan Tembung Kotamadya Medan. Besar sampel 217 anak dengan ascariasis 47,5%, trichuriasis 19,8% dan infeksi campuran 32,7%. Pada hasil pemeriksaan feses, angka kesembuhan 93,11% di kelompok albendazole dan 97,4% di kelompok kombinasi mebendazole-pyrantel pamoate. Perbedaan tidak signifikan pada pemeriksaan hari ke 7, 14 dan 21 (P=0,390, P=0,077, P=0,136) tetapi angka kesembuhan klinis di kelompok kombinasi mebendazole-pyrantel pamoate lebih tinggi dibandingkan di kelompok albendazole.Soil Transmitted Helminthiasis is a helminthic infection, frequently found in Indonesia. This infection can cause malnutrition, anemia, chronic inflammation of digestive system, child growth disturbance, reduced school presence. This study compared the effectiveness and side-effects between abendazole and mebendazole-pyrantel pamoate combination treatment. Double-blind randomized trial has been done in April-August 2015 on 217 primary students in Medan Tembung. The incidence of ascariasis is 47,5%, trichuriasis 19,8% and mixed infection 32,7%. Based on faeces examination, cure in albendazole group was 93,11% and 97,4% in mebendazole-pyrantel pamoate group. Results on the 7th, 14th and 21st day after treatment were statistically not significant (P= 0,390 ; P= 0,077 ; P= 0,136). Clinically, the cure in mebendazole-pyrantel pamoate group is higher than in albendazole group.