Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Efek Samping Terapi Kortikosteroid Sistemik Jangka Panjang pada Pasien Lupus Erimatosus Sistemik dan Tatalaksana Dermatologi Putri, Joice Gunawan; Wisan, Angel Benny
Cermin Dunia Kedokteran Vol 47, No 2 (2020): Penyakit Infeksi
Publisher : PT. Kalbe Farma Tbk.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (207.8 KB) | DOI: 10.55175/cdk.v47i2.356

Abstract

Kortikosteroid merupakan obat lini pertama pengobatan Lupus Eritematosus Sistemik (LES). Namun penggunaan kortikosteroid sistemik jangka panjang mempunyai efek samping pada berbagai organ, termasuk kulit. Oleh karena itu perlu pemantauan agar dapat meminimalkan efek samping. Artikel ini membahas efek samping kortikosteroid sistemik jangka panjang pada pasien LES perempuan usia 25 tahun. Setelah mendapat terapi topikal selama 1 bulan terdapat perbaikan.Corticosteroids are the first-line drugs in the treatment of Systemic Lupus Erythematosus (SLE). But the long-term use of systemic corticosteroids has side effects on various organs including the skin. Long-term use of systemic corticosteroids needs monitoring to minimize side effects. This article will discuss the side effects of long-term corticosteroid use in 25-year-old female patients with SLE. Significant changes occurred after one month topical therapy.
Efikasi Suplementasi Vitamin D3 Terhadap Keparahan Dermatitis Atopik: Tinjauan Sistematis Wisan, Angel Benny; Arista, I Gede Peri; Wirya, Andrew Yoshihiro; Rachman, Maria Jessica
Bahasa Indonesia Vol 6 No 1 (2025): Prominentia Medical Journal
Publisher : Universitas Ciputra Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37715/pmj.v6i1.5713

Abstract

Dermatitis atopik adalah penyakit kulit kronis dengan prevalensi global yang terus meningkat. Vitamin D3 berperan penting dalam modulasi sistem imun dan fungsi barrier kulit sehingga dapat menjadi terapi tambahan untuk menurunkan keparahan gejala dermatitis atopik. Penelitian ini merupakan tinjauan sistematis dengan menggunakan pedoman PRISMA. Artikel yang dianalisa mencakup penelitian observational dan Randomized Controlled Trial (RCT) yang mengevaluasi efek suplementasi vitamin D3 terhadap dermatitis atopik. Pencarian artikel dilakukan pada PubMed, Scopus, dan Google Scholar dengan menggunakan kata kunci "vitamin D3 supplementation" AND "atopic dermatitis". Seleksi artikel melibatkan penilaian relevansi, telaah teks lengkap dan konsensus antar peneliti. Sebanyak 16 artikel dianalisis, terdiri dari 10 studi observasional dan 6 RCT. Studi observasional menunjukkan adanya korelasi negatif antara kadar vitamin D serum dan tingkat keparahan dermatitis atopik. RCT melaporkan bahwa suplementasi vitamin D3 secara signifikan mengurangi gejala dermatitis atopik, memperbaiki fungsi barrier kulit, dan menurunkan inflamasi. Kombinasi vitamin D3 dengan probiotik dan Zinc menunjukkan efektivitas yang lebih baik dalam mencegah dermatitis atopik pada bayi. Vitamin D3 berpotensi menjadi terapi tambahan yang efektif untuk mengurangi keparahan gejala dermatitis atopik, terutama pada anak-anak. Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengevaluasi efektivitas jangka panjang dan menentukan dosis yang optimal pada berbagai populasi.