Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ISOLASI DAN IDENTIFIKASI CENDAWAN YANG BERASOSIASI DENGAN PENYAKIT MATI PUCUK PADA BIBIT JABON Aisah, Ai Rosah; Soekarno, Bonny P.W.; Achmad, Achmad
Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 12, No 3 (2015): Jurnal Penelitian Hutan Tanaman
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3847.029 KB)

Abstract

ABSTRACTDieback diseases are often found attacking jabon seedlings in the nursery and potentially lead to seedling deaths. This study was aimed to obtain and identify the fungal isolates associated with dieback disease of jabon seedlingsand determine the causative pathogens of dieback diseases. 25 fungal were isolated from diseased seedlings,consisted of Botryodiplodia spp., Fusarium spp., Colletotrichum sp., Curvularia sp., Pestalotiopsis sp., and sterilemycelia. The suspected fungus as the cause of dieback diseases on jabon seedlings were Botryodiplodia spp.ABSTRAKPenyakit yang sering ditemui menyerang bibit jabon di areal persemaian dan berpotensi menyebabkan kematian terhadap bibit adalah mati pucuk. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh dan mengidentifikasi isolat cendawanyang berasosiasi dengan penyakit mati pucuk pada bibit jabon serta menentukan patogen penyebab mati pucuktersebut. Jumlah isolat yang diperoleh dari isolasi tanaman sakit yaitu sebanyak 25 isolat cendawan, terdiri dariBotryodiplodia spp., Fusarium spp., Colletotrichum sp., Curvularia sp., Pestalotiopsis sp., dan miselium steril.Cendawan yang diduga sebagai penyebab mati pucuk pada bibit jabon adalah Botryodiplodia spp.
RESPONS PERTUMBUHAN TIGA VARIETAS PISANG LOKAL TERHADAP ZPT BENZIL ADENIN (BA) SECARA IN VITRO Fitrahtunnisa, Fitrahtunnisa; Aisah, Ai Rosah
Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol. 28 No. 1 (2021): Juli
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta-Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55259/jiip.v28i1.56

Abstract

isang merupakan salah satu komoditas buah-buahan yang dapat dikonsumsi sehari-hari. Salah satu kendala dalam penyediaan buah pisang adalah ketersediaan bibit tanaman yang berkualitas. Perbanyakan tanaman melalui teknik kultur jaringan diharapkan dapat menyediakan bibit berkualitas dalam jumlah cepat, banyak dan seragam. Penelitian bertujuan untuk mengetahui respons pertumbuhan tiga varietas pisang lokal terhadap Benzil Adenin (BA) secara in vitro. Penelitian dilakukan di laboratorium kultur jaringan BPTP NTB pada Mei November 2017. Percobaan menggunakan rancangan acak lengkap non faktorial, terdiri dari tiga taraf yaitu pisang telunjuk, pisang tembaga dan pisang susu burik, diulang 15 kali. Anakan pisang yang sehat setinggi 20-30 cm disterilisasi dengan cara pelepahnya dibuang, ditinggalkan mata tunas dan bonggolnya. Eksplan selanjutnya dicuci dengan detergen cair dan dibilas dengan air mengalir, kemudian dipotong sampai ukuran 2 cm3. Eksplan disterilisasi dengan alkohol 70% selama 2 menit, klorox 20% selama 5 menit, dan dibilas 3 kali dengan air steril. Eksplan diperkecil seukuran 1 cm3 dengan menyertakan titik tumbuh lalu ditanam pada media MS tanpa zat pengatur tumbuh, selanjutnya botol kultur diinkubasi pada suhu 25 20C, diberi penyinaran lampu TL 18 watt. Setelah 1 minggu, eksplan dipindahkan ke media dengan formulasi MS+BA 5 mg/l. Pengamatan dilakukan pada akhir percobaan dengan parameter jumlah tunas, tinggi tunas, jumlah daun dan jumlah akar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis varietas pisang memberi pengaruh nyata terhadap jumlah tunas, jumlah daun, dan jumlah akar. Secara umum respons terbaik dihasilkan oleh pisang tembaga yang menghasilkan nilai paling tinggi pada parameter jumlah tunas dan jumlah akar berbeda dari varietas lain.