Abstrak Permasalahan rendahnya pemanfaatan energi panas buangan pada kegiatan pertanian masih menjadi kendala bagi petani di Desa Patakbanteng, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo. Hal ini berdampak pada keterbatasan akses energi alternatif di tingkat rumah tangga. Kegiatan pengabdian ini bertujuan memberikan solusi melalui pelatihan dan penerapan teknologi Thermoelectric Generator (TEG) pada kelompok tani. Mitra sasaran adalah Kelompok Tani Lestari dengan jumlah peserta aktif sebanyak 25 orang. Metode yang digunakan meliputi sosialisasi, pelatihan pembuatan dan penerapan TEG, praktik langsung, serta pendampingan berkelanjutan. Evaluasi dilakukan melalui pre-test, post-test, dan wawancara untuk menilai peningkatan pengetahuan, keterampilan, serta manfaat yang dirasakan. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pemahaman peserta setelah mengikuti pelatihan. Nilai rata-rata pre-test 62,06 meningkat menjadi 79,84 pada rata-rata post-test. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan sebesar 17,78 poin. Peserta menyatakan bahwa teknologi ini mudah diterapkan, membantu mengurangi pemborosan energi, serta memiliki potensi replikasi pada skala rumah tangga lain. Dengan demikian, kegiatan ini berhasil memberikan kontribusi nyata terhadap peningkatan efisiensi energi di sektor pertanian dan membuka peluang pengembangan teknologi sederhana berbasis sumber daya lokal. Kata kunci: pengabdian; energi alternatif; thermoelectric generator; efisiensi energi; kelompok tani. Abstract The problem of low utilization of waste heat energy in agricultural activities remains an obstacle for farmers in Patakbanteng Village, Kejajar District, Wonosobo Regency. This has an impact on limited access to alternative energy at the household level. This community service activity aims to provide solutions through training and application of Thermoelectric Generator (TEG) technology to farmer groups. The target partner is the Lestari Farmers Group with 25 active participants. The methods used include socialization, training in the manufacture and application of TEG, direct practice, and ongoing mentoring. Evaluation was carried out through pre-tests, post-tests, and interviews to assess the increase in knowledge, skills, and perceived benefits. The results showed an increase in participants' understanding after the training. The average pre-test score of 62.06 increased to 79.84 on the post-test, representing a 17.78 point increase. Participants stated that this technology is easy to apply, helps reduce energy waste, and has the potential for replication at other household scales. Thus, this activity has succeeded in making a real contribution to increasing energy efficiency in the agricultural sector and opening up opportunities for the development of simple technologies based on local resources. Keywords: devotion; alternative energy; thermoelectric generator; energy efficiency; farmer groups.