Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Dampak Kebijakan Implementasi PLTS Atap pada Gedung Pemerintah menggunakan Skenario Proyeksi ILHAM, RICHI; BATIH, HAKIMUL
ELKOMIKA: Jurnal Teknik Energi Elektrik, Teknik Telekomunikasi, & Teknik Elektronika Vol 11, No 4: Published October 2023
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/elkomika.v11i4.834

Abstract

ABSTRAKPemerintah masih tetap akan melakukan implementasi PLTS Atap pada 30% dari luas atap bangunan/gedung pemerintah sedangkan implementasi peraturan Menteri ESDM tentang PLTS Atap yang masih tertunda atau tidak maksimal dikarenakan ketidakpastian yang tinggi dari dampak implementasinya atas demand PLN. Terkait itu perlu dilakukan analisis skenario proyeksi pertumbuhan PLTS Atap pada Gedung pemerintah menggunakan pendekatan pertumbuhan PLTS Atap di Asia menjadi empat skenario proyeksi dengan kombinasi tahun awal implementasi (laju pertumbuhan) yaitu : 2026 (8,88%), 2031 (26,91%), 2032 (13,11%) dan 2022 (mengikuti pertumbuhan pelanggan). Dari hasil perhitungan potensi untuk pelanggan PLN P1 mulai dari 2.567,32 MWh hingga 757.816,08 MWh dan Pelanggan PLN P2 sebesar 884,82 MWh hingga 20.331,10 MWh. Dampak terhadap demand PLN khususnya pelanggan P1 dan P2, dari seluruh skenario mengakibatkan pelanggan dapat memenuhi kebutuhan listriknya secara mandiri pada beberapa tahun setelah implementasi sebelum tahun 2050 kecuali pelanggan P1 untuk skenario 3.Kata kunci: Demand, Gedung Pemerintah, PLTS Atap, Skenario Proyeksi ABSTRACTThe government plans to install Rooftop Solar PV on 30% of government buildings' roof areas, but the implementation of regulations by the Minister of Energy and Mineral Resources is delayed, leading to uncertainty about its impact on PLN's electricity demand. Therefore, an analysis of Rooftop Solar PV growth scenarios is necessary. Four projection scenarios are considered: 2026 (8.88% growth rate), 2031 (26.91% growth rate), 2032 (13.11% growth rate), and 2022 (following customer growth). Calculations indicate the potential Rooftop Solar PV capacity in government buildings for PLN P1 customers ranges from 2,567.32 MWh to 757,816.08 MWh, and for PLN P2 customers, it ranges from 884.82 MWh to 20,331.10 MWh. The impact on PLN's demand, particularly for P1 and P2 customers, suggests that they will be able to meet their electricity needs independently for several years after implementation, except for P1 customers in scenario 3, until 2050.Keywords: Demand, Government Building, PV Rooftop, Projection Scenario 
Analisis Risiko Finansial dalam Proyek Photovoltaic (PV) Rooftop Segmen Industri di Jawa Timur: Studi Kasus di PT XXX - Gresik Afril, Zafriyal; Batih, Hakimul
Action Research Literate Vol. 8 No. 10 (2024): Action Research Literate
Publisher : Ridwan Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/arl.v8i10.1160

Abstract

Penelitian ini mengkaji risiko finansial dalam proyek pemasangan PLTS Atap pada salah satu pelanggan segmen industri di Jawa Timur. Metode Monte Carlo digunakan dalam penelitian untuk mengatasi "keterbatasan data lapangan yang tersedia". Dalam proyek PV Rooftop yang baru dimulai, data historis jangka panjang terkait produksi energi, harga energi, dan faktor-faktor lain belum ada atau sangat terbatas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Penurunan Tarif Dasar Listrik sebesar 20% dan penurunan produksi energi Surya sebesar 20% memiliki dampak yang paling signifikan, menyebabkan penurunan NPV lebih dari 140% dan penurunan IRR lebih dari 28%. Rekomendasi strategi mitigasi juga diusulkan untuk mengatasi risiko-risiko tersebut. Penelitian ini memberikan panduan bagi pengambil keputusan dalam merencanakan dan mengelola proyek energi terbarukan di masa depan khususnya PLTS Atap pada pelanggan segmen industri.Penelitian ini mengkaji risiko finansial dalam proyek pemasangan PLTS Atap pada pelanggan segmen industri di Jawa Timur. Pendekatan menggunakan metode Monte Carlo untuk mengidentifikasi, menilai, dan mengelola risiko-risiko yang mempengaruhi kinerja proyek. Data teknis, dan finansial digunakan dalam analisis. Hasil menunjukkan bahwa fluktuasi Harga Energi/Tarif Dasar Listrik (TDL) dan biaya operasional memiliki dampak signifikan terhadap Net Present Value (NPV) dan Internal Rate of Return (IRR) proyek. Rekomendasi strategi mitigasi juga diusulkan untuk mengatasi risiko-risiko tersebut. Penelitian ini memberikan panduan bagi pengambil keputusan dalam merencanakan dan mengelola proyek energi terbarukan di masa depan.