Salah satu elemen penting yang menentukan tingkat kenyamanan Masjid adalah tempat berwudhu, yang meliputi akses ke tempat berwudhu, rambu-rambu dan prasarana, serta komponen aliran air wudhu itu sendiri. Penelitian tentang fasiltas wudhu belum banyak yang dilakukan, terlebih lagi pada fasilitas wudhu di Kota Lhokseumawe. Batasan penelitian ini hanya dilakukan pada 10 Masjid dengan kriteria yang sudah ditentukan dalam pemilihan objek penelitian yang merujuk pada ergonomi tempat wudhu khusus pria. Masjid-Masjid yang terpilih ini merupakan Masjid yang aktif digunakan oleh jama’ah. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif (kuesioner) dan kuantitatif (terukur) dengan analisa kajian perbandingan, yaitu membandingkan dengan standar ergonomi yang ada lalu menuangkan dalam bentuk tabulasi dan memberikan skala penilaian dan penjelasan dengan sumber data primer dan sekunder. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka ditemukan 5 masjid yang sudah menggunakan standar ergonomi dan 5 lainnya belum menggunakan standar ergonomi ruang wudhu secara keseluruhan. Terdapat 2 masjid yang menggunakan fasilitas wudhu khusus duduk dan 8 masjid lainnya hanya menggunakan fasilitas wudhu khusus berdiri. Adapun rekomendasi desain yang diusulkan secara keseluruhan untuk jarak antar kran, ketinggian kran, kondisi dan material lantai dan juga disertakan rekomendasi desain secara keseluruhan untuk masjid yang terdapat di Kota Lhokseumawe.