Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Hikmah Ayat-Ayat Al-Qur’an Muhkam dan Mutasyabih dalam Perspektif Ulama Klasik Rosmah; Basri, Halimah; Khalid, M.Rusydi
Mauriduna: Journal of Islamic Studies Vol 6 No 1 (2025): Mauriduna: Journal of Islamic Studies, January 2025
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Arab Ar Raayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37274/mauriduna.v6i1.1334

Abstract

Penelitian ini membahas muhkam wa mutasyabih , yaitu ayat-ayat yang kokoh,tegas (Indah dan Jelas) maknanya dalam Al-qur’an dan ayat-ayat yang maksud makna lahirnya samar. Penelitian ini bertujuan untuk menggali hikma adanya ayat-ayat muhkam dan mutasyabih dalam Al-Qur’an. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi pustaka. Dalam konteks ini, penulis berusaha menemukan dan menyusun beragam informasi mengenai Hikmah dan nilai pendidikan yang terkandung dalam ayat-ayat muhkam dan mutasyabih dalam Al- Quran. Selain itu, Al-Quran juga diakui sebagai mukjizat dan karya sastra terbesar dalam sejarah manusia, mengandung ayat-ayat tersirat atau mutasyabih yang menjadi subjek yang tak pernah habis untuk dikaji. Ayat-ayat muhkam dan mutasyabih saling melengkapi, membawa hikmah dan nilai-nilai pendidikan yang tak terbatas. Memahami keduanya seolah-olah membuka pintu pemahaman terhadap hikmah dalam wahyu Al-Quran itu sendiri. This research discusses muhkam wa mutasyabih, which are verses that are solid, firm (Beautiful and Clear) in the Qur'an and verses whose meaning is vague. This research aims to explore the wisdom of the verses of muhkam and mutasyabih in the Qur'an. This study uses a literature study approach. In this context, the author tries to find and compile a variety of information about the wisdom and value of education contained in the verses of muhkam and mutasyabih in the Quran. In addition, the Qur'an is also recognized as the greatest miracle and literary work in human history, containing implicit verses or mutasyabih that are never-ending subjects to study. The verses of muhkam and mutasyabih complement each other, bringing infinite wisdom and educational values. Understanding both is like opening the door to understanding the wisdom in the revelation of the Qur'an itself.
Early Islamic Economics: A Review of the Practices and Policies of the Prophet Muhammad and Khulafaurrasyidin Rosmah; Sirajuddin; Sudirman
Mauriduna: Journal of Islamic Studies Vol 5 No 5 (2024): Mauriduna: Journal of Islamic Studies, December 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Arab Ar Raayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37274/mauriduna.v6i1.1384

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk menelusuri ekonomi Islam pada masa Nabi dan Khulafaurrasyidin. Ekonomi Islam adalah sistem ekonomi yang berlandaskan pada nilai-nilai ajaran Islam yang bersumber pada Al Qur'an dan Hadist. Sistem Ekonomi Islam bertujuan untuk membumikan syariat Islam dalam sistem keuangan suatu negara secara kaffah dan dapat mensejahterakan masyarakat secara umum. Nabi Muhammad sebagai panutan seluruh umat manusia dalam berbagai aspek kehidupan telah mentransformasikan sistem ekonomi untuk membawa kemaslahatan bagi seluruh manusia. Pada masa pemerintahannya, Nabi Muhammad Saw sebagai pemimpin dan utusan Allah Swt telah mengubah sistem ekonomi dan keuangan Negara dengan ketentuan-ketentuan yang ada dalam Al-Qur'an dan Sunnah Nabi Saw. Setelah Rasulullah Saw wafat, kepemimpinan beliau dilanjutkan oleh para sahabatnya yang biasa disebut Khulafaurrasyidin ada empat periode kepemimpinan yaitu, kepemimpinan Abu Bakar Ashidiq, Umar bin Al-Khattab, Usman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib. Kebijakan fiskal pada masa Khulafaurrasyidin tidak mengalami perubahan yang signifikan karena para khalifah meneruskan apa yang telah dirintis dan dijunjung tinggi oleh Rasulullah dalam mengatur perekonomian negara. This article aims to trace Islamic economics during the time of the Prophet and Khulafaurrasyidin. Islamic economics is an economic system based on the values of Islamic teachings sourced from the Qur'an and Hadith. The Islamic Economic System aims to ground Islamic sharia in the financial system of a country in a kaffah manner and can prosper the community in general. The Prophet Muhammad as a role model for all mankind in various aspects of life has transformed the economic system to bring benefits to all humans. During his reign, the Prophet Muhammad served as the leader and messenger of Allah and then changed the State's economic and financial system by the provisions of the Qur'an and the Sunnah of the Prophet (saw). After the Prophet Saw died, his leadership was continued by his companions commonly called Khulafaurrasyidin there were four periods of leadership, namely, the leadership of Abu Bakr Ashidiq, Umar ibn Al-Khattab, Usman ibn Affan, and Ali ibn Abi Talib. Fiscal policy during the Khulafaurrasyidin period did not experience significant changes because the caliphs continued what had been pioneered and upheld by the Prophet (saw) in regulating the country's economy.
PERAN BMT AL-AMANAH DALAM MENINGKATKAN AKSES PEMBIAYAAN SYARIAH BAGI PELAKU USAHA DI KABUPATEN SINJAI Rosmah; Kamaruddin Arsyad; Sumarlin
Iqtishaduna: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Hukum Ekonomi Syariah Vol 6 No 4 (2025): Juli
Publisher : Jurusan Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Syariah dan Hukum Uin Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/iqtishaduna.v6i4.58154

Abstract

Abstrak Penelitian Artikel ini bertujuan untuk menelusuri peran BMT Al-Amanah dalam meningkatkan akses pembiayaan bagi pelaku usaha mikro di kabaupaten sinjai. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode literasi dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa BMT Al-amanah berkontribusi dalam penyediaan berbagai produk pembiayaan syariah seperti murabahah, mudharabah, dan qardhul hasan yang sesuai dengan kebutuhan usaha mikro. Selain pembiayaan, BMT al-amanah juga memberikan pendampingan usaha dan edukasi literasi keuangan syariah. Tantangan yang dihadapi meliputi keterbatasan modal, rendahnya literasi keuangan masyarakat, dan risiko kredit. Penelitian ini merekomendasikan penguatan kolaborasi antara BMT al-amanah, pemerintah, dan lembaga zakat untuk memperluas akses dan memperkuat inklusi keuangan syariah Kata Kunci: BMT, Al-Amanah, Pemibiayaan Syariah, dan Usaha Mikro   Abstract This article explores the role of BMT Al-Amanah in increasing access to financing for micro business actors in the Sinjai district. This research was conducted using a literacy method with a qualitative approach. The results of the study show that BMT Al-amanah contributes to the provision of various sharia financing products such as murabahah, mudharabah, and qardhul hasan that are by the needs of micro businesses. In addition to financing, BMT al-amanah also provides business assistance and education on Islamic financial literacy. The challenges faced include limited capital, low public financial literacy, and credit risk. This study recommends strengthening collaboration between BMT al-amanah, the government, and zakat institutions to expand access and strengthen Islamic financial inclusion. Keywords: BMT, Al-Amanah, Sharia Financing, and Micro Enterprises