Vaksin dan Imunisasi merupakan dua hal yang memiliki peran penting dalam kesehatan masyarakat. Menurut (Remy dkk., 2015). Vaksin telah mencegah setidaknya 5 juta kematian akibat cacar air, 2,7 juta kasus campak, 2 juta kasus tetanus, hingga 300.000 kasus difteri setiap tahun dalam skala global. Namun penolakan terhadap vaksin khususnya di Indonesia masih sering terjadi. Dilansir dari Kompas.com (19 Januari 2021) penolakan terhadap vaksin bermunculan seiring dengan dimulainya program vaksinasi massal untuk memutus mata rantai penularan virus corona di Indonesia. Penyebab penolakan vaksin bermacam-macam. Ada yang disebabkan oleh hoaks seputar vaksin dan ada pula yang disebabkan faktor agama, yakni terkait kehalalan bahan baku vaksin. Selain itu permasalahan penolakan terdapat pula permasalahan antrian panjang saat vaksinasi khususnya saat vaksinasi Covid-19. Dilansir dari Kompas.com (28 Juni 2021), Jubir Vaksinasi Covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengakui bahwa membludaknya antrian warga yang hendak divaksin timbul lantaran sistem pendaftaran calon penerima vaksin yang belum sepenuhnya online. Oleh karena itu dengan menggunakan metodologi design thinking yang diusulkan oleh Institut Desain Hasso-Plattner kami membuat desain aplikasi berbasis mobile bernama “SiVaksin”. Dengan menggunakan metodologi design thinking maka kami akan berfokus untuk memberikan kemudahan kepada pengguna dan mampu menyelesaikan permasalahan yang saat ini terjadi. Oleh karena itu kami berharap aplikasi ini akan memberikan kemudahan dalam pencarian informasi terkait vaksin hingga menyediakan fitur pendaftaran online vaksinasi untuk mencegah antrian panjang saat vaksinasi.