Yuli Irnawati
Unknown Affiliation

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PERBEDAAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWATAN KEPUTIHAN PRA TRAINING DAN POST TRAINING PADA SISWI SMP NEGERI 2 JAKEN KABUPATEN PATI Yuli Irnawati
Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health) Vol. 7 No. 2 (2016): Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bakti Utama Pati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1364.035 KB) | DOI: 10.52299/jks.v7i2.25

Abstract

Berdasarkan survey pendahuluan disimpulkan bahwa remaja SMP Negeri 2 Jaken Kecamatan Jaken Kabupaten pati masih belum mengerti tentang perawatan keputihan. Siswi SMP Negeri 2 Jaken belum mengerti cara cebok yang benar, cebok yang benar itu dari arah depan kebelakang dan siswi SMP Negeri 2 Jaken jika setelah BAK dan BAB tidak mengeringkan daerah vaginanya dulu sebelum menggunakan celana dalam. Tujuan penelitian ini adalah untuk Mengetahui Perbedaan Tingkat Pengetahuan Perawatan Keputihan Pra Training Dan Post Training Perawatan Keputihan Pada Remaja Siswi SMP Negeri 2 Jaken Kecamatan Jaken Kabupaten Pati. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian Quasi Eksperimen dengan Rancangan penelitian yang digunakan adalah one group pra – post test design yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan cara melibatkan satu kelompok subyek. Hasil Penelitian dari 31 responden, terdapat 10 orang (32,2%) siswi SMP Negeri 2 Jaken yang mempunyai pengetahuan baik tentangperawatan keputihan setelah diberikan pelatihan, ada 3 orang (9,65%) yang mempunyai pengetahuan cukup tentang perawatan keputihan setelah diberikan pelatihan, ada 5 orang (16,2) yang tetap mempunyai pengetahuan yang kurang baik sebelum dan setelah diberikan pelatihan perawatan keputihan. Siswi SMP Negeri 2 jaken yang tetap mempunyai pengetahuan kurang setelah mendapatkan pelatihan perawatan keputihan sebanyak 5 orang (16,2), sedangkan yang mempunyai pengetahuan perawatan keputihan cukup setelah mendapat pelatihan perawatan keputihan sebanyak 3 orang (9,65), ada 5 orang (16,2) siswi yang tetap mempunyai pengetahuan perawatan keputihan dengan kurang baik sebelum maupun setelah mendapatkan pelatihan. perbedaan tingkat pengetahuan perawatan keputihan pra training dan post training perawatan keputihan pada remaja siswi SMP Negeri 2 Jaken. Hasil uji perbedaan dengan Wilcoxondidapatkan hasil nilai p value 0,000<0,05 artinya Ha diterima dan Ho ditolak, bearti terdapat perbedaan tingkat pengetahuan perawatan keputihan pra training dan post trainingperawatan keputihan pada siswi SMP Negeri 2 Jaken. Saran Bagi Remaja Putri Diharapkan pada remaja putri khususnya Siswi SMP Negeri 2 Jaken setelah diberikan pelatihan (post training) tentang perawatan keputihan dapat mengetahui perawatan keputihan dan mempunyai pengetahuan yang sangat baik tentang perawatan keputihan. Dan mengetahui penyebab keputihan dan cara merawatnya.
HUBUNGAN PERSONAL HYGIENE DAN PENGGUNAAN CAIRAN PEMBERSIH VAGINA DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN PADA REMAJA PUTRI DI DESA WINONG KECAMATAN PATI KABUPATEN PATI Yuli Irnawati
Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health) Vol. 10 No. 1 (2019): Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bakti Utama Pati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1363.433 KB) | DOI: 10.52299/jks.v10i1.47

Abstract

Bagi kebanyakan wanita, keputihan bagaikan momok yang sangat menakutkan ketika mengalaminya. Mereka menjadi resah, tidak nyaman, tidak percaya diri, tetapi ada juga wanita yang tidak peduli. Masalah keputihan adalah masalah yang sejak lama menjadi persoalan bagi kaum wanita. Tidak banyak wanita yang tahu apa keputihan dan terkadang menganggap enteng persoalan keputihan ini. Padahal keputihan tidak bisa dianggap enteng. Karena akibat keputihan bisa sangat fatal bila lambat ditangani. Tidak hanya bisa mengakibatkan kemandulan dan hamil di luar kandungan, keputihan juga bisa merupakan gejala awal dari kanker rahim yang bisa berujung pada kematian. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan antara personal hygiene dan penggunaan cairan pembersih vagina dengan kejadian keputihan di Desa Winong Kecamatan Pati Kabupaten Pati. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik korelatif, pendekatan survey crossectina dan Retrospective. Hasil ada hubungan personal hygiene dengan kejadian keputihan di Desa Winong ini ditujukkan denga p value 0,06< 0,05 dan ada hubungan penggunaan cairan pembersih vagina dengan kejadian keputihan di Desa Winong ini ditujukkan p value 0,03 < 0,05. Sebagian besar personal hygiene pada remaja putri dalam kategori kurang yaitu sebanyak 47 orang, (57,3%) dalam menggunakan cairan pembersih vagina secara kadang-kadang sebanyak 38 orang (46,2%) dan yang mengalami keputihan sebanyak 44 orang (53,7%). Saran di tujukkan pada remaja putri lebih banyak menggali informasi tentang kesehatan reproduksi terutama personal hygiene, penggunaan cairan pembersih vagina dan keputihan baik dari media, keluarga, lingkungan sekitar dan petugas kesehatan.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN KB METODE OPERASI WANITA (MOW) PADA PASANGAN USIA SUBUR DI DESA WINONG KECAMATAN PATI KABUPATEN PATI Erika Fuadsanah; Sri Hadi Sulistiyaningsih; Yuli Irnawati
Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health) Vol. 11 No. 1 (2020): Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bakti Utama Pati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (586.142 KB) | DOI: 10.52299/jks.v11i1.63

Abstract

Kontrasepsi mantap pada wanita adalah setiap tindakan pada kedua saluran telur yang mengakibatkan orang yang bersangkutan tidak akan mendapatkan keturunan lagi dan kontrasepsi ini untuk jangka panjang (Sri Handayani, 2010). Berdasarkan survey awal yang dilakukan kepada 10 responden didapatkan hasil bahwa ada 5 responden menggunakan KB MOW dikarenakan usia diatas 30 tahun, mempunyai anak diatas 2, dan mendapatkan dukungan dari suami. 2 responden menggunakan KB implant dan 3 responden menggunakan KB suntik 3 bulan.Jenis penelitian yang digunakan analitik korelasi dengan pedekatan cross sectional. populasi dalam penelitian ini adalah seluruh akseptor KB MOW sebanyak 94. Sampel sebanyak 33 responden. Teknik sampling menggunakan Stratified Random Sampling. Uji statisik yang digunakan adalah Chi Square.Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden memilih menggunakan KB MOW yaitu usia ≥ 30 tahun sebanyak 30 orang (90,9%), paritas ≥ 2 sebanyak 32 (97%), dan mendapatkan dukungan suami mendukung sebanyak 27 orang (81,8%). Tidak ada hubungan antara usia dengan pemilihan KB MOW diperoleh hasil ????2= 0,112 dan p value = 1,000, paritas dengan pemilihan KB MOW diperoleh hasil ????2= 0,760 dan p value = 1,000, dan dukungan suami dengan pemilihan KB MOW diperoleh hasil ????2= 3,243 dan p value = 1,000.Diharapkan bagi tenaga kesehatan untuk dapat meningkatkan pemberian konseling dan informasi mengenai metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) khususnya KB MOW.
EVEKTIFITAS TERAPI SENAM DISMINORE DAN KOMPRES HANGAT DALAM MENGURANGI NYERI HAID PADA REMAJA PUTRI Baiq Nursyahrani Pajriatussani; Yuli Irnawati
Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health) Vol. 13 No. 2 (2022): Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bakti Utama Pati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52299/jks.v13i2.121

Abstract

Masa remaja adalah suatu fase perkembangan yang dinamis dalam kehidupan seseorang. Dysmenorrhea adalah kata yang berasal dari bahasa Yunani dan berarti siklus haid yang sulit (Gerzson, dkk., 2014). Prevalensi dismenore berbeda setiap tahunnya mulai dari 28% menjadi 77,7% diseluruh dunia. Angka kejadian dismenore pimer pada remaja yang berusia 14-19 tahun di Indonesia sekitar 54,89%. Angka nyeri menstruasi primer di Indonesia mencapai 54,89%, sedangkan sisanya 9,36% adalah penderita tipe sekunder, yang menyebabkan mereka tidak mampu melakukan kegiatan apapun dan ini akan menurunkan kualitas hidup pada masing – masing individu. Menurunkan nyeri haid sebenarnya bisa dilakukan dengan 2 cara yaitu dengan terapi farmakologis dan terapi nonfarmakologis. Salah satu penanganan nyeri haid dengan terapi nonfarmakologis bisa dilakukan dengan terapi senam Disminore dan kompres hangat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan evektifitas penurunan nyeri Dismenore antara terapi Senam Dismenore dengan Kompres Hangat pada Remaja. Metode penelitian dalam penelitian ini adalah menggunakan two group comparison pretest posttest design. Penelitian ini dilakukan dengan randomasi, yaitu pengelompokkan dua kelompok perlakuan yaitu kelompok eksperimen dengan Senam Dismenore dan kelompok pembanding dengan Kompres Hangat yang dilakukan secara acak atau random pada subjek sesuai kriteria. Hasil nilai P value 0,02<0,05 yang berarti ada perbedaan bermakna nilai selisih nyeri pada remaja yang menggunakan terapi senam disminorea dan kompres air hangat, berdasarkan data yang didapatkan menunjukan nilai mean rank kelompok kompres hangat lebih tinggi yaitu 26,82 dibandingkan senam disminorea sebesar 18,18. Kompres hangat (mean rank 26,82) lebih evektif mengurangi nyeri haid di bandingkan dengan terapi senam disminore (mean rank 18,18).
Efektivitas Senam Zumba Terhadap Penurunan Efek Samping Kenaikan Berat Badan Pada Akseptor Suntik KB 3 Bulan Di PMB Muslikhatun Ferika Rahmawati; Yuli Irnawati; Naomi Parmila Hesti Savitri
PROFESSIONAL HEALTH JOURNAL Vol. 5 No. 1sp (2023): Special Issue Outcome PDP
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (PPPM) STIKES Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54832/phj.v5i1sp.487

Abstract

Injectable contraception does not cause problems but still has drawbacks and side effects. A 3-month injectable birth control acceptor, some time after using the contraception, sometimes experiences several problems such as headaches, menstrual disorders and weight gain or loss. Zumba exercises have movements that are able to move the abdominal and gluteal muscles with light abilities, up to 60 minutes in duration. can break down fat stores in the body. This study aims to determine the effectiveness of Zumba gymnastics on reducing the side effects of weight gain in 3-month injectable birth control acceptors. The design used in this study was quasi-experimental. The research design used was one group pre-test-post test design. The sample in this study was 44 respondents. Data analysis in this study used the Wilcoxon test. The results of the Wilcoxon test above show that a significant value <0.05 with a Zcount value of 3.051 > Z table 0.208 means that H1 is accepted and Ho is rejected, that is, there is an effect of giving Zuma gymnastics on weight loss in 3-month injection family planning acceptors at PMB Muslikhatun.
Implementasi Teori HBM (Health Belief Model) dalam Pencegahan Perilaku Hiv/Aids pada Wanita Usia Subur (WUS) Yuli Irnawati; Fery Rahmawati
Jurnal Pengemas Kesehatan Vol 1 No 01 (2022): Jurnal Pengemas Kesehatan (JPK)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bakti Utama Pati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52299/jpk.v1i01.3

Abstract

Margorejo adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Indonesia. Kecamatan margorejo merupakan Pusat Perkantoran TERBESAR kedua setelah Kota Pati. Selain perkantoran margorejo Juga merupakan Sentral kota Industri Kabupaten PATI. Di Margorejo terdapat kawasan lokalisasi yang dinamakan LI (Lorong Indah) dan beberapa tempat hiburan seperti karaoke. Hal ini memungkinkan untuk memberikan dampak yang negatif pada warga sekitar, terutama pada WUS yaitu berisiko untuk tertular PMS, HIV dan AIDS. Tujuan pengabdian masyarakat ini untuk meningkatkan pengetahuan tentang HIV/AIDS dan gizi seimbang pada WUS. Semakin banyak WUS yang memahami tentang HIV/AIDS dan gizi seimbang pada WUS maka semakin tinggi upaya deteksi dini dan pencegahan terhadap HIV/ AIDS (ODHA) dan derajad kesehatan WUS terjaga. Untuk mengatasi permasalahan - permasalahan yang ada di Desa Margorejo, tim pengabdian masyarakat dapat mengupayakan suatu usaha untuk meningkatkan pengetahuan WUS tentang HIV/AIDS dan gizi seimbang pada WUS. Salah satu upaya yang dapat dilakukan yaitu melalui program pendidikan kesehatan. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat ini menunjukkan bahwa ada peningkatan pengetahuan anggota dan pengurus PKK desa Margorejo tentang HIV/AIDS dan gizi seimbang pada WUS.