Mertisa Dwi Klevina
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

KECEMASAN IBU DI MASA PANDEMIK COVID-19 TERHADAP DUKUNGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI DI PUSKESMAS BALEREJO KABUPATEN MADIUN Mertisa Dwi Klevina; Yeni Utami
Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health) Vol. 13 No. 1 (2022): Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bakti Utama Pati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (324.34 KB) | DOI: 10.52299/jks.v13i1.94

Abstract

Imunisasi pada balita yaitu sebuah program imunisasi yang telah diwajibkan oleh pemerintahguna mencegah penyakit hepatitis, poliomyelitis, difteri, TBC dan campak. Selama masa pandemiCovid-19 mengakibatkan program imunisasi terkendala, seperti jadwal imunisasi tidak berjalan denganbaik karena adanya penutupan tempat pelayanan imunisasi. Peneliti menganalisis faktor yangberhubungan dengan kepatuhan dalam kelengkapan imunisasi dasar pada bayi di masa pandemi Covid-19.Jenis penelitian ini yaitu analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Populasidalam penelitian ini ibu yang mempunyai anak usia 0-12 bulan yang diambil dengan simple randomsampling dengan sampel 72 responden. Variabel dalam penelitian ini yaitu pengetahuan, kecemasandampak Covid-19, persepsi, dukungan keluarga dan dukungan pelayanan imunisasi. Alat ukur yangdigunakan berupa kuesioner yang telah diuji validitas oleh peneliti. Uji yang digunakan uji chi square.Dari hasil penelitian didapatkan bahwa variabel yang berhubungan dengan kepatuhan imunisasidasar), Kecemasan dampak Covid-19 (p value = 0,001), dukungan keluarga (p value = 0,004), dandukungan pelayanan imunisasi (p value = 0,002). Sedangkan variabel yang tidak berhubungan dengankepatuhan imunisasi dasar adalah persepsi (p value = 0,145).Hasil penelitian tentang kepatuhan dalam kelengkapan imunisasi dasar menunjukkan bahwasebagian besar responden patuh dalam kelengkapan imunisasi, yaitu sebanyak 57 responden (79,8%)dari total 72 responden. Diharapkan program imunisasi tetap patuh dilaksanakan guna meningkatkankekebalan tubuh bayi terlebih pada masa pandemi Covid-19. Selain itu diharapkan ibu tetap melakukankunjungan ke posyandu untuk memantau tumbuh kembang anak
DUKUNGAN EMOSIONAL SUAMI DENGAN KETEPATAN JADWAL KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL TRIMESTER III SELAMA PANDEMI COVID-19 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PILANGKENCENG KABUPATEN MADIUN Mertisa Dwi Klevina; Irma Mathar
Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health) Vol. 13 No. 2 (2022): Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bakti Utama Pati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52299/jks.v13i2.118

Abstract

Cakupan Antenatal Care (ANC) selama pandemi COVID-19 belum mencapai target yaitu sebesar 84,54%. Hal ini menggambarkan bahwa masih terdapat ibu hamil yang tidak melakukan kunjungan ANC sesuai standar. Dukungan suami memiliki andil besar dalam status kesehatan ibu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan dukungan suami dengan ketepatan jadwal kunjungan Antenatal Care pada ibu hamil trimester III selama pandemi COVID-19 di wilayah kerja Puskesmas Pilangkenceng. Jenis penelitian ini adalah survei analitik dengan desain Cross Sectional. Populasi studi ini adalah seluruh ibu hamil trimester III di Wilayah Kerja Puskesmas Pilangkenceng dengan sampel penelitian sebanyak 28 orang. Pengumpulan data menggunakan kuesioner, lembar observasi buku KIA dan buku pemeriksaan dokter. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar ibu hamil yang mendapat dukungan suami baik 16 (57,1%) melakukan kunjungan ANC tepat 18 (64,3%). Hasil uji statistik Kendall’s Tau b menunjukkan nilai ρ value = 0,000 < α = 0,05 artinya terdapat hubungan dukungan suami dengan ketepatan jadwal kunjungan Antenatal Care (ANC) pada ibu hamil trimester III selama pandemi COVID-19 di wilayah kerja Puskesmas Pilangkenceng Kabupaten Madiun. Dukungan suami sangat mempengaruhi kunjungan ANC, semakin baik dukungan suami yang diberikan maka semakin rendah ketidaktepatan kunjungan ANC. Untuk itu diharapkan bagi tenaga kesehatan memberikan informasi kesehatan pada ibu dan suami agar lebih menyadari pentingnya dukungan di masa kehamilan dan lebih melakukan pendekatan baik secara fisik maupun psikologis untuk meningkatkan kesehatan ibu dan janin.
PENGARUH PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI) DINI DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 12- 60 BULAN DI POSYANDU BALITA: PENGARUH PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI) DINI DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 12- 60 BULAN DI POSYANDU BALITA Mertisa Dwi Klevina; Irmawati Mathar
PROFESSIONAL HEALTH JOURNAL Vol. 5 No. 1 (2023): Desember
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (PPPM) STIKES Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54832/phj.v5i1.623

Abstract

ABSTRACT The nutritional problem that occurs in Indonesia is stunting. Stunting is growth failure characterized by low and normal height according to the age of the toddler which is caused by lack of nutritional intake, health status, exclusive breastfeeding, age at which MPASI is given, birth weight, mother's education and economic status. It is feared that toddlers who are stunted will experience growth and development problems, both short and long term. The aim of this research was to determine the relationship between birth weight and early provision of complementary breast milk (MPASI) with the incidence of stunting in toddlers at the toddler posyandu in Genilangit Village, Poncol District, Magetan Regency. The research design used is correlational analytic with a cross sectional approach. The research sample was 67 respondents using the Proportional Random Sampling technique. Data were collected using KIA books, questionnaires and observation sheets, data were analyzed using the Chi-Square Test with a significance level of α = 0.05. The results of research on giving early MPASI showed that the majority of toddlers who were given early MPASI were stunted, 15 respondents (22.4%) and the majority of toddlers who were given MPASI at the right age were not stunted, 39 respondents (58.2%). The analysis results obtained for birth weight were p-value = 0.001 < α = 0.05. Meanwhile, the results of the analysis for giving early MPASI showed a p-value = 0.000 < α = 0.05. Early provision of complementary breast milk (MPASI) is closely related to the incidence of stunting in toddlers. Normal birth weight and giving MPASI at the right age is good for the growth and development of toddlers and has a very low risk of toddlers experiencing stunting. Thus, it is hoped that mothers will pay more attention to nutrition before pregnancy and during pregnancy which is related to the birth weight of toddlers. As well as providing age-appropriate complementary foods for breast milk (MPASI), namely at 6 months of age. Key words: birth weight, early provision of MP-ASI, stunting ABSTRAK Permasalahan gizi yang terjadi di Indonesia adalah stunting. Stunting adalah kegagalan pertumbuhan ditandai dengan tinggi badan kurang dan normal sesuai dengan usia balita yang disebabkan karena kurangnya asupan gizi, status kesehatan, ASI eksklusif, usia pemberian MPASI, berat badan lahir, pendidikan ibu dan status ekonomi. Balita yang stunting dikhawatirkan akan mengalami gangguan tumbuh kembang baik jangka pendek maupun jangka panjang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan berat badan lahir dan pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) dini dengan kejadian stunting pada balita di posyandu balita Desa Genilangit Kecamatan Poncol Kabupaten Magetan. Desain penelitian yang digunakan adalah analitik korelasional dengan pendekatan Cross Sectional. Sampel penelitian sejumlah 67 responden dengan menggunakan teknik Proposional Random Sampling. Pengumpulan data menggunakan buku KIA, kuesioner dan lembar observasi, data dianalisa dengan Uji Chi-Square dengan tingkat signifikansi α =0.05. Hasil penelitian pemberian MPASI dini didapatkan sebagian besar balita yang diberikan MPASI dini mengalami stunting 15 responden (22,4%) dan sebagian besar balita yang diberikan MPASI tepat usia tidak stunting 39 responden (58,2%). Hasil analisa yang didapatkan untuk berat badan lahir nilai p-value =0,001 < α = 0,05. Sedangkan hasil analisa untuk pemberian MPASI dini didapatkan nilai p-value =0,000 < α = 0,05. Pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) dini sangat berkaitan dengan kejadian stunting pada balita. Berat badan lahir normal dan pemberian MPASI tepat usia baik untuk tumbuh kembang balita dan sangat rendah resiko balita mengalami stunting. Dengan demikian diharapkan untuk ibu lebih memperhatikan nutrisi sebelum kehamilan dan selama kehamilan yang berkaitan dengan berat lahir balita. Serta memberikan makanan pendamping ASI (MPASI) tepat usia yaitu saat usia 6 bulan. Kata kunci :berat badan lahir, pemberian MP-ASI dini, stunting
Reducing Pending Claims In Indonesia’s National Health Insurance System: Evidence From A Standardized Manual Administration Intervention Irmawati Mathar; Mertisa Dwi Klevina
JURNAL RISET RUMPUN ILMU KESEHATAN Vol. 4 No. 1 (2025): April : Jurnal Riset Rumpun Ilmu Kesehatan
Publisher : Pusat riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jurrikes.v4i1.4825

Abstract

Pending claims in Indonesia’s National Health Insurance (JKN) system pose a significant challenge, affecting hospital cash flow and administrative efficiency. A high rate of pending claims is often caused by incomplete documentation, misfiled medical records, and delays in verification processes. Optimizing manual administrative procedures may provide a solution to this issue. This study aims to evaluate the effectiveness of a standardized manual administration model in reducing pending claims in a hospital setting. A quasi-experimental pretest-posttest design without a control group was employed. Data were collected from a referral hospital in Indonesia from July to September 2024. A total of 138 inpatient claims were selected using simple random sampling. The intervention involved implementing a standardized manual administration system in August and September. Statistical analysis was conducted using Fisher’s Exact Test with a significance level of p < 0.05. The implementation of the standardized manual administration model significantly reduced pending claims from 70.3% (97/138) in July (pre-intervention) to 36.2% (50/138) in August and further to 11.6% (16/138) in September (post-intervention) (p = 0.000 and p = 0.003, respectively). Additionally, improvements were observed in medical record completeness, supporting examination documentation, and administrative accuracy. A standardized manual administration system effectively decreases pending claims in JKN by improving documentation and claim verification processes. Further research is needed to explore the long-term sustainability of this model and the potential benefits of digitalization.