Amelia Kurniati
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

GULA POVIDINE-IODINE 1%: ALTERNATIF PENGOBATAN LUKA TEKAN Amelia Kurniati
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 8 No 1 (2004): Maret
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v8i1.140

Abstract

AbstrakLuka tekan (luka akibat penekanan yang terus menerus) adalah masalah yang umum terjadi pada kelompok klien tertentu seperti klien usia lanjut, klien kritis, dan klien yang menderita kelumpuhan. Luka tekan ini menimbulkan banyak masalah: tingginya biaya yang dikeluarkan untuk mengobati luka, menurunnya kualitas hidup klien, lamanya dirawat di rumah sakit, dan meningkatnya angka kematian klien. Penelitian dilakukan untuk membandingkan efektivitas pemakaian balutan modern (hydrocolloid) dan gula povidine-iodine 1% di 4 rumah sakit di Jakarta selama 2 bulan dengan menggunakan desain non-equivalent control group pre dan posttest. Didapat total sampel sebanyak 25 klien, dibagi secara random ke dalam 2 kelompok; kelompok hydrocolloid dan kelompok gula povidine-iodine 1%. Setiap sampel dilakukan pretest, kemudian dirawat selama 3 minggu, dan setiap minggu perawatan dilakukan posttest oleh peneliti. Hasil yang didapat adalah tidak ada perbedaan yang bermakna untuk pengecilan area luka tekan - walaupun ketika membandingkan kecepatan penghancuran jaringan mati dan kecepatan pertumbuhan granulasi, terlihat bahwa kedua keadaan ini lebih cepat terjadi di kelompok gula povidine-iodinee 1%-. Untuk biaya perawatan lebih tinggi di kelompok hydrocolloid, sedangkan untuk lamanya waktu perawatan luka lebih cepat. AbstractPressure ulcers (ulcers which caused by body pressure) are common problems in some sub-specific patients, such as, elderly patients, critical-ill and para paraplegia patients. Pressure ulcers induces problems: the costs involved, patients’ quality of life and mortality rate. Research purposed to compare the efectivity hydrocolloid dressing and sugar Povidine-iodine (1%) dressing. Research has been conducted within the 4 selected hospitals in 2 months period of time using non equivalen control group; pre and post test. Total sample was 25 patients, which divided onto 2 groups: hydrocolloid group and sugar povidineiodinee group. Pre-test was also done to obtain initial data to be used for further treatments with hydrocolloid dressing and sugar Povidine-iodine (1%) dressing. Each patient was treating for 3 weeks, and in each week was conducted a post-test. Results from processing the data obtained, indicating that there was no significant difference on wound size reduction. The cost involved was higher in the hydrocolloid group while the nursing time consumption was lower.
PERSEPSI KLIEN TENTANG PERAWAT Amelia Kurniati
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 9 No 2 (2005): September
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v9i2.162

Abstract

AbstrakKesesuaian antara pengetahuan perawat tentang perawat yang kompeten dengan persepsi klien akan perawat adalah sangat penting. Kesesuaian ini menimbulkan rasa saling memahami yang merupakan kunci hubungan terapeutik perawat klien. Metode penelitian fenomenologi dipilih untuk mengidentifikasi persepsi klien akan perawat, karena metode ini dapat mengeksplor pemikiran klien dengan mendalam. Data didapat dari 8 orang partisipan di rumah sakit di Jakarta selama 2 bulan, dengan cara interview dan observasi. Hasil dideskripsikan dalam tiga katagori, yaitu: 1. Berespon positif terhadap kebutuhan klien dengan sub katagori: tanggap akan kebutuhan klien, dan menghargai klien; 2. Terampil dan  berpengetahuan; serta 3. Berkomunikasi dan mendidik. Ketiga katagori ini menjadi satu kesatuan yang saling berhubungan dalam bentuk lingkaran, dan tidak dapat dipecah menjadi katagori yang berdiri sendiri. Ketiga katagori ini saling mengisi agar perawat dapat bertindak sigap, terampil, sesuai dengan kebutuhan dan karakter klien sehingga dapat meningkatkan kemampuan klien untuk menjadi sehat. AbstractThe appropriateness between the knowledge of a nurse on nurse’s competency and perception of client about nurse is very important. Such appropriateness will produce a sense of understanding which is the key of therapeutic relation between a nurse and the client. This research chooses the phenomenology research in order to identify the perception of client on nurse in order to explore the client judgment in detail. The data and information are obtained from 8 participants from various hospitals in Jakarta within 2 months through interview and direct observation. The results are described in three categories: 1. Positive responsive to the client’s need with one sub category: response to the client’s need and respect to the clients; 2. Skillful and knowledgeable, and 3. Communicative and educative. These three categories will be integrated and interacting with each other in a circle form and cannot be disintegrated into one single category. The three category will assist each other to enable a nurse to act responsive and skillful based on the need and character on client. This is hoped to enhance the client ability to be more healthy.