Nurtrianik
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Peningkatan Kompetensi Mendeskripsikan Perjuangan Melawan Penjajah Belanda dan Jepang Melalui Penggunaan Model Make A Match pada Peserta Didik Kelas V SDN 02 Karangasem Kecamatan Talun Kabupaten Pekalongan Semester 2 Tahun Pelajaran 2016/2017 Nurtrianik
Warta Pendidikan | e-Journal Vol. 6 No. 3 (2021): Warta Pendidikan
Publisher : Pusat Pengkajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (P3SDM) Melati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.0503/wp.v6i3.150

Abstract

Rumusan masalah penelitian ini bagaimana proses pembelajaran, peningkatan hasil belajar, dan perubahan perilaku peserta didik dalam mendeskripsikan perjuangan melawan penjajah Belanda dan Jepang menggunakan model make a match pada peserta didik kelas V SDN 02 Karangasem Kecamatan Talun Kabupaten Pekalongan semester 2 Tahun Pelajaran 2016/2017. Hasil penelitian menunjukkan proses pembelajaran, hasil belajar dan perubahan perilaku belajar peserta didik meningkat. Hasil siklus I ada 9 peserta didik (69,23%) tuntas dengan rata-rata 73,85. Siklus II meningkat menjadi 12 pesrta didik (92,31%) tuntas dengan rata-rata nilai 81,54.
Peningkatan Kompetensi Menulis Karangan Deskriptif Menggunakan Model Quantum dengan Tahapan “TANDUR” pada Peserta Didik Kelas V SDN 02 Karangasem Kecamatan Talun Pekalongan Nurtrianik
Warta Pendidikan | e-Journal Vol. 6 No. 4 (2022): Warta Pendidikan
Publisher : Pusat Pengkajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (P3SDM) Melati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.0503/wp.v6i4.156

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi permasalahan yaitu guru merasa kesulitan dalam membiasakan peserta didik belajar menulis karangan khususnya karangan deskripsi. Penyebabnya adalah kesalahan dalam hal pengajaran yang terlalu kaku sehingga menimbulkan kesan bahwa menulis itu sulit. Selain itu guru belum memahami pentingnya keterampilan menulis. Guru belum bisa menyuguhkan materi pelajaran dengan cara yang tepat dan menarik. Maka dari itu, wajar jika peserta didik pun akhirnya tidak mampu dan tidak menyukai pelajaran menulis (mengarang). Dengan permasalahan tersebut maka guru melakukan penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar peningkatan kompetensi menulis karangan deskripsi menggunakan model quantum dengan tahapan “Tandur” (Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi Dan Rayakan) pada peserta didik kelas V SDN 02 Karangasem Kecamatan Talun Kabupaten Pekalongan Semester 1 Tahun Pelajaran 2018/2019, serta untuk mengetahui perubahan perilaku belajar peserta didik kearah positif yang bermuatan karakter. Model quantum merupakan program pemercepatan belajar merangkaikan sebuah kekuatan yang memadukan multisensori, multikecerdasan, dan kompatibel dengan otak yang didalamnya meramu konsep berbagai teori. Hasil penelitian tindakan kelas menggunakan model quantum dengan tahapan “Tandur” terbukti meningkatkan keaktifan proses pembelajaran, meningkatkan kompetensi menulis karangan deskripsi dan dapat merubah perilaku belajar peserta didik ke arah positif yang bermuatan karakter. Hasil siklus I ada 18 peserta didik (81,82%) tuntas dengan rata-rata 73,36. Siklus II meningkat menjadi 21 peserta didik (95,45%) tuntas dengan rata-rata nilai 80,00. Sedangkan pada perilaku belajar peserta didik siklus I berkategori baik pada semua aspek dan pada siklus II meningkat menjadi kategori sangat baik pada aspek rasa hormat dan tanggungjawab.
Pohon Absen Meraih Bintang untuk Meningkatkan Karakter Disiplin dan Kehadiran Tepat Waktu Siswa Kelas VI SD Negeri 02 Karangasem Nurtrianik
Warta Pendidikan | e-Journal Vol. 6 No. 5 (2022): Warta Pendidikan
Publisher : Pusat Pengkajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (P3SDM) Melati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.0503/wp.v6i5.159

Abstract

Karakter adalah sifat, watak atau nilai-nilai yang tertanam pada diri seseorang sebagai perwujudan dirinya, karakter perlu dibangun agar seseorang mempunyai pijakan dalam melakukan segala tindak tanduknya. Sekolah salah satu lembaga pencetak generasi muda tidak bisa lepas dari tanggung jawab membangun karakter bangsa yang berlandaskan sendi-sendi moral budaya bangsa dan nilai-nilai religius dalam agama. Budaya global telah membuka lebar masuknya nilai-nilai negatif yang secara langsung maupun tak langsung mempengaruhi karakter peserta didik untuk membentengi pengaruh negatif tersebut. Guru perlu mewujudkan tindakan nyata dalam membangun dan mengembangkan karakter pada peserta didik terutama karakter disiplin. Penggunaan pohon absen meraih bintang adalah salah satu upaya guru dalam menumbuhkan dan mengembangkan karakter disiplin yang salah satu tolak ukur jangka pendek adalah hadir tepat waktu. Dengan menggunakan stimulan pohon absen meraih bintang guru mengajak peserta didik untuk hadir disiplin tepat waktu, apabila karakter itu sudah tumbuh maka peserta didik akan mengajak dan mempengaruhinya supaya temannya juga memiliki karakter yang sama dan akhirnya karakter disiplin hadir tepat waktu akan menjadi budaya kelas. Terbentuknya karakter disiplin dan hadir tepat waktu pada diri peserta didik akan berimplikasi secara nyata pada kegiatan-kegiatan yang lain seperti mengerjakan tugas sekolah, belajar, kegiatan ekstrakulikuler dan kegiatan lainnya yang tentunya akan berpengaruh positif bagi peserta didik dalam melakukan kegiatan kegiatan lainya juga diluar kegiatan sekolah.
Pendidikan Karakter Pelajar Pancasila Nurtrianik
Warta Pendidikan | e-Journal Vol. 6 No. 6 (2022): Warta Pendidikan
Publisher : Pusat Pengkajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (P3SDM) Melati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.0503/wp.v6i6.161

Abstract

Pendidikan karakter di Indonesia dirasakan amat perlu pengembangannya mengingat makin me-ningkatnya bentuk-bentuk kenakalan remaja di ber-bagai tempat, pemerasan/kekerasan (bullying), dan lain-lain. Bahkan yang paling memprihatinkan adalah membangun sifat jujur pada anak-anak, misal melaui kantin kejujuran di sekolah banyak yang gagal, ba-nyak usaha kantin kejujuran yang bangkrut karena belum adanya sikap jujur pada anak.