Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : JBSI: Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia

Konflik Batin Tokoh Utama Novel Terusir Karya Hamka: Analisis Psikologi Sastra Sukini; Amertawengrum, Indiyah Prana; Suseno, Danang
JBSI: Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia Vol. 4 No. 02 (2024): Artikel Riset Periode November 2024
Publisher : Information Technology and Science(ITScience)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47709/jbsi.v4i02.5007

Abstract

Karya sastra menampilkan konflik sebagai representasi dari kehidupan manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) jenis konflik batin pada tokoh utama  novel Terusir dan (2) faktor penyebab konflik batin tokoh utama.  Konflik meliputi konflik intrapersonal dan interpersonal. Konflik intrapersonal atau konflik batin adalah konflik yang terjadi dalam diri seorang tokoh dan dapat menimbulkan gangguan psikologis sedangkan konflik interpersonal merupakan konflik yang terjadi antara orang-orang yang mempunyai hubungan antarpribadi. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif berdasarkan psikologi sastra. Sumber data utama penelitian ini adalah novel Terusir (2016) karya Hamka sedangkan  sumber data sekundernya  buku referensi, atikel jurnal, dan prosiding yang relevan dengan tujuan penelitian.  Data penelitian berupa kutipan kalimat atau rangkaian kalimat dari novel Terusir  yang mengisyaratkan konflik batin tokoh utama. Data dikumpulkan dengan teknik catat. Teknik triangulasi penyidik digunakan untuk menentukan kredibilitas data. Data penelitian dianalisis menggunakan metode analisis isi. Tokoh Mariah memiliki banyak konflik batin: sakit hati, benci dan dendam, depresi, murung/sedih, terpuruk, konflik moral, panik. Faktor penyebab terjadinya konflik batin itu karena tidak terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan: cinta dan dimiliki-memiliki, kebutuhan keamanan, kebutuhan fisiologis, kebutuhan penghargaan, dan kebutuhan mengaktualisasikan diri. Tokoh utama Mariah memiliki banyak konflik batin karena tidak terpenuhinya kebutuhan cinta dan dimiliki-memiliki, kebutuhan keamanan, kebutuhan fisiologis, kebutuhan penghargaan, dan kebutuhan mengaktualisasikan diri.
Konflik Batin Tokoh Utama Novel Terusir Karya Hamka: Analisis Psikologi Sastra Sukini, Sukini; Amertawengrum, Indiyah Prana; Suseno, Danang
JBSI: Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia Vol. 4 No. 02 (2024): Artikel Riset Periode November 2024
Publisher : Information Technology and Science(ITScience)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47709/jbsi.v4i02.5007

Abstract

Karya sastra menampilkan konflik sebagai representasi dari kehidupan manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) jenis konflik batin pada tokoh utama  novel Terusir dan (2) faktor penyebab konflik batin tokoh utama.  Konflik meliputi konflik intrapersonal dan interpersonal. Konflik intrapersonal atau konflik batin adalah konflik yang terjadi dalam diri seorang tokoh dan dapat menimbulkan gangguan psikologis sedangkan konflik interpersonal merupakan konflik yang terjadi antara orang-orang yang mempunyai hubungan antarpribadi. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif berdasarkan psikologi sastra. Sumber data utama penelitian ini adalah novel Terusir (2016) karya Hamka sedangkan  sumber data sekundernya  buku referensi, atikel jurnal, dan prosiding yang relevan dengan tujuan penelitian.  Data penelitian berupa kutipan kalimat atau rangkaian kalimat dari novel Terusir  yang mengisyaratkan konflik batin tokoh utama. Data dikumpulkan dengan teknik catat. Teknik triangulasi penyidik digunakan untuk menentukan kredibilitas data. Data penelitian dianalisis menggunakan metode analisis isi. Tokoh Mariah memiliki banyak konflik batin: sakit hati, benci dan dendam, depresi, murung/sedih, terpuruk, konflik moral, panik. Faktor penyebab terjadinya konflik batin itu karena tidak terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan: cinta dan dimiliki-memiliki, kebutuhan keamanan, kebutuhan fisiologis, kebutuhan penghargaan, dan kebutuhan mengaktualisasikan diri. Tokoh utama Mariah memiliki banyak konflik batin karena tidak terpenuhinya kebutuhan cinta dan dimiliki-memiliki, kebutuhan keamanan, kebutuhan fisiologis, kebutuhan penghargaan, dan kebutuhan mengaktualisasikan diri.