Penelitian ini menganalisis potensi sektor ekonomi dan kinerja keuangan daerah Kepulauan Riau periode 2019-2022, mencakup fase sebelum pandemi COVID-19, masa pandemi, dan pemulihan awal. Menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif, penelitian menerapkan analisis Tipologi Klassen, Location Quotient (LQ), dan Shift Share untuk mengidentifikasi sektor unggulan dan potensial. Hasil menunjukkan disparitas pertumbuhan signifikan dengan hanya Kota Batam yang mempertahankan pertumbuhan rata-rata positif (1,75%), sementara Kepulauan Anambas mengalami kontraksi terdalam (-6,16%). Struktur ekonomi Provinsi Kepulauan Riau didominasi sektor industri pengolahan (40,53%), diikuti pertambangan dan penggalian (12,77%). Analisis tipologi sektoral Kota Tanjungpinang menempatkan industri pengolahan pada Kuadran IV (sektor potensial). Tidak ditemukan sektor dengan nilai LQ>1 di Tanjungpinang, mengindikasikan belum adanya keunggulan komparatif signifikan. Analisis Shift Share menunjukkan sektor industri pengolahan memiliki pertumbuhan kompetitif positif. Pandemi COVID-19 berdampak paling signifikan pada sektor transportasi, pergudangan, dan akomodasi. Penelitian merekomendasikan strategi pembangunan berfokus pada penguatan sektor unggulan, diversifikasi ekonomi, dan kebijakan asimetris sesuai tipologi daerah untuk mengurangi disparitas antarwilayah serta meningkatkan ketahanan ekonomi daerah terhadap guncangan eksternal.