The Covid-19 pandemic has had a major impact on almost all aspects of human life, including the lives of artists and works of art. The following article will describe the impact of the Covid-19 Pandemic on the art space and the aura of artwork with case studies on several presentations of artwork through virtual spaces and social media. This study uses a qualitative method through a narrative approach. The author combines several literature studies, especially regarding the review of the Covid-19 Pandemic, performing arts education, and social media along with the opinion initiated by Walter Benjamin regarding the mechanical reproduction of works of art to analyze the data studied. The results show that the communication process between the creator and the audience can still be established, even though the show is held online/ virtually. On that basis, the mechanical reproduction initiated by Walter Benjamin has actually developed and can encourage the growth of a new aura and a new form of ritual for a large number of people in appreciating works of art and creative writing as an effort to reconstruct new auras and rituals in the era of digital technology.Pandemi Covid-19 berdampak besar terhadap hampir semua aspek kehidupan manusia, tidak terkecuali pada kehidupan seniman dan karya seni. Tulisan berikut ini akan menguraikan pengaruh Pandemi Covid-19 terhadap ruang berkesenian dan aura karya seni dengan studi kasus pada beberapa penyajian karya seni melalui ruang virtual dan media sosial. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif melalui pendekatan naratif. Penulis menggabungkan beberapa kajian pustaka, khususnya mengenai tinjauan Pandemi Covid-19, pendidikan seni pertunjukan, dan sosial media beserta pendapat yang digagas Walter Benjamin mengenai reproduksi mekanis karya seni untuk menganalisis data yang diteliti. 3 Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses komunikasi antara pencipta dengan penonton tetap dapat terjalin, meskipun pertunjukan diadakan secara online/virtual. Atas dasar itu, reproduksi mekanis yang digagas Walter Benjamin sesungguhnya telah berkembang dan dapat mendorong tumbuhnya aura baru dan bentuk ritual baru pada sejumlah besar orang dalam mengapresiasi karya seni dan penulisan kreatif sebagai upaya dalam merekonstruksi aura dan ritual baru di era teknologi digital.