Kebijakan hutang merupakan keputusan perusahaan dalam menentukan dana yang bersumber dari eksternal. Manajer harus menentukan proporsi hutang yang tepat dengan memperhatikan risiko dari hutang itu sendiri dan harus teliti dalam memilih sumber pendanaan. Selama 5 tahun terakhir kebijakan hutang pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) mengalami fluktuasi yang disebabkan oleh free cash flow, profitabilitas, dan kepemilikan manajerial. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh free cash flow, profitabilitas dan kepemilikan manajerial terhadap kebijakan hutang dengan Investment opportunity set (IOS) sebagai variabel moderasi pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2017-2021. Populasi dalam penelitian ini adalah 67 Perusahaan dengan jumlah sampel yang digunakan yaitu 41 perusahaan. Metode pemilihan sampel mengunakan purposive sampling. Teknis analisis data yang digunakan adalah analisis regresi data panel dengan menggunakan Eviews 9. Berdasarkan hasil penelitian free cash flow tidak berpengaruh signifikan terhadap kebijakan hutang. Profitabilitas berpengaruh negatif dan siginifikan terhadap kebijakan hutang. Kepemilikan manajerial tidak berpengaruh signifikan terhadap kebijakan hutang. Free cash flow tidak berpengaruh signifikan terhadap kebijakan hutang melalui Investment opportunity set (IOS) sebagai variabel moderasi. Profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap kebijakan hutang melalui Investment opportunity set (IOS) sebagai variabel moderasi. Kepemilikan manajerial tidak berpengaruh signifikan terhadap kebijakan hutang melalui Investment opportunity set (IOS) sebagai variabel moderasi pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2017-2021.