Barutu, Parsaoran
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Partisipasi Gereja Mengantisipasi Bencana Alam dengan Kolaborasi Pentaheliks melalui Pemaksimalan Program Mitigasi dalam Masyarakat Barutu, Parsaoran; Sembiring, Niken Karina; Hutagalung, Stimson; Ferinia, Rolyana
MAGNUM OPUS: Jurnal Teologi dan Kepemimpinan Kristen Vol 3, No 1: Desember 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi IKAT Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (363.902 KB) | DOI: 10.52220/magnum.v3i1.131

Abstract

Natural disasters are events that often occur in Indonesia due to the condition and location of the Indonesian state in a position that is prone to natural disasters. Along with the occurrence of natural disasters, many casualties were caused by the community's unpreparedness to deal with them. The community needs to change the concept of natural disasters, that readiness to face them is not when a disaster occurs but before a natural disaster occurs. This research intends for the church to play an active role as part of the Penta helix to collaborate with the government in charge of dealing with natural disasters by helping the government in reducing and suppressing casualties through natural disaster mitigation which is conveyed to the church members. The research method used is a qualitative method with secondary sources through collecting the necessary data and information by digging from sources through reference books and scientific journal articles. The results of this study indicate that the Church as a religious institution plays an important role in facilitating its congregation to provide disaster mitigation education to reduce casualties and material losses. AbstractBencana alam adalah peristiwa yang sering terjadi di negara Indonesia oleh sebab kondisi dan letak negara Indonesia berada di posisi yang rawan bencana alam. Seiring terjadinya bencana alam, banyak korban jiwa dikarenakan tidak siap siaganya masyarakat menghadapinya. Masya-rakat perlu merubah konsep terhadap bencana alam, bahwa kesiapan menghadapinya bukan disaat terjadinya bencana namun sebelum terjadinya bencana sudah melengkapi dirinya dengan pengetahuan akan bencana alam. Penelitian ini bermaksud agar gereja berperan aktif sebagai bagian dari pentaheliks untuk berkolaborasi dengan pemerintah yang berwewenang mengatasi bencana alam dengan maksud menolong pemerintah dalam mengurangi dan menekan korban jiwa lewat mitigasi bencana alam yang disampaikan kepada warga Gereja. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan sumber sekunder melalui pengumpul data-data dan informasi yang diperlukan dengan cara menggali dari sumber melalui buku-buku referensi dan artikel-artikel jurnal ilmiah. Hasil penelitian ini menujukan bahwa Gereja sebagai Lembaga agama sangat berperan penting dalam memfasilitasi jemaatnya untuk memberikan edukasi mitigasi bencana sehingga mengurangi korban jiwa dan kerugian material. 
Analisis Pengaruh Pendidikan Keluarga dan Lingkungan Sosial Terbentuknya Identitas LGBT Barutu, Parsaoran; Hendriks, Alvyn Cesarianto; Hutagalung, Stimson; Ferinia, Rolyana
SOPHIA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Vol. 2 No. 2 (2021): SOPHIA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen
Publisher : Institut Agama Kristen Negeri Toraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34307/sophia.v2i2.48

Abstract

Fenomena jumlah LGBT di kota Batam sangat mencengangkan. LGBT adalah sebuah penyimpangan sexual yang dapat merusak generasi remaja dan merusak Gereja sebagai tubuh Kristus. Perlu pencegahan yang serius secara terpadu sehingga fenomena ini dapat ditekan. Oleh sebab itu penelitian ini bertujuan ialah menemukan dan mengkaji pendidikan keluarga dan lingkungan sosial yang berperan untuk mencegah maraknya orientasi seks LGBT ditengah masyarakat sosial serta menghubungkannya dengan dasar Alkitab dari 1 Korintus 15:33: Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik. Penelitian ini menggunakan metode kualiatif yang sifatnya deskriptif dengan melakukan wawancara mendalam dari ahli yang ditentukan sebagai informan dengan menggunakan pendekatan studi pustaka dan Alkitab. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa orientasi seks LGBT disebabkan kurangnya dijalankannya fungsi pendidikan keluarga dan pengaruh lingkungan sosial yang tidak baik. Pendidikan Keluarga, Lingkungan sosial, LGBT, 1 Korintus 15:33