Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Gambaran Kompatibilitas Sediaan Obat Intravena Dengan Sediaan Lain Pada Pasien Di ICU Siti Syahbarni; Maria Caecilia Nanny Setiawati; Erna Prasetya Ningrum
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar Vol 16, No 1 (2021): Media Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/medkes.v16i1.1796

Abstract

Pencampuran sediaan parenteral memiliki beberapa kekurangan, salah satunya adalah kemungkinan terjadinya inkompatibilitas obat. Inkompatibilitas adalah suatu reaksi yang tidak diinginkan yang dapat mengubah stabilitas kimia, fisika, maupun maupun terapeutik dari suatu sediaan obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pasien yang mendapat terapi sediaan parenteral IV dan memberikan gambaran kompatibilitas sediaan parenteral IV yang diberikan secara bersamaan pada pasien yang dirawat di ruang ICU Rumah Sakit di Semarang bulan Februari 2020. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data rekam medis (RM). Metode penelitian yang digunakan adalah retrospektif dengan teknik sampling purposive sampling, kemudian dianalisis secara deskriptif non analitik yaitu dengan mendeskripsikan suatu keadaan secara obyektif serta melihat kesesuaian berdasarkan literatur. Hasil penelitian menunjukkan karakteristik pasien di ruang ICU yang mendapat terapi sediaan parenteral IV berdasarkan diagnosa dokter dan usia pasien. Kelompok diagnosa terbanyak adalah gagal napas dari berbagai kausa sebesar 41,18%, sedangkan kelompok usia pasien terbanyak yang dirawat di ICU adalah usia >65 tahun sebesar 35,29%. Gambaran kompatibilitas sediaan parenteral IV yang diberikan secara bersamaan diklasifikasikan sebagai inkompatibel (I) sebesar 3,72%, kompatibel (K) sebesar 25,71%, not clear (NC) sebesar 1,53% dan no recommendation (NR) sebesar 0,41%. Hasil dari penelitian ini sebagian besar diklasifikasikan sebagai no information (NI) yaitu sebesar 68,64%.
GAMBARAN PENGGUNAAN ANALGETIKA PADA OPERASI ORTHOPEDI DI INSTALASI BEDAH SENTRAL RSUD dr. LOEKMONO HADI KUDUS Maria Caecilia Nanny Setiawati; Hilda Wulan Suciati
Jurnal Ilmiah Manuntung: Sains Farmasi Dan Kesehatan Vol. 7 No. 2 (2021): Jurnal Ilmiah Manuntung: Sains Farmasi Dan Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51352/jim.v7i2.492

Abstract

Orthopedic surgery is often performed, especially due to traffic accidents. Post orthopedic surgery, patients usually feel pain, thus requiring the administration of analgesics. The Objective of this research is to determine the characteristics of the patient and the description of the use of analgesic drugs, as well as the cost of drugs use in orthopedic surgery at the Central Surgical Installation of RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus. This research is descriptive and the data are taken retrospectively. Sampling by purposive sampling method. In the period September-October 2019 there were 101 inpatients who underwent orthopedic surgery and received analgesics. 60.6% were male patients, 63.36% were BPJS users, the most age was between 36-45 years (19.80%), the most pain experienced by patients was moderate pain (69.31%). ). Most of the analgesics used were a combination of ketorolac injection and tramadol injection, as many as 48 patients (47.52%). The method of drug administration was mostly done intravenously (95.22%). The average cost of all drugs for orthopedic surgery is IDR 278,039, with analgesic drug costs as much as 14.4% of the total drug cost . The Conclusion is the most were BPJS patients, male, age between 36-45 years, the most analgesic use was combination tramadol and ketorolac, the use of analgesics and drug costs in orthopedic surgery is quite rational.