Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pengaruh Pemberian Buah Mengkudu (Morinda citrifolia) Terhadap Penyakit Dislipidemia Chania Forcepta; Khairun Nisa; Dian Isti Anggraini
Medula Vol 11 No 3 (2021): Medula
Publisher : CV. Jasa Sukses Abadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53089/medula.v11i3.188

Abstract

Dyslipidemia is a lipid metabolism disorder characterized by an increase in the lipid fraction in the blood. Dyslipidemia is an important problem because it is a major risk factor for heart disease. The cause of dyslipidemia is caused by disruption of lipid metabolism due to the interaction of genetic and environmental factors. An alternative treatment for dyslipidemia is to use noni (Morinda citrifolia) fruit which contains xeronin, proxeronin, ascorbic acid, linoleic acid, β-carotene, flavonoids and caprylit acid. Compounds that are thought to lower cholesterol are flavonoids. The flavonoid compounds in noni inhibit HMG-CoA reductase so that total cholesterol and LDL will decrease. Noni fruit can also be useful as an antioxidant, anti-inflammatory, antinociceptive, anti-cancer, anti-diabetes and anti-hypertension. Consumption of noni fruit must be careful with gastritis sufferers because noni is acidic. With antidiabetic drugs hypoglycemia and hypotension can occur, because they can reduce blood glucose and potassium levels. The color of urine can be pink to brownish red. May interact with ACE inhibitor drugs, angiotensin II receptor antagonists, potassium-sparing diuretics. May reduce the effect of immunosuppressant drugs.
Pengaruh Pengetahuan Ibu dan Pendapatan Keluarga terhadap Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Gedongtataan Kabupaten Pesawaran Dian ISti Anggraini; Efriyan Imantika; Sofyan Musyabiq Wijaya
Jurnal Kedokteran Universitas Lampung Vol 3, No 2 (2019): JK Unila
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jk unila.v3i2.2493

Abstract

Anemia pada ibu hamil merupakan masalah gizi mikro terbesar dan tersulit diatasi di seluruh dunia.Anemia bukan hanya berdampak pada ibu, bayi yang dilahirkan oleh ibu yang menderita defisiensi zat besi atau anemia kemungkinan besar mempunyai cadangan zat besi yang sedikit atau tidak mempunyai persediaan sama sekali di dalam tubuhnya walaupun tidak menderita anemia. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pengetahuan ibu hamil dan pendapatan keluarga terhadap kejadian anemia pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Gedongtataan kabupaten Pesawaran.Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan menggunakan desain cross sectional. Penelitian dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Gedongtataan kabupaten Pesawaran pada bulan Mei sampai November 2019. Sampel adalah 70 orang ibu hamil yang bersedia untuk berpartisipasi dalam proses penelitian dan tidak menderita penyakit keganasan, diabetes melitus dan TBC, yang diambil dengan teknik purposive sampling. Data anemia ibu hamildiukur dengan pemeriksaan kadar haemoglobin darah ibu,data pengetahuan ibu dan pendapatan keluarga diperoleh dengan menggunakan kuesioner. Data dianalisis secara univariat dan bivariat menggunakan Uji Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 32,9% responden menderita anemia dalam kehamilan, 57,1% pengetahuan kurang, dan 67,1% memiliki pendapatan keluarga yang lebih dari upah minimum propinsi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan ibu hamil dan pendapatan keluarga berpengaruh terhadap kejadian anemia ketika ibu hamil (p=0,04; p=0,048).Kata Kunci: ibu hamil, pengetahuan, pendapatan, anemia
Penatalaksanaan Holistik pada Lansia dengan Sindrom Metabolik dan Osteoartritis TA Larasati; Dian Isti Anggraini; Danar Fahmi Sudarsono
Jurnal Agromedicine Unila: Jurnal Kesehatan dan Agromedicine Vol. 4 No. 1 (2017): Jurnal Agromedicine
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetes Mellitus (DM) menurut ADA (American Diabetes Association), didefinisikan sebagai suatu kelompok penyakit metabolik yang ditandai dengan hiperglikemia. DM dan obesitas besar kemungkinannya untuk terjadi sindroma metabolik dengan faktor risiko antara lain dislipidemia aterogenik, peningkatan tekanan darah, peningkatan kadar glukosa plasma. Obesitas meningkatkan risiko timbulnya gejala osteoartritis (OA). Tujuan studi ini adalah menerapkan pendekatan dokter keluarga secara holistik dan komprehensif dalam mendeteksi faktor risiko internal dan eksternal serta menyelesaikan masalah berbasis Evidence Based Medicine yang bersifat family-approached dan patient-centered. Studi ini merupakan laporan kasus. Data diperoleh melalui anamnesis, pemeriksaan fisik dan kunjungan ke rumah dan rekam medis pasien. Hasil, seorang pasien wanita lansia 65 tahun derajat fungsional 4 dengan DM tipe II, hipertensi dan obesitas memiliki faktor risiko pola makan dan jarang berolahraga, serta pengetahuan yang kurang tentang DM tipe II. Pasien diberikan edukasi mengenai pengetahuan, pola makan dan jenis diet yang sesuai, pola olahraga dan program penurunan berat badan dan pentingnya meminum obat secara rutin dan kontrol gula darah serta kadar kolesterol. Terdapat perubahan perilaku, pasien pada tahap trial yaitu mencoba mengatur pola makan, menambah aktifitas fisiknya dan rutin kontrol penyakitnya ke pelayanan kesehatan. Kata Kunci: diabetes melitus tipe II, hipertensi, obesitas, osteoartritis, pelayanan kedokteran keluarga
Penatalaksanaan Penyakit Paru Obstruktif Kronis pada Pasien Laki-Laki Usia 66 Tahun Riwayat Perokok Aktif dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga di Kecamatan Tanjung Sari Natar Fitria Saftarina; Dian Isti Anggraini; Muhammad Ridho
Jurnal Agromedicine Unila: Jurnal Kesehatan dan Agromedicine Vol. 4 No. 1 (2017): Jurnal Agromedicine
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit paru obstruksi kronis (PPOK) merupakan penyakit yang dikarenakan hambatan pada saluran nafas yang tidak sepenuhnya reversibel. Hambatan ini bersifat progresif serta berhubungan dengan respon inflamasi paru terhadap partikel atau gas beracun dan berbahaya. Seorang pria berusia 66 tahun, didiagnosis PPOK dengan kekhawatiran terjadinya pemberatan pada penyakitnya. Memiliki risiko internal yaitu usia 66 tahun, riwayat merokok sejak usia 30 tahun sebanyak 10 batang per hari, kurangnya pengetahuan tentang PPOK, serta kurangnya higienitas diri. Faktor risiko eksternal yaitu kurangnya dukungan dan pengetahuan keluarga mengenai penyakit pasien. Pada anamnesis dan pemeriksaan fisik didapati sesak nafas dan batuk berdahak bewarna putih, penggunaan otot bantu pernafasan, barrel chest (+), ronkhi dan wheezing (+). Dilakukan intervensi terhadap pasien dan keluarga tentang penyakitnya, bahaya merokok, menjaga higienitas serta pentingnya tindakan preventif untuk mencegah komplikasi penyakitnya dalam 4 kali kunjungan rumah. Pada evaluasi ditemukan pengetahuan yang cukup mengenai penyakitnya, perubahan perilaku pasien, higienitas yang membaik serta gejala yang diderita pasien sudah mulai berkurang. Penyakit kronik yang tidak dapat disembuhkan harus membutuhkankerjasama yang bersifat berkesinambungan dan terus menerus antara pasien, keluarga serta petugas kesehatan agar tidak terjadi perburukan dan mengalami komplikasi.Kata kunci: pelayanan dokter keluarga, PPOK