Juarni Anita
Jurusan Teknik Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Perencanaan dan Desain Healthy Living di Ruang Publik Apartemen Sudirman Suites, Bandung Anita, Juarni; Pahlef, Mochamad Marga i; Putri, Dea Puspita; Sobari, Mochamad Heri; Aryanti, Desy Noor
REKA KARSA Vol 4, No 1
Publisher : Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1119.485 KB) | DOI: 10.26760/rekakarsa.v4i1.1398

Abstract

Perencanaan dan Desain Healthy Living di Ruang Publik, Apartemen Sudirman Suites, Bandung   Anita, J. Pahlefi, M. M., Putri, D. P., Sobari, M. H., Aryanti, D. N. Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional   Email : radendea90@gmail.com   ABSTRAK Apartemen merupakan salah satu hunian vertikal yang sedang berkembang pesat di kota-kota besar. Pertumbuhan dan pertambahan penduduk serta semakin sedikit dan mahalnya harga tanah meyebabkan kebutuhan akan hunian ikut meningkat. Apartemen merupakan salah satu solusi untuk permasalahan tersebut. Perencanan apartemen harus memperhatikan kebutuhan pengguna, terutama tersedianya ruang-ruang publik untuk mendukung aktivitas dan kesehatan penghuni. Dengan bentuk seperti huruf “U” dan mengusung konsep healthy living, apartemen Sudirman Suites di Bandung tidak hanya memberikan hunian pada bangunannya, sebagai penunjang konsep healthy living ruang publik ruang publik berupa inner court untuk tempat sosialisasi penghuni. Ruang publik pada apartemen ini merupakan salah satu penunjang konsep healthy living pada bangunan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui klasifikasi, letak, layout, dan pola arsitektur ruang publik pada bangunan Apartemen Sudriman dan penerapan konsep healthy living pada ruang publik tersebut. Metode penelitian dilakukan melalui wawancara dengan pengelola dan pengamatan langsung di lapangan. Kajian ini diharapkan bisa               menjadi bahan referensi bagi perancang untuk merancang ruang publik atau mengaplikasikan konsep healthy living pada hunian vertikal.   Kata Kunci : apartemen, healthy living, ruang publik   ABSTRACT Apartment is one of the vertical housing that is growing rapidly in large cities . Population growth as well as the less and high prices led to the need for residential land has increased. The apartment is one solution to these problems . Planning the apartment must be attentive to the needs of users, particularly the availability of public spaces to support the activity and health of occupants. Shaped like the letter " U " and promote the concept of healthy living , the apartment Sudirman Hotel in Bandung not only provide shelter in the building , but also supporting the concept of healthy living. It provide inner court design as a place for the occupants to socialize with one another. The public rooms in this apartment are support facilities for concept of healthy living. This study aims to determine the classification, location, layout and architectural patterns of public space in the Sudriman Apartment building and application of the concept of healthy living in public spaces . Methods of research conducted through interviews with employees and direct observations in the field. This study is expected to be a reference for designers to design public space or to apply the concept of healthy living in the vertical housing   Keywords : apartment, healthy living, public space
Perencanaan dan Desain Healthy Living di Ruang Publik Apartemen Sudirman Suites, Bandung Anita, Juarni; Pahlefi, Mochamad Marga; Putri, Dea Puspita; Sobari, Mochamad Heri; Aryanti, Desy Noor
REKA KARSA Vol 4, No 3
Publisher : Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/rekakarsa.v4i3.1351

Abstract

Perencanaan dan Desain Healthy Living di Ruang Publik,   Apartemen Sudirman Suites, Bandung   Anita, J. Pahlefi, M. M., Putri, D. P., Sobari, M. H., Aryanti, D. N.   Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional   Email : radendea90@gmail.com   ABSTRAK   Apartemen merupakan salah satu hunian vertikal yang sedang berkembang pesat di kota-kota besar. Pertumbuhan dan pertambahan penduduk serta semakin sedikit dan mahalnya harga tanah meyebabkan kebutuhan akan hunian ikut meningkat. Apartemen merupakan salah satu solusi untuk permasalahan tersebut. Perencanan apartemen harus memperhatikan kebutuhan pengguna, terutama tersedianya ruang-ruang publik untuk mendukung aktivitas dan kesehatan penghuni.   Dengan bentuk seperti huruf “U” dan mengusung konsep healthy living, apartemen Sudirman Suites di Bandung tidak hanya memberikan hunian pada bangunannya, sebagai penunjang konsep healthy living ruang publik ruang publik berupa inner court untuk tempat sosialisasi penghuni. Ruang publik pada apartemen ini merupakan salah satu penunjang konsep healthy living pada bangunan.   Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui klasifikasi, letak, layout, dan pola arsitektur ruang publik pada bangunan Apartemen Sudriman dan penerapan konsep healthy living pada ruang publik tersebut. Metode penelitian dilakukan melalui wawancara dengan pengelola dan pengamatan langsung di lapangan. Kajian ini diharapkan bisa menjadi bahan referensi bagi perancang untuk merancang ruang publik atau mengaplikasikan konsep healthy living pada hunian vertikal.   Kata Kunci : apartemen, healthy living, ruang publik       ABSTRACT   Apartment is one of the vertical housing that is growing rapidly in large cities . Population growth as well as the less and high prices led to the need for residential land has increased. The apartment is one solution to these problems . Planning the apartment must be attentive to the needs of users, particularly the availability of public spaces to support the activity and health of occupants.   Shaped like the letter " U " and promote the concept of healthy living , the apartment Sudirman Hotel in Bandung not only provide shelter in the building , but also supporting the concept of healthy living. It provide inner court design as a place for the occupants to socialize with one another. The public rooms in this apartment are support facilities for concept of healthy living.   This study aims to determine the classification, location, layout and architectural patterns of public space in the Sudriman Apartment building and application of the concept of healthy living in public spaces . Methods of research conducted through interviews with employees and direct observations in the field. This study is expected to be a reference for designers to design public space or to apply the concept of healthy living in the vertical housing   Keywords : apartment, healthy living, public space
Kajian Terhadap Ruang Publik Sebagai Sarana Interaksi Warga di Kampung Muararajeun Lama, Bandung Anita, Juarni; Gustya, Fendy; Erawati, Lucy Rahayu; Sukma, Mega Dewi
REKA KARSA Vol 1, No 1
Publisher : Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/rekakarsa.v1i1.61

Abstract

ABSTRAKTujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi permasalahan-permasalah yang berkaitan dengan interaksi sosial masyarakat di ruang publik pada kampung tersebut. Pengumpulan data-data dari penelitian ini dilakukan dengan survei lokasi, wawancara, dan mendokumentasikan kegiatan masyarakat kampung tersebut untuk kemudian dianalisis dengan metoda deskriptif kualitatif. Setelah dilakukan analisis dari data-data lokasi dan dikaitkan dengan teori-teori terkait, maka didapatkan kesimpulan umum bahwa pada kampung kota terjadi hubungan masyarakat yang masih memiliki sifat kekerabatan yang erat dan saling mempengaruhi satu sama lain baik dalam hubungan antar individu, antar kelompok maupun atar individu dan kelompok, pada ruang umum yang pada dasarnya merupakan suatu wadah yang dapat menampung aktivitas tertentu dari masyarakatnya. Secara khusus disimpulkan bahwa keterbatasan lahan yang ada tidak dijadikan masalah yang dapat menghambat warga Kampung Muararajeun Lama untuk berinteraksi sosial. Kegiatan berkumpul tetap dapat dilakukan baik pada halaman rumah, gang, dan warung. Sedangkan kegiatan yang memerlukan tempat yang lebih luas untuk menampung banyak warga dilakukan di Sekolah Taman Kanak-Kanak pada Kampung. Meskipun ruang berkumpul tersebut tidak responsive, tetapi dapat memenuhi aktifitas masyarakat sehingga menimbulkan kesan democratic, comfort, dan meaningful.Kata Kunci: Interaksi Sosial, Ruang Publik, Responsive, Democratic, Comfort, Meaningful.
Perencanaan Kampung Bahari Sebagai Upaya Keberlanjutan, Perkampungan Nelayan Tambak Lorok, Semarang Anita, Juarni
Jurnal Arsitektur TERRACOTTA Vol 1, No 3 (2020)
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/terracotta.v1i3.4102

Abstract

AbstrakPerkampungan nelayan Tambak Lorok di Semarang Utara merupakan kawasan rawan banjir karena kondisi permukaan tanah mengalami penurunan setiap tahun. Penduduk pun terus bertambah menyebabkan perkampungan semakin padat dan menjadi kumuh. Masyarakat melakukan penyesuaian rumah untuk menghindari banjir menyebabkan bentuk dan tinggi rumah beraneka ragam. Pada tahun 2015, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melakukan program Penataan Kawasan Permukiman Nelayan dan Tepi Air di Tambak Lorok. Pemerintah Kota Semarang pun memasukkan Tambak Lorok dalam program Kampung Bahari untuk pembangunan keberlanjutan dan pengentasan kekumuhan dan kemiskinan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pembangunan keberlanjutan di kawasan pesisir dengan konsep Kampung Bahari di Tambak Lorok. Hal ini penting karena perkampungan ini bisa menjadi model percontohan di kawasan pesisir lain yang rawan banjir. Metoda penelitian bersifat kualitatif dan deskriptif dengan sumber data primer melalui survey dan data sekunder melalui berbagai studi pustaka. Hasil penelitian memberikan deskripsi tentang konsepsi Kampung Bahari, yaitu perkampungan  nelayan yang terintegrasi dengan pusat ekonomi dan perdagangan, industri perikanan, serta pusat wisata bahari. Keberlanjutannya harus didukung oleh infrastruktur seperti tanggul laut, kemudahan akses jalan, tersedianya air bersih, kelancaran drainase, pengelolaan  limbah dan sampah, tersedianya ruang terbuka hijau untuk keasrian kawasan pesisir. Pengelolaan perkampungan harus melibatkan pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat setempat.Kata kunci: kampung bahari, keberlanjutan, perkampungan nelayan, Tambak Lorok AbstractTambak Lorok fishing village in North Semarang is a flood-prone area because the soil surface conditions have decreased every year. The population continued to grow, causing the village to become denser and slum. The communities adjusted their houses to avoid flooding causing the various shapes and heights of houses. In 2015, the Ministry of Public Works and Public Housing implemented a program of Fishermen Residential Area Arrangement and Waterfronts in Tambak Lorok. The Semarang City Government has included Tambak Lorok in the Kampung Bahari program for sustainable development and alleviating slums and poverty. This study aims to describe the sustainable development of coastal area with the concept of Kampung Bahari in Tambak Lorok. This is important because this village can be a pilot model in other coastal areas that are prone to flooding. The research method was qualitative and descriptive with primary data sources through surveys and secondary data through various literature studies. The results of the study provided a description of the conception of Kampung Bahari, a fishing village integrated with the center of economy and trade, the fishing industry, and the center of marine tourism. Its sustainability must be supported by infrastructure such as sea dikes, easy access to roads, availability of clean water, smooth drainage, waste and trash management, availability of green open spaces for the beauty of coastal areas. Village management must involve the central government, local government, and local communities. Keywords: maritime village, sustainability, fishing village, Tambak Lorok
Kajian Terhadap Ruang Publik Sebagai Sarana Interaksi Warga di Kampung Muararajeun Lama, Bandung Anita, Juarni; Gustya, Fendy; Erawati, Lucy Rahayu; Sukma, Mega Dewi
REKA KARSA Vol 1, No 1
Publisher : Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/rekakarsa.v1i1.61

Abstract

ABSTRAKTujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi permasalahan-permasalah yang berkaitan dengan interaksi sosial masyarakat di ruang publik pada kampung tersebut. Pengumpulan data-data dari penelitian ini dilakukan dengan survei lokasi, wawancara, dan mendokumentasikan kegiatan masyarakat kampung tersebut untuk kemudian dianalisis dengan metoda deskriptif kualitatif. Setelah dilakukan analisis dari data-data lokasi dan dikaitkan dengan teori-teori terkait, maka didapatkan kesimpulan umum bahwa pada kampung kota terjadi hubungan masyarakat yang masih memiliki sifat kekerabatan yang erat dan saling mempengaruhi satu sama lain baik dalam hubungan antar individu, antar kelompok maupun atar individu dan kelompok, pada ruang umum yang pada dasarnya merupakan suatu wadah yang dapat menampung aktivitas tertentu dari masyarakatnya. Secara khusus disimpulkan bahwa keterbatasan lahan yang ada tidak dijadikan masalah yang dapat menghambat warga Kampung Muararajeun Lama untuk berinteraksi sosial. Kegiatan berkumpul tetap dapat dilakukan baik pada halaman rumah, gang, dan warung. Sedangkan kegiatan yang memerlukan tempat yang lebih luas untuk menampung banyak warga dilakukan di Sekolah Taman Kanak-Kanak pada Kampung. Meskipun ruang berkumpul tersebut tidak responsive, tetapi dapat memenuhi aktifitas masyarakat sehingga menimbulkan kesan democratic, comfort, dan meaningful.Kata Kunci: Interaksi Sosial, Ruang Publik, Responsive, Democratic, Comfort, Meaningful.
Penerapan Langgam Arsitektur Indo-Eropa Pada Fasad Wendy’s Braga di Bandung Alfariza, Teuku Fathan; Anita, Juarni; Murtadho, Jabir; Prabowo, Eric; Erlangga, Fiddy
Jurnal Arsitektur TERRACOTTA Vol 4, No 3 (2023)
Publisher : Itenas, Institut Teknologi Nasional Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/terracotta.v4i3.9975

Abstract

Bandung direncanakan sebagai pusat pemerintahan Hindia Belanda. Oleh karenanya hingga saat ini masih  terdapat banyak peninggalan Kolonial Belanda, salah satunya terdapat di sepanjang Jalan Braga. Braga merupakan salah satu jalan di kawasan pusat kota yang memiliki nilai historis dan telah ditetapkan sebagai kawasan Cagar Budaya. Salah satu bangunan yang memiliki nilai sejarah adalah Wendy’s Braga. Bangunan ini dibangun tahun 1918 sebagai showroom mobil perusahaan Fuchs en Rens, sekarang berubah fungsi menjadi Restoran Wendy’s. Bangunan ini memiliki langgam Indo-Eropa karena menggabungkan langgam arsitektur kolonial modern dengan arsitektur tropis. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi langgam Indo-Eropa pada fasad bangunan Wendy’s. Identifikasi bermanfaat untuk memperkuat eksistensi arsitektural sebagai bagian dari warisan budaya yang dilindungi. Metode studi yang dilakukan dengan pendekatan kualitatif melalui deskripsi sejarah bangunan Wendy’s dan implementasi unsur cagar budaya. Pengumpulan data primer dilakukan melalui observasi lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ornamen Indo-Eropa yang diterapkan berupa desain fasad bangunan simetris, garis-garis horizontal di atas kusen jendela dan pintu, serta atap miring sebagai adaptasi terhadap iklim tropis.
Penerapan Konsep Arsitektur Industrial Pada Perancangan Rumah Susun Di Bandung Tumbelaka, Farrell Ramadhan; Anita, Juarni; Hamdhan, Indra Noer
Reka Karsa: Jurnal Arsitektur Vol 12, No 3
Publisher : Institut Teknologi Nasional (ITENAS) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/rekakarsa.v12i3.13447

Abstract

ABSTRAK Seiring dengan pertumbuhan penduduk di Kota Bandung, kebutuhan hunian bagi masyarakat berpenghasilan rendah semakin meningkat, sehingga diperlukan solusi perancangan yang efisien dan berkelanjutan. Rumah susun menjadi salah satu alternatif strategis untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Penelitian ini bertujuan menerapkan konsep arsitektur industrial pada perancangan Rumah Susun Soetta Bandung, dengan fokus pada efisiensi biaya, fungsionalitas, dan keberlanjutan desain. Arsitektur industrial dipilih karena karakteristiknya yang memanfaatkan material ekspos, struktur sederhana, serta fleksibilitas ruang, sehingga menciptakan desain yang ekonomis tanpa mengurangi kenyamanan dan nilai estetika. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan mendeskripsikan konsep desain arsitektur industrial secara kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui studi literatur, survei lapangan, analisis tapak, dan studi banding dengan proyek serupa. Hasil perancangan menunjukkan bahwa penerapan arsitektur industrial mampu menghadirkan solusi hunian vertikal yang relevan dengan mengintegrasikan efisiensi struktur, ruang komunal yang mendukung interaksi sosial, serta fasilitas yang menunjang kebutuhan penghuni. Selain itu, pendekatan ini juga mempertimbangkan keberlanjutan lingkungan melalui penggunaan material ramah lingkungan dan optimalisasi ventilasi alami. Kata kunci: arsitektur industrial, jalan soekarno-hatta bandung, hunian vertikal, rumah susun  ABSTRACT As the population in Bandung continues to grow, the demand for housing among low-income communities is increasing, necessitating efficient and sustainable design solutions. Apartment housing has become one of the strategic alternatives to meet this demand. This study aims to apply the industrial architecture concept in the design of Rumah Susun Soetta Bandung, focusing on cost efficiency, functionality, and design sustainability. Industrial architecture was chosen for its characteristics, which utilize exposed materials, simple structures, and spatial flexibility, creating an economical design without compromising comfort and aesthetic value. The research method used is qualitative descriptive, describing the concept of industrial architectural design qualitatively. Data collection was conducted through literature studies, field surveys, site analysis, and comparative studies with similar projects. The design results show that the implementation of industrial architecture can provide a relevant solution for vertical housing by integrating structural efficiency, communal spaces that support social interaction, and facilities that accommodate residents' needs. Moreover, this approach also considers environmental sustainability through the use of eco-friendly materials and the optimization of natural ventilation. Keywords: apartment housing, industrial architecture, soekarno-hatta street bandung, vertical housing