Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Prediksi Laju Sedimentasi di Sub DAS Rawapening Kabupaten Semarang Sadewo, Bayu Edhi Catur; Ni'am, Muhammad Faiqun; Poedjiastoeti, Hermin
BRILIANT: Jurnal Riset dan Konseptual Vol 7 No 1 (2022): Volume 7 Nomor 1, Februari 2022
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1466.368 KB) | DOI: 10.28926/briliant.v7i1.925

Abstract

Penumpukan sedimen di Danau Rawapening berasal dari 9 (Sembilan) sungai yang bermuara di Danau Rawapening, antara lain: Sungai Rengas, Sungai Panjang, Sungai Torong, Sungai Galeh, Sungai Legi, Sungai Parat, Sungai Sraten, Sungai Ringis, dan Sungai Kedungringin. Banyaknya alih fungsi lahan yang terjadi pada Sub DAS Rawapening memicu terjadinya peningkatan kerusakan lahan yang berimbas pada tingginya laju erosi yang berdampak pada tingginya sedimentasi di Danau Rawapening. Kajian teknis perlu dilakukan sehingga dapat diketahui seberapa banyak sedimentasi yang berasal dari anak sungai Danau Rawapening, dan solusi yang harus dilakukan sebagai upaya penanganan secara komprehensif.Prediksi laju erosi dilakukan menggunakan metode USLE (The Universal Soil Loss Equation), dan prediksi laju sedimentasi yang terjadi di muara sungai/sepanjang sungai diperhitungkan/diperkirakan dengan Nisbah Pengangkutan Sedimen (NPS) atau Sediment Delivery Ratio (SDR). Perencanaan strategi upaya penanganan untuk mereduksi sedimen menggunakan metode SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, dan Threats) sebagai alat bantu pengambilan keputusan.Dari pembahasan mengenai erosi dapat disimpulkan bahwa yang paling rawan terhadap  erosi dan masuk dalam tingkat bahaya erosi sangat berat adalah Sub-Sub DAS Legi, Sub-Sub DAS Parat, dan Sub-Sub DAS Sraten. Estimasi laju sedimentasi di Danau Rawapening berdasarkan perhitungan laju sedimentasi pada masing-masing sungai di Sub DAS Rawapening terbesar adalah Sungai Legi dengan laju sedimentasi sebesar 1.047,97 ton /tahun, dan yang terkecil adalah Sub-Sub DAS Ringis dengan laju sedimentasi sebesar 8,31 ton /tahun. Berdasarkan hasil analisis SWOT, strategi yang dihasilkan adalah Turn Around Strategy, artinya DAS Rawapening dalam kondisi internal yang tidak baik, namun terdapat faktor eksternal yang mendapatkan dukungan dari berbagai pihak. Faktor eksternal tersebut adalah potensi peluang yang bagus dari lingkungan sekitar dan stakeholder yang berwenang, salah satunya yaitu BBWS Pemali Juana yang berupaya untuk menyelamatkan Sub DAS Rawapening dan lingkungan sekitarnya dengan berbagai program berbasis konservasi sumber daya air.