Fitri Apsari
Universitas Muhammadiyah Surakarta

Published : 10 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

HUBUNGAN ANTARA KECENDERUNGAN NARSISME DENGAN MINAT MEMBELI KOSMETIK MEREK ASING PADA PRIA METROSEKSUAL Apsari, Fitri
TALENTA Vol 1, No 2 (2012): Talenta Vol 1 No 2 Agustus 2012
Publisher : Universitas Sahid Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6.034 KB)

Abstract

For metrosexual men, an attractive physical appearance  is one of the potential benefits  for  interacting  with other people.  Attractive appearance  which leads to narcissism  is supported by the cosmetic appearance of  the  foreign and local brands  for men  on the market.  The hypothesis  in  the study  that  there is a correlation  between narcissism   tendencies with  interest in buyng  foreign  brand  cosmetics  of metrosexual men. Subjects are 40 people who met at the outlets of foreign  cosmetic brand with the population study as a  sample  collection  technique. Then researcher obtained  data analysis r <0.348, p = 0.014 (p <0.05). The effective contribution of 14.7%, which there are  85.3%  other factors  that  influence the  propensity  of narcissism  beyond  cosmetics variable interest in  buying  foreign brands,  such as  psychological,  biological,  and sociological. There is a positive relationship between narcissism tendencies with interest in buying foreign brand cosmetics of metrosexual men.
HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DAN DISIPLIN SEKOLAH DENGAN PERILAKU BULLYING PADA REMAJA Apsari, Fitri
Jurnal Penelitian Humaniora Vol 14, No 1: Februari, 2013
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The study examined the relation between self esteem and school discipline with bullying on adolescent. The participants included 81 IX’s grade students of MTsN Tinawas Nogosari. Questionnaires were used to collect the data and anova one way method and regression were used in this study to analyze and find the dynamic of all variables. Based on the calculation, correlation coeffisien was R=0,58; F regression  =25,119; p=0,0000(p>0,01). This regression measure showed that there was a significant relation between self esteem and school discipline with bullying on adolescent. Self esteem and school discipline could be a predictor for bullying. Bullying on adolescent at school was dominated by male students. Male subjects who were involved in bullying were 30,30%  and female subjects were 24,97%. Bullying at school was appropriate with the categories, which is 34,6% verbal bullying, 24,69% cyber bullying, 22,2% social bullying, and 18,5% physical bullying.
PENGARUH METODE KEDISIPLINAN TERHADAP PERILAKU BULLYINGPADA REMAJA Apsari, Fitri
TALENTA Vol 5, No 2 (2015): Talenta Vol. V No. 2 Agustus 2015
Publisher : Universitas Sahid Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6.042 KB)

Abstract

The problems of violence in the school environment or education has showed a very alarming, 16% of the final grade students said that they had been threatened with a weapon at school, 7% said they had been injured with a weapon (Santrock, 2007). Handling bullyingbehavior requires a lot of time and supervision so that in some cases need to be addressed by means of a multidisciplinary (Balhaqi and Sugiarmin, 2008).Data analysis techniques are used to study the behavior of bullyingbased on gender by using Anova one lane while to figure out the dynamics between variables using multiple regression.Results of the data analysis states that: There was a significant relationship between self-esteem and school discipline with bullyingbehavior. Bullyingbehavior in adolescents in schools is dominated by male students than female. Male subjects involved bullyingbehavior as much as 30.30% and female subjects as much as 24.97%. The reason why boys tend to be more aggressive psychologically explained this is related to their need to demonstrate physical strength, but also biological factors must still be considered (Obrdalj and Rumboltd, 2008).Discipline functions can individually adjust socially at school became a regular, nothing behave and act their own way. the formation of high school discipline for students to take responsibility for any problems that exist, so that any student can judge for itself the extent to which students have the potential to excel with multidisciplinary applied. This will lessen the intensity of the bullyingbehavior.
HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DAN DISIPLIN SEKOLAH DENGAN PERILAKU BULLYING PADA REMAJA Apsari, Fitri
Jurnal Penelitian Humaniora Vol 14, No 1: Februari, 2013
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/humaniora.v14i1.872

Abstract

The study examined the relation between self esteem and school discipline with bullying on adolescent. The participants included 81 IX?s grade students of MTsN Tinawas Nogosari. Questionnaires were used to collect the data and anova one way method and regression were used in this study to analyze and find the dynamic of all variables. Based on the calculation, correlation coeffisien was R=0,58; F regression  =25,119; p=0,0000(p>0,01). This regression measure showed that there was a significant relation between self esteem and school discipline with bullying on adolescent. Self esteem and school discipline could be a predictor for bullying. Bullying on adolescent at school was dominated by male students. Male subjects who were involved in bullying were 30,30%  and female subjects were 24,97%. Bullying at school was appropriate with the categories, which is 34,6% verbal bullying, 24,69% cyber bullying, 22,2% social bullying, and 18,5% physical bullying.
CORELATION SUPPORT PARENT OF CONDUCT ON SMOKING STUDENT Hidayat, Rendi; Arumawati, Dhani Setya; Apsari, Fitri
JURNAL ILMU KEPERAWATAN INDONESIA (JIKI) Vol 9 No 2 (2016): Jurnal Ilmu Keperawatan Vol.9 No 2 Oktober 2016
Publisher : JURNAL ILMU KEPERAWATAN INDONESIA (JIKI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

..
EFEKTIVITAS MEDIA KARTU KATA BERGAMBAR DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN PADA ANAK KELOMPOK A DI TK INTEGRAL YAA BUNAYYA SURAKARTA ., Mutiah; Apsari, Fitri; Rachmawati, Anniez
JURNAL TALENTA PSIKOLOGI Vol. 5 No. 1 (2016): Jurnal Talenta Psikologi, Vol. V No. 1 Februari 2016
Publisher : Universitas Sahid Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Media pembelajaran pada prinsipnya membantu guru dalam proses pembelajaran dikelas. Sehingga materi dapat difahami oleh siswa. Penggunaan kartu kata pernah diberikan dalam pembelajaran membaca oleh guru sentra di TK Integral Yaa Bunayya, namun belum diketahui tingkat keberhasilannya. Melalui penelitian ini diharapkan dapat mengetahui efektivitas penggunaan media kartu kata sebagai media dalam pembelajaran membaca di kelompok A TK Integral Yaa Bunayya Surakarta yang dijadikan salah satu media dalam meningkatkan kemampuan membaca anak. Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen terdiri dari 2 kelompok : yaitu kelompok eksperimen yang diberikan perlakuan belajar membaca dengan media kartu kata bergambar, dan kelompok kontrol tidak dikenakan perlakuan. Subjek penelitian eksperimen anak kelompok A tahun pelajaran 2014/2015 yang berjumlah 23 siswa. Media kartu kata bergambar yang dibuat mengacu pada Permen DIKNAS nomor 58 tahun 2009 pada lingkup perkembangan bahasa dan keaksaraan. Hasil penelitian eksperimen didapatkan dari nilai pre testdan post tes terhadap 2 kelompok eksperimen dengan menggunakan analisis statistik parametri uji-t dengan nilai signifikansi 5%. Berdasarkan analisis data penelitian diperoleh uji normalitas kedua kelompok dengan nilai signifikansi 0,251 untuk pre test dan 0,357 data post tes, dengan 0,251>0,05 dan 0,357>0,05, maka dikatakan kedua kelompok berdistribusi normal maka tidak ada perbedaan kemampuan membaca antara kedua kelompok tersebut. Dari hasil uji-t diperoleh nilai 0,384>0,05, maka Ho diterima, artinya kemampuan membaca tidak berbeda secara signifikan. Hasil post test kedua kelompok menunjukkan nilai signifikansi 0,000<0,05, maka Ho diterima. Kesimpulannya kemampuan membaca permulaan pada siswa yang menggunakan media kartu kata lebih baik dari pada siswa yang tidak mendapatkan pembelajaran mebaca dengan kartu kata.
HUBUNGAN LOYALITAS DENGAN TINGKAT KEDISIPLINAN KERJA PADA TENAGA PENDIDIK DI YAYASAN PENDIDIKAN TARUNI BHAKTI MADIUN PRIHANTONO, ANDREAS; APSARI, FITRI
JURNAL TALENTA PSIKOLOGI Vol. 7 No. 1 (2018): Jurnal Talenta Psikologi Vol. VII no 1 Februari 2018
Publisher : Universitas Sahid Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kedisiplinan pegawai sangat berhubungan dengan loyalitas di dalam melaksanakan pekerjaan dengan efektif dan efisien, dengan didasarkan pada keinginan yang kuat dalam arti penuh dedikasi dan tanggung jawab dalam melaksanakan pekerjaan yang diberikan. Loyalitas pegawai bukan hanya sekedar kesetiaan fisik atau keberadaaannya di dalam organisasi, namun termasuk pikiran, perhatian, gagasan, serta dedikasinya tercurah sepenuhnya kepada organisasi. Alat pengumpul data yang digunakan adalah skala loyalitas dan skala kedisiplinan kerja. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan tenaga pendidik di Yayasan Pendidikan Taruni Bhakti Madiun dari tingkat Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama yang berjumlah 60 orang, dengan menggunakan teknik sampling yaitu sampling jenuh. Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik korelasi Product Moment dari Karl Pearson dengan bantuan Statistical Package for Social Sciences (SPSS) for Windows Release 18.0. Hasil analisis menunjukkan tingkat loyalitas kerja karyawan kategori sangat tinggi dengan prosentase 46,7 % dan tingkat kedisiplinan kategori sedang dengan prosentase 43,3%. Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan korelasi product moment didapatkan hasil 0,715 dengan nilai p = 0,000 < 0,01. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang sangat signifikan antara loyalitas kerja dengan kedisiplinan kerja pada tenaga pendidik di Yayasan Pendidikan Taruni Bhakti Madiun dari tingkat Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama.
HUBUNGAN KARAKTERISTIK PEKERJAAN DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA CV. BINA BUANA SAMUDRA ANGGRAHINI, BAYU PUTRI; APSARI, FITRI
JURNAL TALENTA PSIKOLOGI Vol. 7 No. 2 (2018): Jurnal Talenta Psikologi Vol. VII No 2 Agustus 2018
Publisher : Universitas Sahid Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara karakteristik pekerjaan dengan kepuasan kerja karyawan pada CV. Bina Buana Samudra. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu masukan dan pertimbangan bagi perusahaan dalam meningkatkan kepuasan kerja karyawan pada CV. Bina Buana Samudra. Penelitian karakteristik pekerjaan tersebut diharapkan dapat mempertahankan kondisi lingkungan kerja yang kondusif, terjalinnya hubungan rekan kerja yang harmonis, dan tercapainya kepuasan kerja pada karyawan. Penelitian ini termasuk jenis penelitian karakteristik pekerjaan dengan mengacu pada teori Hackman & Oldham dan kepuasan kerja karyawan dengan mengacu pada teori Luthans. Subjek dalam penelitian ini ialah perusahaan CV. Bina Buana Samudra. Peneliti mengambil seluruh subjek dikarenakan jumlah karyawan pada perusahaan CV. Bina Buana Samudra hanya 32 karyawan. Teknik pengumpulan data dilakukan menggunakan skala Likert. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik pekerjaan memiliki hubungan yang positif dan signifikan dengan kepuasan kerja karyawan pada perusahaan CV. Bina Buana Samudra. Karakteristik pekerjaan yang mencakup ragam keterampilan yang dibutuhkan, prosedur dan kejelasan tugas, tingkat kepentingan tugas, kewenangan dan tanggungjawab, serta umpan balik dari tugas yang dirancang dapat digunakan sebagai prediktor untuk memprediksikan atau mengukur variabel kepuasan kerja karyawan. Nilai koefisien korelasi sebesar 0,550 dengan p = 0,001 < 0,05. Sumbangan efektif pada variabel karakteristik pekerjaan terhadap kepuasan kerja karyawan sebesar 30,3 %. Artinya masih ada 69,7 % variabel lain yang dapat menjadi prediktor bagi kepuasan kerja karyawan.
Hubungan Antara Kecenderungan Narsisme dengan Minat Membeli Kosmetik Merek Asing Pada Pria Metroseksual Apsari, Fitri
JURNAL TALENTA PSIKOLOGI Vol. 1 No. 2 (2012): Jurnal Talenta Psikologi Vol. I no 2 Agustus 2012
Publisher : Universitas Sahid Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bagi pria metroseksual, penampilan fisik yang menarik adalah salah satu potensi yang menguntungkan untuk melakukan interaksi dengan orang lain. Penampilan menarik yang mengarah pada narsisme ini didukung oleh kemunculan kosmetik dengan merek asing dan lokal bagi pria yang beredar di pasaran. Hipotesis pada penelitian yaitu ada hubungan antara kecenderungan narsisme dengan minat membeli kosmetik merek asing pada pria metroseksual. Subyek berjumlah 40 orang yang ditemui di gerai-gerai kosmetik merek asing dengan studi populasi sebagai teknik pengambilan sampelnya. Diperoleh hasil analisis data r<0,348; p=0,014 (p<0,05). Sumbangan efektif 14,7% sehingga terdapat 85,3% faktor-faktor lain yang mempengaruhi kecenderungan narsisme di luar variable minat membeli kosmetik merek asing, misalnya faktor psikologis, biologis, dan sosiologis. Kesimpulan yang diperoleh adalah ada hubungan positif antara kecenderungan narsisme dengan minat membeli kosmetik merek asing pada pria metroseksual
Pengaruh metode kedisiplinan terhadap perilaku bullying pada remaja Apsari, Fitri
JURNAL TALENTA PSIKOLOGI Vol. 4 No. 2 (2015): Jurnal Talenta Psikologi Vol. IV no 2 Agustus 2015
Publisher : Universitas Sahid Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

permasalahan kekerasan dilingkungan pendidikan atau sekolah ini telah menunjukkan angka yang sangat memperihatinkan, 16% siswa kelas akhir mengatakan bahwa mereka pernaj diancam dengan senjata di sekolah, 7% mengatakan mereka telah dilukai dengan senjata (santrock, 2007). Penanganan perilaku bullying menbutuhkan banyak waktu dan pengawasan sehingga pada beberapa kasus perllu ditangani dengan cara multi-disiplin (Balhaqi dan sugiarmin, 2008). teknik analisa data yang digunakan untuk mengetahui perilaku bullying berdasarkan dengan jenis kelamin dengan menggunakan anava satu jalur sedangkan untuk mengetahui dinamika atar variabel meggunakan regresi ganda. Hasil analisis data menyatakan bahwa : ada hubungan yang sangat signifikasi antara harga diri dan disiplin sekolah dengan perilaku bullying. perilaku bullying pada remaja di sekolah lebih banyak didominasi oleh siswa laki-laki dibandingkan perempuan. subjek laki-laki yang terlibat perilaku bullying sebanyak 30,30% dan subjek perempuan sebanyak 24,97%. Alasan mengapa laki-laki cenderung lebih agresif secara psikologis dijelaskan hal ini terkait dengan kebutuhan mereka untuk menunjukkan kekuatannya secara fisik, tetapi faktor secara biologis juga harus tetap diperhatikan (Obrdalj dan Rumboltd, 2008). Fungsi kedisiplinan secara individual dapat mengarut pergaulan di sekolah menjadi teratur, tidak ada yang berkelakuan dan bersikap semaunya sendiri. Pembentukan kedisiplinan sekolah yang tinggi agar siswa dapat mempertanggungjawabkan setiap masalah yang ada, sehingga siswa pun dapat menilai dirinya sendiri sejauh mana siswa memiliki potensi untuk berprestasi dengan kedisiplinan yang dapat diterapkan. hal tersebut akan mengurangi intensitas adanya perilaku bullying