Interaksi antara struktur jiwa dengan notitia, assensus, experientia dan fiducia memberikan gam-baran adanya berbagai macam bentuk kehidupan beriman orang percaya yang kompleks. Kera-gaman ini memberikan indikasi adanya tahapan dalam iman yang perlu dipahami agar orang percaya tidak melihat kehidupan beriman secara sederhana tetapi lebih utuh. Konsep tahapan iman dari James Fowler, yang memberikan pemahaman tentang cara seseorang beriman sesuai struktur jiwanya, dapat dimanfaatkan untuk memahami kompleksitas tersebut namun perlu di-bahasakan dalam perspektif notitia, assensus, experientia, dan fiducia. Sesuai dengan 6 tahapan iman Fowler, ada enam tahapan notitia, dari tidak ada notitia sampai pengetahuan yang bersifat ontologis. Tahapan assensus dan experientia juga terdiri dari 6 tahap, dari yang paling rendah (belum ada assensus) hingga experientia yang tertinggi berupa pengalaman kesatuan dengan Allah. Sedangkan pada aspek fiducia, tahap yang terendah adalah fiducia yang bersifat narsisistik hingga yang tertinggi (kenotis). Interaction between life structure and notitia, assensus, experientia and fiducia portrays various kinds of believers’ life of faith. This variety suggests the existence of the stages of faith which one should know in order to have a fuller picture of the life of faith. James Fowler’s idea of the stages of faith saw that one believes according to one’s life structure. This idea is helpful to understand the complexity of the life of faith, but it needs to incorporate the perspectives of notitia, assensus, experientia, and fiducia. Projected to suit Fowler’s six stages of faith, there are six stages of notitia (from the absence of notitia to the ontological knowledge), six stages of assensus-experientia (from the absence of assesnsus to the union with God), and six stages of fiducia (from the narcissistic kind to the kenotic level).