Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

ANALISIS DEMOKRASI INTELIJEN TERHADAP PENANGANAN TERORIS INDONESIA (Perbandingan Dengan MI6) Mayangsari, Efriska Ginasti
Mutiara: Multidiciplinary Scientifict Journal Vol. 2 No. 4 (2024): Multidiciplinary Scientifict Journal
Publisher : Al Makki Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57185/mutiara.v2i4.171

Abstract

Pandemi COVID-19 yang melanda dan menjadi konsentrasi semua Negara didunia tidak  membuat sejumlah problem keamanan dalam Negeri menghilang. Pendekatan yang digunakan dalam tulisan ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian  kualitatif merupakan metode untuk mengeksplorasi dan memahami makna yang oleh sejumlah  individu atau sekelompok orang dianggap berasal dari masalah sosial atau kemanusiaan. Intelijen merupakan salah satu instrumen penting bagi penyelenggaraan kekuasaan  negara. Intelijen juga merupakan produk yang dihasilkan dari proses pengumpulan,  perangkaian, evaluasi, analisis, integrasi, dan interpretasi dari seluruh informasi yang berhasil  didapatkan terkait dengan isu keamanan nasional. Kewajiban akan intelijen negara adalah kewajiban semua pihak bukan hanya BIN, BAIS  dan POLRI maka harus adanya kemauan dari kepemimpinan nasional untuk membenahi institusi  intelijen Indonesia, khususnya dari aspek kerjasama dan koordinasi dan juga mengeducate seluruh  masyarakat untuk perperan aktif dalam kemajuan intelijen Indonesia.
Strategi Ketahanan Perusahaan untuk Memperjuangkan Berjalannya Bisnis Sehingga Terciptanya Ketahanan Negara Mayangsari, Efriska Ginasti
Blantika: Multidisciplinary Journal Vol. 3 No. 7 (2025): Special Issue
Publisher : PT. Publikasiku Academic Solution

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57096/blantika.v3i7.381

Abstract

This study explores corporate resilience strategies in sustaining business operations as a critical contribution to national resilience. Amid growing external pressures such as social conflict, economic instability, and environmental demands, companies must develop adaptive strategies that integrate effective communication and sustainable social responsibility practices. Using a mixed-methods approach, this explanatory research involved quantitative data collection through stakeholder questionnaires and qualitative data via in-depth interviews with CSR and general affairs staff. The findings reveal that corporate resilience is significantly influenced by a company’s ability to build reciprocal and transparent relationships with both internal and external stakeholders. Strategic implementation of Corporate Social Responsibility (CSR) programs not only mitigates conflict but also strengthens a company’s public legitimacy. Moreover, resilience strategies that include stakeholder engagement, proactive risk management, and organizational communication foster operational stability. These actions support national resilience by generating employment opportunities, promoting social welfare, and enhancing local economic development. The study emphasizes that CSR should not be viewed as a financial burden but as a long-term investment aligned with sustainable development goals. It is recommended that companies integrate CSR into core business strategies, strengthen public relations functions, and maintain participatory communication with all stakeholders. Ultimately, resilient companies play a vital role in fostering national strength, particularly in ensuring economic continuity and social harmony in times of uncertainty.
ANALISIS DEMOKRASI INTELIJEN TERHADAP PENANGANAN TERORIS INDONESIA (Perbandingan Dengan MI6) Mayangsari, Efriska Ginasti
Mutiara: Multidiciplinary Scientifict Journal Vol. 2 No. 4 (2024): Mutiara: Multidiciplinary Scientifict Journal
Publisher : Al Makki Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57185/mutiara.v2i4.171

Abstract

Pandemi COVID-19 yang melanda dan menjadi konsentrasi semua Negara didunia tidak  membuat sejumlah problem keamanan dalam Negeri menghilang. Pendekatan yang digunakan dalam tulisan ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian  kualitatif merupakan metode untuk mengeksplorasi dan memahami makna yang oleh sejumlah  individu atau sekelompok orang dianggap berasal dari masalah sosial atau kemanusiaan. Intelijen merupakan salah satu instrumen penting bagi penyelenggaraan kekuasaan  negara. Intelijen juga merupakan produk yang dihasilkan dari proses pengumpulan,  perangkaian, evaluasi, analisis, integrasi, dan interpretasi dari seluruh informasi yang berhasil  didapatkan terkait dengan isu keamanan nasional. Kewajiban akan intelijen negara adalah kewajiban semua pihak bukan hanya BIN, BAIS  dan POLRI maka harus adanya kemauan dari kepemimpinan nasional untuk membenahi institusi  intelijen Indonesia, khususnya dari aspek kerjasama dan koordinasi dan juga mengeducate seluruh  masyarakat untuk perperan aktif dalam kemajuan intelijen Indonesia.
Factors Inhibiting The Implementation Of Green Building Criteria and Parameters in The Provision Of Affordable and Livable Housing in The Jakarta Area Mayangsari, Efriska Ginasti; Prabowo, Cindar Hari
Jurnal Kajian Stratejik Ketahanan Nasional Vol. 7, No. 2
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyediaan rumah layak huni dengan harga terjangkau di Jakarta menghadapi tantangan besar, terutama akibat kenaikan harga tanah yang tidak terkendali, tingginya biaya konstruksi, serta kurangnya insentif bagi pengembang dalam menerapkan konsep bangunan hijau. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Nomor 21 Tahun 2021 mengatur penilaian kinerja bangunan hijau, namun implementasinya masih terbatas, terutama bagi proyek perumahan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Melalui pendekatan deskriptif kualitatif, penelitian ini menganalisis faktor-faktor yang menghambat implementasi kebijakan bangunan hijau dalam perumahan terjangkau. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanpa intervensi kebijakan, harga rumah di Jakarta diproyeksikan meningkat hingga dua kali lipat pada tahun 2045. Selain itu, rendahnya kesadaran masyarakat mengenai manfaat rumah hijau menyebabkan permintaan terhadap hunian berkelanjutan masih terbatas. Studi perbandingan dengan kebijakan di negara lain, seperti Paris, menunjukkan bahwa penerapan bangunan hijau dapat berjalan efektif dengan adanya insentif keuangan, kemudahan regulasi, serta dukungan pemerintah yang lebih kuat. Oleh karena itu, penelitian ini merekomendasikan penyediaan subsidi dan keringanan pajak bagi pengembang, edukasi masyarakat terkait hunian hijau, serta penyederhanaan regulasi untuk memastikan keterjangkauan dan keberlanjutan rumah tinggal di Jakarta. Kata kunci: Bangunan hijau, rumah layak huni, harga tanah, kebijakan perumahan, Masyarakat Berpenghasilan Rendah. Abstract The provision of affordable and livable housing in Jakarta faces significant challenges, primarily due to uncontrolled land price increases, high construction costs, and a lack of incentives for developers to adopt green building concepts. Ministerial Regulation No. 21/2021 by the Ministry of Public Works and Housing (PUPR) outlines green building performance assessments, yet its implementation remains limited, particularly for low-income housing projects. Using a qualitative descriptive approach, this study analyzes the barriers to implementing green building policies in affordable housing. Findings indicate that without policy intervention, housing prices in Jakarta are projected to double by 2045. Furthermore, low public awareness of the benefits of green housing results in limited demand for sustainable housing. A comparative study with policies in other countries, such as Paris, reveals that effective green building implementation requires financial incentives, regulatory ease, and stronger government support. Therefore, this study recommends providing subsidies and tax reductions for developers, educating the public about green housing, and simplifying regulations to ensure housing affordability and sustainability in Jakarta. Keywords: Green building, livable housing, land prices, housing policy, low-income households.