Diabetes adalah penyakit kronis yang kompleks yang membutuhkan perawatan medis berkelanjutan dengan strategi pengurangan risiko multifaktorial di luar kendali glikemik. Teknik relaksasi nafas dalam terjadi penurunan kadar gula darah. Pada pasien diabetes melitus tipe 2 terjadi peningkatan stres dan depresi yang tinggi sehingga dapat memicu hormon-hormon yang dapat meningkatkan kadar gula dalam darah sehingga dapat dilakukan tindakan relaksasi nafas dalam, yang akan memunculkan kondisi rileks untuk pasien. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh terapi relaksasi napas dalam terhadap kadar gula darah pada pasien Diabetes Melitus Tipe 2. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, dengan desain penelitian quasy experimental pre test-post test with control group design yang merupakan pengelompokan anggota sampel dengan 2 kelompok yang terdiri dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, kelompok eksperimen diberikan perlakukan dan kelompok kontrol tidak diberikan perlakuan dengan total sampel 20. Hasil penelitian kadar gula darah kelompok eksperimen dan kontrol p=0,237. Dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh terapi relaksasi nafas dalam terhadap kadar gula darah. Diharapkan peneliti selanjutnya untuk memperhatikan frekuensi terapi relaksasi nafas dalam serta frekuensi pengukuran kelompok kontrol dan kelompok ekperimen harus sama.