Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas sistem pengendalian piutang dan mengidentifikasi cara meminimalkan risiko piutang tidak tertagih pada PT Samudera Puranabile Abadi Bitung. Fenomena yang mendasari penelitian ini adalah adanya piutang macet yang dapat mengganggu likuiditas perusahaan. Studi ini menggunakan metodologi deskriptif kualitatif, dengan teknik pengumpulan data seperti wawancara, observasi, dan dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan model analisis interaktif Miles dan Huberman, melalui tiga tahap utama: pengurangan data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan serta verifikasi. Proses analisis ini memungkinkan untuk menemukan pola dan hubungan antara berbagai bagian sistem pengendalian internal berdasarkan temuan lapangan. Analisis didasarkan pada teori pengendalian internal COSO, yang mencakup lima komponen utama, yaitu lingkungan pengendalian, penilaian risiko, aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi, serta pemantauan. Temuan penelitian menunjukkan bahwa sistem pengendalian piutang perusahaan telah berfungsi secara efektif di seluruh komponen COSO, berkontribusi pada kelancaran arus kas dan manajemen risiko kredit. Implikasi penelitian ini menyoroti pentingnya mengintegrasikan kebijakan kredit dengan sistem pengawasan internal. Keunikan penelitian ini terletak pada penerapan model COSO dalam konteks industri pembuat kapal, yang masih kurang dieksplorasi di Indonesia. This study aims to analyze the effectiveness of the receivables control system and identify ways to minimize the risk of uncollectible receivables at PT Samudera Puranabile Abadi Bitung. The underlying phenomenon of this study is the existence of bad receivables that can disrupt the company's liquidity. This study uses a qualitative descriptive methodology, with data collection techniques such as interviews, observations, and documentation. The data obtained was analyzed using the Miles and Huberman interactive analysis model, through three main stages: data reduction, data presentation, and conclusion drawing and verification. This analysis process makes it possible to find patterns and relationships between different parts of the internal control system based on field findings. The analysis is based on COSO's internal control theory, which includes five main components, namely the control environment, risk assessment, control activities, information and communication, and monitoring. The findings of the study show that the company's receivables control system has functioned effectively across all components of the COSO, contributing to smooth cash flow and credit risk management. The implications of this study highlight the importance of integrating credit policy with an internal supervisory system. The uniqueness of this research lies in the application of the COSO model in the context of the shipbuilding industry, which is still underexplored in Indonesia.