Permasalahan dalam penelitian ini mengenai rendahnya cakupan imunisasi MR di Kota Pontianak yaitu 36,29 % dari target cakupan imunisasi MR sebesar 95%. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskripstif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini menggunakan teori Bryson (2016, 142) yaitu faktor internal yang terdiri dari: 1) Sumber daya, kesimpulannya adalah masih terdapat beberapa kendala mengenai anggaran pelatihan serta kualitas jumlah petugas pelaksana imunisasi; 2) Strategi yang dipersiapkan, kesimpulannya adalah strategi yang dilakukan adalah melakukan sweeping, sosialisasi secara langsung dan melalui media elektronik; 3) Pelaksanaan hasil dan sejarah, kesimpulannya adalah yang dilakukan belum maksimal terutama sosialiasi, dan kurangnya pemanfaatan media sosial untuk sarana penyebaran informasi. Selanjutnya faktor eskternal yang terdiri dari: 1) Kekuatan dan kecendrungan, kesimpulannya adalah faktor politik dan ekonomi telah baik, namun faktor sosial dan teknologi terdapat kendala yaitu besarnya pengaruh informasi tidak benar yang bersal dari lingkungan maupun dari internet; 2) Klien (masyarakat), kesimpulannya adalah masyarakat telah mengetahui tentang program imunisasi MR namun tidak secara spesifik; 3) Mitra kerjasama, kesimpulannya adalah Dinas Kesehatan Kota Pontianak telah melakukan kerjasama dengan tokoh agama, ahli kesehatan, tokoh masyarakat hingga Kantor Urusan Agama. Adapun saran yang direkomendasikan adalah memaksimalkan dan mengoptimalkan kekuatan yang dimiliki lingkungan internal agar mengurangi kelemahan dan memanfaatkan peluang yang ada di lingkungan eksternal agar dapat menghadapi ancaman yang ada.Kata Kunci : Strategi, Imunisasi Measles Rubella, Dinas Kesehatan Kota Pontianak