Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM UNTUK MENCEGAH KEKERASAN SEKSUAL PADA SISWA DI SMA MUHAMMADIYAH SAMBAS Manja; Kartika
Jurnal Ilmiah Al-Muttaqin Vol. 10 No. 2 (2025): Jurnal Ilmiah Muttaqin
Publisher : Institut Agama Islam Sultan Muhammaad Syafiuddin Sambas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37567/al-muttaqin.v10i2.3723

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu, yaitu 1) Tujuan layanan BK Islam guna mencegah kekerasan seksual di kalangan siswa; 2) Asas layanan BK Islam guna mencegah kekerasan seksual di kalangan siswa; 3) Pelaksanaan layanan BK Islam guna mencegah kekerasan seksual di kalangan siswa. Studi ini menggunakan pendekatan kualitatif dan menggunakan jenis deskriptif. Bapak Ilham Ansori, S.Pd. seorang guru bimbingan dan konseling yang menawarkan konseling Islam untuk mencegah kekerasan seksual di kalangan siswa, adalah sumber data penelitian ini. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Untuk saat ini, analisis data menggunakan pendekatan analisis data interaktif, dan metode untuk memverifikasi keabsahan data menggunakan triangulasi dan pemeriksaan member check. Hasil penelitian ini, menunjukkan bahwa layanan BK Islam guna mencegah kekerasan seksual di kalangan siswa SMA Muhammadiah Sambas, antara lain: 1) Tujuan layanan BK Islam guna mencegah kekerasan seksual di kalangan siswa adalah untuk membantu siswa membuat keputusan dan membuat rencana untuk melaksanakan keputusan tersebut, sehingga mereka berperilaku atau melakukan tindakan yang konstruktif sesuai dengan ajaran Islam. 2) Asas Layanan BK Islam guna mencegah kekerasan seksual di kalangan siswa didasarkan pada asas-asas berikut: a) kebahagiaan di dunia dan di akhirat; b) tanpa pamrih (lillahita'ala); c) bimbingan sepanjang hayat; d) pengembangan akhlaqul-karimah; dan e) musyawarah. 3) Pelaksanaan layanan BK Islam guna mencegah kekerasan seksual di kalangan siswa, dilaksanakan dalam tiga bentuk layanan, yaitu: informasi; b) pembelajaran; c) bimbingan kelompok
MANAJEMEN STRES PADA WANITA KARIR YANG BERKELUARGA DALAM MENGHADAPI STRES KERJA Manja; Witri Lusdiandari
Samawa (Sakinah, Mawaddah Warahmah) Vol. 8 No. 1 (2025): Samawa (Sakinah, Mawaddah Warahmah): Jurnal Kajian Keluarga, Gender dan Anak
Publisher : Institut Agama Islam Sultan Muhammaad Syafiuddin Sambas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, yaitu 1) penyebab stress kerja pada wanita karir yang berkeluarga dalam menghadapi stres kerja; 2) teknik penanganan manajemen stres pada wanita karir yang berkeluarga dalam menghadapi stres kerja. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Sumber data dalam penelitian ini adalah wanita karir yang bekerja di Fakultas Dakwah dan Humaniora Institut Agama Islam Sultan Muhammad Syafiuddin Sambas. Teknik pengumpulan data menggunakan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis data interaktif dengan empat tahapan, yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Teknik pemerikasaan keabsahan data, terdapat dua uji keabsahan data, yaitu uji kreadibilitas data dengan menggunakan bahan referensi serta uji kreadibilitas data dengan member check. Hasil penelitian menunjukan bahwa manajemen stres pada wanita karir yang berkeluarga dalam menghadapi stres kerja, sebagai berikut: 1) Penyebab stres kerja pada wanita karir sangat banyak, yaitu konflik dengan rekan kerja yang kurang cocok, tak bisa menahan emosi sehingga bisa dilampiaskan pada siapa saja, bahkan dengan orang yang tidak bersalah, pekerjaan yang menumpuk serta adanya masalah pribadi atau rekan kerja yang tak sepaham di tempat kerja; 2) Teknik yang bisa dilakukan untuk menangani stres kerja yaitu: 1) awali hari dengan senyuman. Hal ini sangat mempengaruhi mood kerja kita; 2) Sebiasa mungkin hindari konflik baik dengan anggota keluarga atau rekan kerja; 3) Sebisa mungkin jangan pikirkan pekerjaan ketika libur. Hari libur merupakan hari santai, bila perlu pergilah berlibur dengan keluarga untuk menjernihkan pikiran; 4) Kenali batas kemampuan kita dalam melaksanakan suatu pekerjaan; 5) Sharing dengan rekan kerja supaya beban pikiran tidak terlalu menumpuk.
Upaya Guru Bimbingan dan Konseling dalam Membina Kedisiplinan Konseli Melalui Konseling Islami Di Madrasah Aliyah Yasti Sekura Mega Purnama Sari; Manja
Syi’ar: Jurnal Ilmu Komunikasi, Penyuluhan dan Bimbingan Masyarakat Islam Vol. 7 No. 1 (2024): Syi`ar : Jurnal Ilmu Komunikasi, Penyuluhan dan Bimbingan Masyarakat Islam
Publisher : Institut Agama Islam Sultan Muhammad Syafiuddin Sambas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37567/syiar.v7i1.2834

Abstract

Hakikat konseling Islami adalah sebagai suatu upaya untuk membantu konseli belajar mengembangkan fitrah dirinya atau mengembalikan jati diri pada konseli dengan menggunakan Alquran dan hadis sebagai pedoman, agar fitrah yang ada pada konseli sesuai dengan tuntunan Allah Swt. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui dan mendapatkan informasi mengenai: 1) Permasalahan kedisiplinan yang dihadapi oleh konseli di Madrasah Aliyah Yasti Sekura; 2) Metode yang digunakan dalam penerapan konseling Islami dalam membina kedisiplinan konseli di Madrasah Aliyah Yasti Sekura; 3) Hasil dari penerapan metode konseling Islami di Madrasah Aliyah Yasti Sekura. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif. Sumber data yang digunakan adalah data primer seorang guru bimbingan dan konseling dan data sekunder dalam penelitian ini adalah merupakan Kepala Madrasah. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Teknik pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan teknik member check (pengecekan) dan trianggulasi (pemeriksaan). Hasil penelitian ini ditemukan bahwa permasalahan konseli di Madrasah Aliyah Yasti yaitu 1) Permasalahan kedisiplinan seperti sering membolos, tidak mengenakan atribut lengkap seragam sekolah, terlambat datang ke sekolah, kabur ketika hendak melaksanakan sholat berjamaah di Mushola sekolah dan juga terdapat konseli yang masih sering melawan guru; 2) Metode yang digunakan oleh guru bimbingan dan konseling Islami di Madrasah Aliyah Yasti Sekura yaitu: metode keteladanan, metode penyadaran, metode pembiasaan, metode pemberian nasihat, metode berdialog dan metode pemberian hukuman; 3). Hasil dari penerapan metode konseling Islami yaitu dapat mengurangi timbulnya permasalahan yang sama dan dapat mengurangi jumlah kasus di Madrasah Aliyah Yasti Sekura yang disebabkan oleh konseli, serta dapat memperkuat akhlak para konseli dan juga konseli jadi menyadari fitrah dirinya sebagai makhluk ciptaan Allah Swt.
Pengaruh Pemikiran Sigmund Freud terhadap Pengembangan Konsep Bimbingan dan Konseling Islam Manja
JURNAL ILMIAH FALSAFAH: Jurnal Kajian Filsafat, Teologi dan Humaniora Vol. 11 No. 2 (2025): JURNAL ILMIAH FALSAFAH
Publisher : Institut Agama Islam Sultan Muhammaad Syafiuddin Sambas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37567/jif.v11i2.4439

Abstract

This study aims to analyze the influence of Sigmund Freud’s thought on the development of Islamic Guidance and Counseling concepts, focusing on personality theory, counseling methodology, and their relevance to Islamic values. The research employs a qualitative approach through library research, examining primary and secondary literature related to Freud’s psychoanalytic theory and Islamic perspectives on the human psyche. The findings indicate that Freud’s thought has significantly contributed to the development of modern psychology and counseling theory, particularly in understanding the structure of personality (id, ego, superego), the unconscious mind, and internal psychological conflicts. However, from the Islamic perspective, human personality is not only determined by biological and psychological dimensions but also by spiritual elements such as ruh (spirit), qalb (heart), and nafs (self). Thus, while there are conceptual similarities between psychoanalysis and Islamic counseling in self-understanding and inner healing, fundamental differences exist in their ontological and theological foundations. The study concludes that Freud’s psychoanalytic theory can be critically adapted to the development of Islamic Guidance and Counseling as long as it remains grounded in tauhid (monotheism) and Islamic moral values derived from the Qur’an and Hadith. Integrating Western psychological theories with Islamic spirituality offers a more holistic and humanistic approach to counseling that aims for both worldly well-being and eternal happiness (sa‘ādah).
Pemahaman Penelitian Mahasiswa Pada Mata Kuliah Metode Penelitian Kualitatif Manja
Syi’ar: Jurnal Ilmu Komunikasi, Penyuluhan dan Bimbingan Masyarakat Islam Vol. 8 No. 2 (2025): Syi`ar : Jurnal Ilmu Komunikasi, Penyuluhan dan Bimbingan Masyarakat Islam
Publisher : Institut Agama Islam Sultan Muhammad Syafiuddin Sambas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37567/syiar.v8i2.4402

Abstract

This study aims to understand students’ mastery of research in the Qualitative Research Methods course. The method used is field research. The study adopts a descriptive approach with a qualitative research design. Data were obtained from sixth-semester students of the Islamic Guidance and Counseling Study Program at the Faculty of Islamic Studies, Sultan Muhammad Syafiuddin Sambas University. In collecting the data, the researcher employed observation, interviews, and documentation techniques. The data analysis techniques used in this study include data reduction, data presentation, verification, and drawing conclusions. To ensure data validity, triangulation techniques and member checks were applied. The findings indicate that students have understood the Qualitative Research Methods course, although their understanding is not yet highly comprehensive. Students must be able to grasp research methods because, at the end of their studies and after graduation, they are expected to become researchers in accordance with their respective fields of expertise