Abstrak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Berbasis Masalah dan Adversity Qoutient (AQ) terhadap kemampuan pemecahan masalah. Penelitian ini merupakan quasi experimental dan desain penelitian menggunakan pretest-posttest control group design yang dimodifikasi dengan faktorial 2 x 2. Sampel penelitian ini adalah siswa SMA N 1 Kontukowuna keseluruhan populasi  yaitu, kelas XI MIA1 dengan 24 peserta didik belajar melalui model PBM dan kelas XI MIA2 dengan 24 peserta didik belajar melalui pembelajaran konvensional. Data penelitian diperoleh melalui (1) Tes KPM dalam bentuk soal essay dan (2) angket AQ. Hasil analisis data memberikan kesimpulan 1) bahwa kemampuan pemecahan masalah siswa yang menggunakan model pembelajaran berbasis masalah lebih baik dari pembelajaran konvensional, 2) kemampuan pemecahan masalah siswa yang memiliki rata – rata adversity quotient tinggi lebih baik daripada siswa yang memiliki rata-rata adversity quotient rendah, 3) Terdapat interaksi antara model pembelajaran berbasis masalah dan pembelajaran konvensional dengan adversity quotient untuk meningkatkan kemampuan Pemecahkan masalah. Kata Kunci: model pembelajaran berbasis masalah, adversity quotient, kemampuan pemecahan masalah