Kompetensi pembelajaran yang diperlukan di abad ke-21 yaitu “The 4Cs” - communication, collaboration, critical thinking, and creativity. Kompetensi-kompetensi tersebut penting diajarkan kepada siswa dalam konteks bidang studi inti dan tema abad ke-21. Selain itu, berdasarkan paparan Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia kompetensi masa depan seperti keterampilan berkomunikasi, dan keterampilan berpikir jernih dan kritis merupakan 2 dari 10 alasan pengembangan kurikulum 2013. Dalam kurikulum 2013 menginginkan peserta didik mampu memiliki sumber daya dalam membangun kerangka berpikir kritis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Argument-Driven Inquiry (ADI) terhadap keterampilan berpikir kritis peserta didik kelas XI SMAN 6 Tasikmalaya terhadap materi sistem koordinasi. Penelitian ini dilakukan pada bulan September 2018 hingga Juli 2019 di SMAN 6 Tasikmalaya. Metode penelitian adalah Quasi Experiment dengan Nonequivalent Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI MIA SMAN 6 Tasikmalaya sebanyak 7 kelas yang terdiri dari 252 siswa dan sampel yang digunakan dalam 2 kelas diambil menggunakan teknik pupossive sampling, yaitu kelas XI MIPA 4 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI MIPA 7 sebagai kelas kontrol. Instrumen yang digunakan adalah tes keterampilan berpikir kritis dalam bentuk esai 20 pertanyaan dan hasil belajar dalam bentuk pertanyaan pilihan ganda sebanyak 30 pertanyaan. Teknik pengolahan dan analisis data menggunakan uji ancova dengan tingkat signifikan () = 0,05. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran Argument-Driven Inquiry (ADI) terhadap keterampilan berpikir kritis peserta didik kelas XI SMAN 6 Tasikmalaya pada materi sistem koordinasi.