Stroke merupakan sindrom klinis dengan gejala gangguan fungsi otak secara fokal atau global yang berlangsung 24 jam atau lebih dan dapat mengakibatkan kematian atau kecacatan yang menetap. Penurunan kekuatan otot merupakan salah satu komplikasi dari stroke yang perlu dilakukan terapi untuk menghindari kecacatan permanen. Salah satu terapi yang dapat diterapkan adalah latihan rentang gerak atau Range Of Motion (ROM). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian latihan range of motion pasif terhadap penigkatan kekuatan otot penderita stroke dengan hemiparese. Jenis penelitian ini menggunakan quasi experiment. Populasi dalam penelitian ini adalah 15 responden. Teknik sampling dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan total sampling berjumlah 15 responden. Hasil penelitian diperoleh Kekuatan otot penderita stroke sebelum dilakukan latihan ROM Pasif hampir setengahnya dari responden dengan nilai 0, yaitu sebanyak 7 responden (46,7%) dengan median 1,00, sesudah dilakukan latihan ROM Pasif hampir setengahnya dari responden dengan nilai 3, yaitu sebanyak 6 responden (40,0%) dengan median 2,00. Hasil uji statistik didapatkan nilai P= 0.001 maka keputusanya Ho ditolak dan dapat disimpulkan bahwa latihan ROM pasif berpengeruh terhadap kekuatan otot penderita stroke. Penelitian ini maka disarankan bagi keluarga diharapkan dapat mengetahui dan berperan aktif dalam membantu perawatan pasien stroke yang mengalami penurunan kesadaran dalam rangka mencegah kelainan pasca stroke. Salah satunya dengan cara latihan ROM pasif.