Latar Belakang: MPASI sangat penting setelah usia 6 bulan karena ASI eksklusif tidak lagi mencukupi kebutuhan gizi anak. Masalah kurang gizi, termasuk stunting, masih menjadi perhatian serius di Indonesia, dan pola pemberian makanan yang tidak tepat menjadi salah satu penyebabnya. Responsive feeding, metode menyuapi bayi dengan mengenali tanda lapar dan kenyang serta meresponnya secara tepat, dianggap penting untuk meningkatkan asupan makanan anak. Kurangnya pengetahuan ibu tentang responsive feeding mungkin menjadi penyebab masih banyaknya ibu yang tidak mempraktikkannya.Tujuan: Mengetahui Pengaruh Edukasi Booklet Terhadap Pengetahuan Ibu Tentang Responsive Feeding di Wilayah Kerja Puskesmas Bawan.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan pendekatan One Group Pretest-Postest design. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, sampel berjumlah dengan 57 responden. Penelitian ini menggunakan rumus uji parametric (paired T-test Dependen) jika data berdistribusi normal atau uji Wilcoxon jika data tidak berdistribusi normal.Hasil: sebanyak 38,6% memiliki balita usia 6-9 bulan, 35,1% memiliki Pendidikan SMA, 47,7% responden berusia 20-35 tahun. Pengetahuan ibu sebelum diberikan edukasi sebagian besar adalah dengan pengetahuan kurang 50,9% sedangkan setelah pemberian edukasi penghetahuan responden meningkat menjadi 75,4%. Hasil uji Wilcoxon signed test didapatkan nilai Z sebesar -6.102 dan nilai asymp sig. (2-tailed) 0.000 lebih kecil dari tingkat alfa 5% (0,05) sehingga menolak ho, maka terdapat pengaruh pengetahuan ibu sebelum dan setelah pemberian edukasi tentang responsive feeding.Simpulan: Ada pengaruh edukasi booklet terhadap pengetahuan ibu yang memiliki balita usia 6-36 bulan tentang responsive feeding di Wilayah Kerja Puskesmas Bawan. Kata kunci: edukasi booklet, pengetahuan, responsive feeding