Pendahuluan : Pendidikan kesehatan, khususnya Diploma III Keperawatan, merupakan bagian dari jenjang pendidikan tinggi bagi tenaga kesehatan. Dalam proses perkuliahan, tidak semua mahasiswa merasa nyaman, disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah rasa ketakutan yang disebabkan oleh fobia. Untuk mengurangi rasa ketakutan tersebut, diperlukan deteksi dini terhadap fobia agar dapat segera ditangani. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh teknik relaksasi imagery terhadap deteksi dini fobia.Metodologi :Metode penelitian yang digunakan adalah Pre-Experimental Design (one group pre-post test design). Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa semester I Program Studi Keperawatan Pamenang, yang berjumlah 38 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, sehingga jumlah sampel yang diambil adalah 33 orang.Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum diterapkan teknik relaksasi imagery, seluruh mahasiswa (33 orang atau 100%) tidak merasa mengalami fobia. Namun, setelah penerapan teknik relaksasi imagery, sebagian besar mahasiswa (24 orang atau 72,7%) tidak mengalami fobia, sedangkan 9 orang (27,3%) masih mengalami fobia. Berdasarkan uji Wilcoxon Signed-Rank Test, didapatkan nilai signifikansi p-value sebesar 0,003 (<0,05), yang menunjukkan bahwa H1 diterima.Diskusi : Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa teknik relaksasi imagery memiliki pengaruh terhadap deteksi dini fobia. Deteksi dini fobia diharapkan dapat meminimalkan jumlah mahasiswa yang keluar dari pendidikan akibat fobia terhadap hal-hal medis, sehingga penanganan dapat dilakukan dengan cepat. Kata kunci : Tehnik Relaksasi Imagery, Phobia