<![CDATA[Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perlakuan akuntansi atas produk rusak dalam proses produksi pada industri kecil, khususnya pada industri pembuatan tahu Mbah Ran, serta bagaimana perlakuan tersebut mempengaruhi penentuan harga pokok produksi. Produk rusak merupakan hasil dari proses produksi yang tidak sesuai dengan standar kualitas dan kuantitas yang ditetapkan, namun tetap menimbulkan biaya produksi. Penelitian dilakukan menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi lapangan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi pada perusahaan terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PT Mbah Ran belum sepenuhnya menerapkan perlakuan akuntansi yang tepat dalam mencatat produk rusak, yang mengakibatkan penentuan harga pokok produksi menjadi kurang akurat. Produk rusak yang terjadi selama proses produksi belum dipisahkan secara jelas antara yang masih dapat diperbaiki (rework) dan yang tidak dapat digunakan kembali (scrap), serta tidak dilakukan pencatatan dan pengakuan biaya secara sistematis. Hal ini berdampak pada pembengkakan biaya produksi dan menurunkan keakuratan pelaporan laba rugi. Penelitian ini menekankan pentingnya penerapan akuntansi biaya secara menyeluruh, termasuk pencatatan produk rusak untuk meningkatkan efisiensi produksi dan ketepatan informasi biaya. Perusahaan disarankan untuk menerapkan sistem akuntansi biaya berbasis aktivitas (Activity-Based Costing) guna meningkatkan akurasi penentuan harga pokok produksi dan pengambilan keputusan manajerial yang lebih tepat.]]>
