This Author published in this journals
All Journal EMPATI
Rahayu, Shinta Febriana
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

KELUARGA BROKEN HOME PEMICU AKSI KENAKALAN REMAJA Rahayu, Shinta Febriana; Astuti, Narulita Widhi
Jurnal Empati Bimbingan dan Konseling Vol 9, No 1 (2022): Empati
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/empati.v9i1.10583

Abstract

Abstract.In general, due to the emergence of juvenile delinquency is internal or family factors caused by a broken home (divorce), other factors can also come from the external environment such as playmates and environmental conditions of the local community. Another thing that triggers juvenile delinquency is social media which is increasingly widespread among teenagers. The research sample amounted to 30 students respondents of Jenderal Achmad Yani Yogyakarta University and the general public, for the data collection methods using questionnaire through the social media application WhatsApp. The result of this study indicate that children’s attitude, especially in adolescents, will change when their families experience a broken home and are seen to be widespread in the community example, having self-destructive habits such as starting smoking, alchoholic drink, gambling, and lazy to go to school. Abstrak.Pada umumnya, akibat kemunculan aksi kenakalan remaja adalah faktor internal atau keluarga yang diakibatkan adanya broken home (perceraian), faktor lainnya juga bisa berasal dari lingkungan luar seperti, teman bermain dan kondisi lingkungan masyarakat setempat. Adapun hal lain pemicu kenakalan remaja yaitu media sosial yang kian marak dikalangan remaja. Sampel penelitian berjumlah 30 responden dari mahasiswa Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta maupun masyarakat umum, untuk metode pengumpulan data menggunakan cara menyebarkan kuisioner melalui media sosial aplikasi WhatsApp. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa sikap anak terutama pada remaja akan berubah ketika keluarganya mengalami broken homedan terlihat marak dilingkungan masyarakat contohnya, memiliki kebiasaan merusak diri seperti, mulai merokok, minum-minuman keras, judi dan malas bersekolah.