Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENGELOLAAN SAMPAH ORGANIK RUMAH TANGGA MENJADI PUPUK CAIR BAGI WARGA DESA SIMPANGAN CIKARANG UTARA Tatik Juwariyah; Noverdo Saputra; M. Rusdy Hatuwe
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol 4, No 3 (2021): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jbmi.v4i3.13263

Abstract

The Simpangan Village, especially RT 02/RW014 is located on Jl. Ciherang I Block C, North Cikarang, Bekasi; in early 2021 experienced a fairly large flood disaster. One of the reasons for this flood was the ineffectiveness of the household sewerage system and waste management in the area. Garbage is one of the important problems faced by every household, especially in densely populated areas such as residents of RT 02/RW014 Simpangan Village. Garbage originating from household activities that are not managed properly can have a bad impact such as the flood. One solution for handling garbage is to provide counseling and assistance on the importance of managing waste for the community. This paper aims to describe the results of community service activities, namely fostering housewives in RT 02/RW014 Simpangan Village, North Cikarang, Bekasi; related to the management of household waste into liquid organic fertilizer. The method of implementing the activity is in the form of online counseling and assistance in managing household organic garbage into liquid fertilizer. Liquid fertilizer processed by household organic waste is used directly for the gardening sector in the area. In addition, the management of liquid organic fertilizer has the opportunity to become a product that can be sold to help housewives get additional family income. Based on the results of the questionnaire, residents' responses to the implementation of this activity obtained an average score of almost 95% of the residents were satisfied. Globally, the results of this activity can help educate the public on the importance of a sustainable ecosystem.ABSTRAK:Desa Simpangan khususnya RT 02/RW014 terletak di Jl. Ciherang  I Blok C, Kec. Cikarang Utara, Bekasi, pada awal tahun 2021 mengalami musibah banjir kiriman yang cukup besar. Banjir tersebut disebabkan salah satunya karena sistem saluran air limbah rumah tangga dan pengelolaan sampah di wilayah tersebut masih kurang efektif. Sampah merupakan salah satu masalah penting yang dihadapi oleh setiap rumah tangga khususnya daerah padat penduduk seperti warga RT 02/RW014 Desa Simpangan.  Sampah yang berasal dari kegiatan rumah tangga yang tidak dikelola dengan baik dapat membawa dampak buruk seperti banjir tersebut. Salah satu solusi penanganan sampah adalah melakukan penyuluhan dan pendampingan pentingnya mengelola sampah bagi para warga masyarakat. Makalah ini bertujuan memaparkan hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat yaitu pembinaan para ibu Rumah Tangga di RT 02/RW014 Desa Simpangan Kec. Cikarang Utara, Bekasi terkait pengelolaan sampah rumah tangga menjadi pupuk organik cair. Metode pelaksanaan kegiatan berupa penyuluhan secara online dan pendampingan pengeloaan sampah organik rumah tangga menjadi pupuk cair. Pupuk cair hasil olahan sampah organik rumah tangga dimanfaatkan langsung untuk sektor tamanisasi di wilayah tersebut. Selain itu pengelolaan pupuk organik cair berpeluang menjadi produk yang dapat dijual untuk membantu para ibu rumah tangga mendapatkan tambahan penghasilan keluarga. Berdasarkan hasil kisioner, tanggapan warga terhadap pelaksanaan kegiatan ini diperoleh nilai rata-rata hampir 100 % warga puas. Secara global hasil kegiatan ini dapat membantu memberikan edukasi kepada masyarakat akan pentingnya ekosistem berkelanjutan (sustainable ecosystem)
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS GREEN ECONOMY PENGOLAHAN SAMPAH MENJADI POC BAGI DESA SIMPANGAN CIKARANG UTARA Tatik Juwariyah; Mitha Puspitasari; Sri Sulasmingsih; Mayanda M Santoni; Agus Maulana
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol. 5 No. 3 (2022): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jbmi.v5i3.20400

Abstract

North Cikarang Simpangan Village community is an urban community that inhabits densely populated areas. In RT 02/RW014, an average of 200-400 kilograms of organic waste is produced every day. Of course, this is very worrying if the waste is not managed and utilized in a new product. This article describes education to Simpangan Village residents regarding how to process household organic waste into liquid organic fertilizer (POC). Education is carried out in two stages, first starting with counseling regarding the importance of managing waste by sorting the types of waste into three types of waste, namely plastic waste or cans, paper waste, and organic waste. Based on data collection, 85% of the participants succeeded in practicing waste sorting. The second stage is training on how to produce POC without using an EM4 bio activator but utilizing local microorganisms. In this training, there were six groups of residents who practiced POC production methods with an average POC harvesting time of 13 days. The POC raw materials used are varied or come from various organic wastes such as vegetables, rice washing water, fruit skins, tempeh mushrooms, shrimp paste, shrimp heads, and brown sugar. The POC products were then tested for the content of four nutrients, namely C-organic, nitrogen, phosphorus, and potassium. Overall, the results of the nutrient content test are still far from the POC standard that is worth selling. However, from the results of the application of POC to plants, there was a significant effect in fertilizing plants. Based on the results of the monitoring and evaluation questionnaire related to the implementation of this educational activity, an average score of almost 100% of the residents was satisfied. Globally, the results of this activity can help solve environmental problems by educating the public on the importance of a sustainable ecosystem ABSTRAK: Masyarakat Desa Simpangan Cikarang Utara merupakan masyarakat urban yang mendiami wilayah padat penduduk. Di RT 02/RW 014 rata-rata dihasilkan sampah organik sekitar 200 – 400 kilogram setiap harinya. Tentu hal ini sangat memprihatinkan jika limbah tersebut tidak dikelola dan dimanfaatkan menjadi suatu produk baru. Artikel ini menjelaskan edukasi kepada warga Desa Simpangan terkait cara pengolahan limbah organik rumah tangga menjadi pupuk organik cair (POC). Edukasi dilakukan melalui dua tahap, pertama dimulai dengan penyuluhan terkait pentingnya mengelola sampah dengan memilah jenis sampah menjadi tiga jenis sampah yaitu sampah plastik atau kaleng, sampah kertas dan sampah organik. Berdasarkan pengambilan data diperoleh 85% peserta berhasil mempraktekkan pemilahan sampah. Tahap kedua adalah pelatihan cara memproduksi POC tanpa menggunakan bioaktivator EM4 tetapi memanfaatkan mikroorganisme lokal. Pada pelatihan ini terdapat enam kelompok warga yang mempraktikkan cara produksi POC dengan hasil rata-rata waktu pemanenan POC selama 13 hari. Bahan baku POC yang digunakan beraneka ragam atau berasal dari berbagai sampah organik seperti sayuran, air cucian beras, kulit buah-buahan, jamur tempe, terasi, kepala udang, dan gula merah. Produk POC selanjutnya diuji kandungan empat unsur hara yaitu C-organik, nitrogen, fosfor, dan kalium. Secara keseluruhan hasil uji kandungan unsur hara masih jauh dari standar POC yang layak jual. Namun demikian, dari hasil pengaplikasian POC ke tanaman terdapat pengaruh signifikan dalam menyuburkan tanaman.  Berdasarkan hasil kuesioner monitoring dan evaluasi terkait pelaksanaan kegiatan edukasi ini diperoleh nilai rata-rata hampir 100 % warga puas. Secara global hasil kegiatan ini dapat membantu menyelesaikan masalah lingkungan dengan cara memberikan edukasi kepada masyarakat akan pentingnya ekosistem berkelanjutan (sustainable ecosystem).