Siti Marwah
Program Studi Bahasa Dan Sastra Arab Fakultas Adab dan Ilmu Budaya Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

MAKNA HEURISTIK DAN HERMEUNETIK DALAM SYAIR MIṢRO TATAHADDAṠ ‘AN NAFSIHĀ KARYA HAFIẒIBRĀHĪM ( STUDI SEMIOTIKA RIFFATERRE) Siti Marwah
`A Jamiy : Jurnal Bahasa dan Sastra Arab Vol 10, No 2: SEPTEMBER 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31314/ajamiy.10.2.371-384.2021

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk mengungkap makna dari hasil pembacaan heuristik dan hermeunetik dalam syair yair karya penyair Mesir yang terkenal dengan julukan “penyair sungai Nil” yaitu Hafidz Ibrahim yang berjudul “Mis}ro tatahaddas\ ‘an nafsiha>”. Syair memiliki ketidaklangsungan ekspresi karena ia memiliki tanda-tanda tersembunyi, untuk memahami bahasa atau tanda-tanda yang ada didalamnya bisa dilakukan dengan berbagai pendekatan diantaranya adalah pendekatan semiotika Michael Riffaterre yang hadir dengan gagasan konsep semiotikanya yaitu “semiotics of poetry” yang fokus kajiannya terhadap syair atau puisi,  pendekatan inilah yang digunakan penulis dalam memahami tanda-tanda dibalik syair melalui tahapan pembacaan heuristik dan hermeunetiknya. Selain itu untuk menemukan konsep perumpamaan donat yang dijadikan tolak ukur teori Riffaterre dalam menemukan matriks. Penulis menggunakan metode penelitian kualitatif untuk menjelaskan data-datanya serta diulas secara deskriptif dengan gambaran-gambaran yang menjadi indikator konsep semiotika Riffaterre hingga kemudian dalam penelitian ini terdapat temuan-temuan yang menarik melalui pembacaan heuristik dan hermeunetiknya. Akhirnya untuk syair yang penulis analisis hanya 6 bait saja terdapat hipogram, model, varian, serta matriksnya yang secara umum menonjolkan kata “aku” serta penggunaan dhamir atau kata gantinya  yang sama sebagai bentuk kebanggan dan kepercayaan diri negara Mesir dalam kecintaan terhadap apa yang dimilikinya.