Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

“NIRMANA-KOMPOSISI TAK BERBENTUK” SEBAGAI DASAR KESENIRUPAAN FAKULTAS SENI RUPA INSTITUT KESENIAN JAKARTA Ayu, Ardianti Permata
Jurnal Ilmiah Widya Vol 1 No 2 (2013)
Publisher : Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah III Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (136.394 KB)

Abstract

’Nirmana-Formless Composition’ as a Basic of Fine Art FSR IKJ. Faculty of Fine Art, Jakarta Art Institute (FSR IKJ) is an institution in Indonesia which has important role in producing qualified artists and designers. To produce qualified works, students have to master the basic principles in fine art. One is through the lessons Nirmana as a’ formless composition’. The objectives of this article are (1) to discuss Nirmana, (2) to find out how it affects the primary education of fine art in Faculty of Fine Art IKJ (3) How the teaching pattern of Nirmana lesson that should be given to PDSR students in FSR IKJ so that they can explore their works which being created, have aesthetic values and be able to responsible The methods used in this article are study of literature and analyzed descriptively. The conclusions are: (1) Nirmala is the core which is very important and compulsory to be implemented in any art and design. The Nirmala is subject taught at FSR IKJ which includes the elements existed in any arts and design. (2) By mastering the Nirmala students are able to create and explore their works in arts and design properly and responsively (3) The Nirmala teaching pattern should be well-design and systematically given to the students followed by exercises.
PERAN RUANG TERBUKA HIJAU DALAM CITRA KOTA Studi Kasus: Taman Suropati, Jakarta Ayu, Ardianti Permata
Jurnal Ilmiah Desain & Konstruksi Vol 18, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/dk.2019.v18i1.1958

Abstract

Penelitian ini bertujuan menjelaskan bagaimana sebuah Ruang Terbuka Hijau (RTH) memiliki peran penting dalam tata ruang kota. Peran yang akan diteliti tidak hanya sebagai vegetasi untuk menyeimbangkan lingkungan saja, melainkan juga memiliki peran dalam citra sebuah kota, khususnya kota Jakarta sebagai kota urban, dengan studi kasus Taman Suropati Jakarta.  Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk melihat peran taman kota dan kaitannya dengan sebuah citra kota. Metodologi yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif dengan menggabungkan pendekatan kajian tata ruang kota dengan kajian budaya secara historis-diakronis. Temuan yang didapatkan yaitu bahwa Ruang Terbuka Hijau memiliki peran penting dalam citra sebuah kota antara lain sebagai landmark, ‘penyambung lidah rakyat’, tempat interaksi masyarakat, tempat yang dapat menampung aspirasi rakyat, serta memiliki nilai tersendiri secara kesejarahan.
Zootopia: Kontestasi Dalam Multikultur Ayu, Ardianti Permata
Urban: Jurnal Seni Urban Vol 1, No.2: Oktober 2017
Publisher : Sekolah Pascasarjana Institut Kesenian Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52969/jsu.v1i2.7

Abstract

Film is an effective communication media to deliver an ideology. Disney as a producer which contributed significantly in film industry – which is making film continuously with diverse background and theme – trying deliver problems and changes in society. Zootopia (2016) as one of its products is animation film which represent urban problems by featuring heterogeneous animal society. In this film, animals have modern minded and have an agreement to live together and no longer prey on one another. By cultural studies, this paper examines that how the multiculturalism works in heterogeneous society, and how the contestation (rights and space) happens on multiculturalism in urban city called Zootopia. Film merupakan media komunikasi yang efektif untuk menyampaikan sebuah ideologi. Disney sebagai produsen yang berkontribusi secara signifikan di industri perfilman dunia - terus membuat film dengan latar dan tema yang beragam - mencoba menyampaikan permasalahan dan perubahan yang ada di masyarakat. Salah satunya Zootopia (2016), merupakan produk film animasi yang merepresentasikan permasalahan-permasalahan di kota urban melalui masyarakat (para hewan) yang heterogen. Dalam film ini, digambarkan para hewan sudah berpikiran modern dan memiliki kesepakatan untuk hidup berdampingan dan tidak lagi saling memangsa. Melalui pendekatan cultural studies, tulisan ini mengkaji bagaimana wacana multikulturisme berjalan di masyarakat heterogen, serta bagaimana kontestasi hak dan ruang muncul dalam multikulturime di kota urban bernama Zootopia.
A SHIFT IN THE ARTICULATION OF URBAN SOCIETY’S WORKING SPACE Ayu, Ardianti Permata; Sulistyo, Danny Eko
International Review of Humanities Studies Vol. 5, No. 3
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Swift technological development has caused shifting habits and changing behavioral pattern or lifestye in all respects, notably among urban society, including in terms of work and self-identity production. Members of society now have elevated flexibility to have their own working spaces. Work now can be carried out independently by a mere piece of gadget anywhere within the virtual room. It is co-working space which facilitates independent workers with a flexible, open-space, relaxed, cozy, entertaining, eye-catching, and now even instagrammable space organizing system. Now that plenty of co-working spaces have been produced, the spatial design of co-working space is gaining much popularity and setting a new trend for conventional office design. Taking a cultural study approach, this work examines how a shift in the meaning of work space takes place in urban settings from that of conventional offices to that of co-working spaces as a needs facility (functionally) and how the co-working space design model later becomes a trend in conventional office designing.
Pemanfaatan Limbah Kayu Pada Inovasi Furniture Stool Tristama, Aditya; Ayu, Ardianti Permata; Natasya, Natasya; Monata, Rio Setya; Ibrahim, Dinullah Bayu
Cipta Vol 4, No 1 (2025): Cipta
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/cipta.v4i1.4300

Abstract

Pemanfaatan limbah kayu pada inovasi furniture dengan menerapkan desain yang berkelanjutan dilakukan dengan uji eksplorasi bahan. Uji coba eksplorasi yang dilakukan yakni dengan mencampurkan bahan resin bening dengan potongan-potongan kecil limbah kayu untuk menghasilkan bagian dudukan untuk furniture stool. Metode yang dilakukan adalah dengan menggunakan metode studi literatur dengan teknik pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat, serta mengolah bahan penelitian. Metode kedua menggunakan metode eksperimen yang dilakukan dengan tujuan sebagai prototipe awal yang berguna sebagai bahan acuan atau contoh untuk dikembangkan kembali pada eksperimen-eksperimen selanjutnya. Hasil dari eksperimen ini adalah material resin putih dengan ranting pohon kecil yang sudah menyatu dan mengeras. Eksperimen kedua dilakukan dengan tujuan membuat material jadi yang akan digunakan sebagai bagian dari furniture yang dirancang. Hasil dari eksperimen kedua ialah bentuk material resin putih skala 1:1 yang sudah mengeras dan mengikat potongan-potongan kayu kecil yang kemudian dirapikan dan diberikan finishing glossy. Melalui perancangan dan pengerjaan furniture yang telah dilakukan dan berdasarkan hasil yang diperoleh dari pembahasan di atas, telah dihasilkan inovasi furniture stool dengan skala 1:1 dengan memanfaatkan limbah kayu sebagai bahan dari bagian pembentuk furniture.