Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

FESTIVAL KAMPUNG SENAUNG 2017 DALAM PERSPEKTIF DEMOKRATISASI DESA: FESTIVAL KAMPUNG SENAUNG 2017 DALAM PERSPEKTIF DEMOKRATISASI DESA Wenny Ira Reverawati
Khazanah Intelektual Vol. 2 No. 1 (2018): Khazanah Intelektual
Publisher : Balitbangda Provinsi Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37250/newkiki.v2i1.20

Abstract

Berdasarkan asas pengakuan terhadap hak asal-usul desa dan kewenangan lokal dalam UndangUndang Desa No.6 Tahun 2014, desa Senaung mengintegrasikan kembali lembaga adat desa yang telah menjadi susunan asli tata pemerintahan desa sejak dahulu kala ke dalam penyelenggaraan pemerintahan desa. Namun, lembaga adat desa belum berfungsi secara maksimal untuk menunjang tugas, kewajiban, kewenangan kepala desa dalam hal pelestarian, pemberdayaan, pengembangan adat istiadat dan tradisi serta nilai sosial budaya di masyarakat desa. Padahal jika keduanya bermitra dan menjalankan fungsinya dapat dijadikan sarana pengembangan demokratisasi desa terhadap isu pembangunan berbasis sosio kultural, maka diinisiasilah Festival Kampung Senaung 2017 untuk mendorong jalannya kemitraan diantara keduanya dalam menjalankan fungsinya tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Festival Kampung Senaung 2017 dalam perspektif demokratisasi desa. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus, teknik pengumpulan sampling secara purposive sampling dan analisis data secara holistik yang sesuai dengan pendekatan studi kasus dalam penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Festival Kampung Senaung 2017 yang merupakan agenda pelestarian, pemberdayaan, dan pengembangan, pembinaan adat istiadat, tradisi dan sosial kebudayaan yang ada di desa Senaung secara tidak sengaja membangunkan kembali solidaritas mekanis masyarakat desa Senaung yang selama ini terancam dengan rasa individualisme. Festival ini mengakomodir sejarah serta kekhasan pola sosio budaya masyarakat desa Senaung. Dalam perspektif demokratisasi desa, Festival Kampung Senaung 2017 merupakan inisiasi dari pengembangan demokratisasi desa. Saran Maka dari itu, perlu pendampingan yang tetap mendorong kemitraan antara lembaga adat desa dan kepala desa sangat diperlukan agar fungsi kewenangan berdasarkan hak asal-usul dapat dijalankan oleh desa.
Tugas Kepala Desa: Catatan Dari Desa Talang Serdang Kecamatan Mandiangin Kabupaten Sarolangun Sri Enda Agus Cahyanti; M. Yusuf; Wenny Ira Reverawati
Jurnal Politikom Indonesiana Vol 3 No 1 (2018): Jurnal Politikom Indonesiana
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Singaperbangsa Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (454.939 KB) | DOI: 10.35706/jpi.v3i1.1422

Abstract

AbstrakPelaksanaan tugas Kades sering kali tidak sesuai dengan UU No. 6 Tahun 2014. Penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan dalam penyelenggaraan pemerintah desa tidak luput dari perhatian masyarakat terutama kepala desa. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan studi kasus di desa Talang Serdang, kecamatan Mandiangin, kabupaten Sarolangun. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi atau pengamatan secara langsung, wawancara serta dokumentasi. Hasil penelitian menujukan bahwa pelaksanaan tugas kades desa Talang Serdang, belum berjalan sesuai dengan tupoksinya masing-masing karena di dalam penyelenggaraan ini masih terdapat tumpang tindih jabatan, tugas kades hampir sepenuhnya diserahkan kepada sekretaris desa. Dari segi pelayanan publik juga masih terdapat kekurangan seperti kantor desa yang sering kali tutup apabila ada masyarakat yang ingin berurusan, begitu pula dengan administrasi desa yang belum ada struktur pemerintahan serta peta desa yang terlampir dalam RPJMDES. Kendala yang dialami oleh Kepala Desa dalam penyelenggaraan pemerintah desa adalah minim nya sumber daya manusia, struktur pemerintahan yang belum tertata rapi, kades kurang dekat dengan masyarakat sehingga menimbulkan jarak antara kades dengan masyarakat, belum termanfaatkan dengan baiknya lahan-lahan kosong yang ada di desa, akibatnya kelompok tani yang kurang menjadikan pendapatan desa minim dan kurang nya pelatihan-pelatihan terhadap perangkat desa. Keywords: Implementasi; Desa; Kepala Desa