Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

A Low Cost Wearable Medical Device for Vital Signs Monitoring in Low-Resource Settings Muhammad Niswar; Muhammad Nur; Idar Mappangara
International Journal of Electrical and Computer Engineering (IJECE) Vol 9, No 4: August 2019
Publisher : Institute of Advanced Engineering and Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (602.766 KB) | DOI: 10.11591/ijece.v9i4.pp2321-2327

Abstract

Medical devices are often expensive, so people in low-income countries cannot afford them. This paper presents the design of a low-cost wearable medical device to measure vital signs of a patient including heart rate, blood oxygen saturation level (SpO2) and respiratory rate. The wearable medical device mainly consists of a microcontroller and two biomedical sensors including airflow thermal sensor to measure respiratory rate and pulse oximeter sensor to measure SpO2 and heart rate. We can monitor the vital signs from a smartphone using a web browser through IEEE802.11 wireless connectivity to the wearable medical device. Furthermore, the wearable medical device requires simple management to operate; hence, it can be easily used. Performance evaluation results show that the designed wearable medical device works as good as a standard SpO2 device and it can measure the respiratory rate properly.  The designed wearable medical device is inexpensive and appropriate for low-resource settings. Moreover, as its components are commonly available in the market, it easy to assembly and repair locally.
Arkeologi Jender Muhammad Nur
Kapata Arkeologi Vol. 4 No. 6 Juli 2008
Publisher : Balai Arkeologi Maluku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24832/kapata.v4i6.93

Abstract

No Abstract
Pemakaian Umpatan dalam Bahasa Luwu pada Mahasiswa IPMIL Raya Unhas: Kajian Sosiolingustik Asria Sadda; Muhlis Hadrawi; Muhammad Nur
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Vol. 8 No. 2 (2022)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/onoma.v8i2.1931

Abstract

This research was inspired by the phenomenon of curse words use in Tana Luwu which its region has special dialect or language variety. This research aimed to describe forms and functions of curse words used in the form language in Tana Luwu. The present research was sourced from students from Tana Luwu who join Student Association of Luwu in Hasanuddin University. This research used descriptive method with qualitative analysis. The research results showed that curse words used in the form of language in Tana Luwu refer to seven references, namely animal, body parts/condition of body parts, impurity, supernatural creatures, diseases, adjectives, and condition. Meanwhile, the functions of the term are classified into four things, namely as the expression of annoyance, anger and exasperation, as greeting to be intimate, as expression of condition suddenly occurring, or unexpectedly happening, and as a form of satire.
PENDAMPINGAN KELOMPOK PEMUDA DALAM PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN BERBASIS SUMBER DAYA BUDAYA DI TAMAN ARKEOLOGI LEANG-LEANG MAROS, SULAWESI SELATAN Muhammad Nur; Yusriana; Andi Muhammad Saiful; Khadijah Thahir Muda; Yadi Mulyadi; Nur Ihsan D; Erwin Mansyur Uga Saraka; Ayuningsih; Balqis Az Zahrah; Raihan Mahadwika
Panrita Abdi - Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol. 7 No. 4 (2023): Jurnal Panrita Abdi - Oktober 2023
Publisher : LP2M Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/pa.v7i4.22124

Abstract

Leang-Leang Archaeological Park is one of the popular tourist attractions and is visited by many tourists both from within the country and from abroad. Although it has many visitors, based on observations in Leang-Leang prehistoric park during our visit, it is known that this attraction only relies on the main attractions, namely ancient images and karst landscaping. In addition, the local carrying capacity has yet to be fully utilized. This is evidenced by the absence of other tourist attractions and the incompleteness of the tourism development component, namely amenities. Although youth groups have been involved in the creative business field, there still needs to be more in exploring existing cultural resources to be used as typical souvenirs of Leang-Leang. Based on these problems, this mentoring aims to provide partners with an understanding of the cultural resources in Leang-Leang Maros and improve their skills in producing Leang-Leang souvenir products. The results of this activity increased knowledge of the community and advanced skills in manufacturing and packaging leang-leang Maros souvenirs.  ---  Taman Arkeologi Leang-Leang merupakan salah satu objek wisata yang populer dan banyak dikunjungi oleh wisatawan baik dari dalam negeri maupun dari mancanegara. Meskipun memiliki jumlah pengunjung yang terhitung tinggi, namun berdasarkan pengamatan di Taman Prasejarah Leang-Leang selama kami melakukan kunjungan, diketahui bahwa objek wisata ini hanya mengandalkan atraksi utama, yaitu gambar purba dan lansekap karst. Selain itu, daya dukung lokal belum dimanfaatkan secara maksimal. Hal itu dibuktikan dengan tidak adanya atraksi wisata lain dan tidak lengkapnya dalam komponen pengembangan pariwisata, yaitu amenitas. Meskipun telah ada kelompok pemuda yang berkecimpung dibidang usaha kreatif namun masih minim dalam mengksplorasi sumber daya budaya yang ada untuk dijadikan sebagai cinderamata khas dari Leang-Leang. Berdasarkan pada permasalah tersebut, pendampingan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada mitra terkait sumber daya budaya yang ada di Leang-Leang Maros dan meningkatkan keterampilan dalam menghasilkan produk cinderamata khas Leang-Leang. Hasil kegiatan ini menghasilkan peningkatan pemahaman kepada masyarakat, peningkatan keterampilan dalam pembuatan dan pengemasan cinderamata khas Leang-Leang Maros.
Pengaruh Populasi Cacing dan Pakan Ampas Tahu terhadap Kualitas Hara Kascing Kotoran Kuda Muhammad Nur; Elkawakib Syam’un; Sylvia Syam
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36418/syntax-literate.v8i10.10229

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh pemberian jumlah cacing tanah terhadap kualitas hara kascing kotoran kuda, mengetahui kandungan unsur hara terbaik sesuai standar yang ditetapkan pemerintah yaitu N 0,4 %, P0,1 % dan K 0,2%. Jenis penelitian yang digunakan adalah True Experimental Research yang dilakukan greenhouse Instalasi Pengkajian dan Pengembangan Pertanian Kelurahan Tolo Selatan,Kecamatan Kelara, Kabupaten Jeneponto pada tanggal 28 Juli – 28 Agustus 2022. Hasil Kascing dianalisis di laboratorium Tanah dan Pupuk Kabupaten Maros Milik Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Propinsi sulwesi Selatan.Rancangan penelitan tunggal Rancangan Acak Lengkap dengan 2 factor yaitu jumlah cacing tanah sebanyak 2,5kg (K1), 5Kg (K2), 7,5kg (K3), 10kg (K4) dan 12,5kg (K5) perpetak ukuran 1x2meter dan factor kedua adalah ampas tahu sebagai pakan tambahan dengan jumlah masing masing 5Kg/Petak perlakuan per hari.Analisis Data melalui Hasil Laboratorium kandungan unsur hara setiap petak perlakuan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada perlakuan K2 dengan jumlah cacing 5kg.Persentase unsur hara terbaik yang dihasilkan yaitu N (1,06%), P (0,48%) dan K (0,87%) sedangkan rasio C/N 9,43 serta kadar ph 7.