Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Mentari

TEORI DALAM PENELITIAN SOSIAL TM Jamil
Mentari: Majalah Ilmiah Universitas Muhammadiyah Aceh Vol 11, No 2 (2008)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Manusia senantiasa berusaha mencari kesempurnaan dan kebenaran, di dorong oleh hasrat ingin tahunya yang selalu ada dan tidak pernah padam. Melalui berbagai penelitian, banyak rahasia tersingkap sudah. Pengetahuan orang semakin luas. Ilmu pengetahuan sebenarnya merupakan kumpulan pengalaman dan pengetahuan sejumlah orang yang dipadukan secara harmonis dalam suatu bangunan yang teratur dan kebenarannya sudah teruji. Maka ilmu pengetahuan mempunyai nilai umum yang dapat dipergunakan menghadapi persoalan hidup sehari-hari. Namun, banyak masalah belum juga terpecahkan; disamping itu muncul masalah-masalah baru. Oleh karena itu, penelitian/ penyelidikan lahir dari masalah kehidupan manusia sendiri yang memerlukan pemecahan. Meskipun tidak ada cara yang sama sekali dapat dipergunakan untuk menghilangkan ketidaktentuan (uncertainty), namun unsur-unsur ketidak tentuan karena kurangnya informasi itu dapat diperkecil dengan mempergunakan metode ilmiah. Metode ini akan mengurangi bahaya berbuat salah atas pilihan dari bermacam-macam tindakan. Riset sebenarnya merupakan penerapan atau aplikasi dari metode ilmiah. Dengan kata lain riset sinonim dengan metode ilmiah.            Sifat ilmiah atau tidak ilmiah erat hubungannya dengan metode penyimpulan. Suatu tulisan disebut ilmiah bila pokok pikiran yang dikemukakannya disimpulkan melalui suatu prosedur yang sistematis dengan mempergunakan pembuktian-pembuktian yang cukup meyakinkan. Bukti yang cukup meyakinkan ini biasanya merupakan fakta-fakta yang didapat secara objektif dan berhasil lolos dari berbagai proses pengujian. Kadar ilmiah dari suatu penelitian dapat bervariasi bergantung pada pengalaman dan keterampilan penelitian serta besarnya dana yang tersedia dan waktu penelitian.
PROFESIONALISME DAN DEMOKRASI DALAM PERSPEKTIF MORAL TM Jamil
Mentari: Majalah Ilmiah Universitas Muhammadiyah Aceh Vol 12, No 2 (2009)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Demokrasi yang dijalankan secara profesional dalam sebuah negara merupakan dambaan setiap warga. Demokrasi yang indah adalah demokrasi yang dilakukan dengan budaya profesional. Profesionalisme itu akan muncul bila dilandasi oleh sikap moral yang santun dan saling  menghargai. Pengakuan terhadap kekuasaan rakyat adalah sebuah bentuk demokrasi dalam berbangsa dan bernegara. Hendaknya sebuah negara dalam menjalankan demokrasi sebagai bentuk pengakuan terhadap hak-hak rakyat, diwujudkan dengan profesionalisme dan penerapan nilai-nilai moral.  Oleh karena itu, uraian berikut ini akan mengajarkan kita untuk bisa menghargai perbedaan sikap dalam kebersamaan untuk mencapai tujuan.
SUMBER DAYA MANUSIA YANG TANGGUH DALAM MEMBANGUN KOPERASI (Sebuah Tinjauan Praktis) TM Jamil
Mentari: Majalah Ilmiah Universitas Muhammadiyah Aceh Vol 13, No 2 (2010)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Unability of cooperative to be the solution of the mainstay institution of SMEs empowerment was not because of the wrong basic concept of cooperative institution but it was because of development approach which is directly influenced by political policy and economy of the world. Globalization is one of the factor which should encourage cooperative development (it is a challenge so that SMEs group to be united in the frame of enhancing the scale of business and efficiency), nevertheless its tendency becomes a constraint to the sustainability of cooperative development. Solution which is needed to empower cooperative is a strong and real commitment by revitalizing cooperative activities and enforcement of financing. Alternative in purifying cooperative institution could be done by way of: 1) Improving and completing cooperative law (accelerate the ratification of cooperative bill); 2) Giving extention, training and education to cooperative board of directors, managers and method so as they could really know and understand about cooperative completely and genuinely:                       3) Appropriate, directed, planned and sustainable socialization/ promotion through media; 4) Preparing appropriate standard and method of cooperative subject to support cooperative cadres forming on the basic, medium and high education; and 5) Giving most of promotion and responsibility on cooperative development to cooperative movement itself.