This Author published in this journals
All Journal JURNAL KESEHATAN
Santosa B
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENUNDAAN PLASMA SITRAT PADA SUHU KAMAR (27C) TERHADAP HASIL PEMERIKSAAN APTT ( Activated Partial Thromboplastin Time ) Santosa B
JURNAL KESEHATAN Vol 1, No 1 (2008): Analis dan Ilmu Kesehatan
Publisher : JURNAL KESEHATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (454.96 KB)

Abstract

Perneriksaan APTT adalah serangkaian tes dari sistem koagulasi instrinsik dimana fase kontak dari rangkaian jalur koagulasi diaktivasi sebelum sampel direkalsifikasi dengan adanya pengganti trombosit. Plasma Sitrat adalah Plasma yang diperoleh dari canpuran antara darah danNa Sitrat 3,8 % dengan perbadingan 9 : 1, yang kemudian disentrifuge selama 5 menit dengan kecepatan 2500 rpm. Untuk Pemeriksaan APTT dengan sampel yang berupa plasma sitrat yang disimpan pada suhu kamar, sampel harus diperiksa maksimal dalam 2 jam. Pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan suhu inkubasi 37.C dan waktu inkubasi normal 1 sampai 5 menit. Pengaruh penundaan sampel pemeriksaan plasrna sitrat terhadap hasil pemeriksaan APTT adalah dapatmenghambat aktivitas faktor - faktor pembekuan sehingga hasilnya dapat menunjang.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh lama penyimpaan plasma sitrat yang disimpan pada suhu kamar terhadap hasil pemeriksaan APTT. Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai bahan pertimbangan dan dapat memberikan informasi kepada petugaslaboratorium ataupun instansi terkait baik secara teoritis maupun metodologis dalam penanganan sampel sebelum perneriksaan APTTSampel diambil secara accidental sampling mehasiswa Analis Kesehatan yang dilakukan pemeriksaan APTT sebanyak 10 kali ulangan masing-masing pada 2,3 dan 4 jam. Data yang diperoleh kemudian dikumpulkan dan dianalisa dengan menggunakan uji anova satu faktor.Dengan hasil F hitung =17,98 lebih besar dari F tabel =3,35 sehingga dapat disimpulkan adanya pengaruh lama penyimpanan 2jam, 3 jam , 4 jm terhadap hasil pemeriksaan APTT. pengaruh Lama penyimpanan pada suhu kamar menunjukkan adanya peningkatan hasil pemeriksaan dari 2 jam ke 3 jam sebeser 11,6 %, dan dari 2 jam ke 4 jam sebesar 25 %.Dalam Pemeriksaan Hematologi khususnya pemeriksaan APTT, dengan sampel yang berupa plama sitrat harus diperhatikan batas waktu penundaan pemeriksaanrya, karena akan berpengaruh terhadap hasil pemeriksaan APTT
ANTI HBsAg PADA STAF FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG SETELAH SEPULUH TAHUN VAKSINASI HEPATITIS B Rulistiana -; Darmawati S; Santosa B
JURNAL KESEHATAN Vol 1, No 1 (2008): Analis dan Ilmu Kesehatan
Publisher : JURNAL KESEHATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (515.003 KB)

Abstract

Anti HBsAg merupakan antibodi terhadap HBsAg yang timbul akibat panberian vaksin hepatitis B. Berdasarkan hal tersebut dilakukan penelitian unnrk mengetahui apakah masih terdapat anti HBsAg pada STAF FIKKES UNIMUS setelah 10 tahun vaksin hepatitis B. hasil penelifian tersebut diharapkm dapat menjadi masukan bagi STAF FIKKESUNIMUS khususnya dan masyarakat pada umumnya Untuk mengetahui adanya anti HBsAg setelah 10 tahun vaksinasi hepatitis B dan perlu tidaknya dilakukan revaksinasi.Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif, populasi penelitian adalah STAF FIKKES UNIMUS sebanyak 19 orang. Sampel pemeriksaan yang digunakan adslah serum atau plasma dari darah vena yang diambil sebanyak 3,0 ml.Hasil yang diperoleh 10 orang dengan prosentase 52,6 % masih memiliki anti HBsAg sedangkan 9 orang dengan prosentase 47,4 % tidak mengandung anti HBsAg. Anti HBsAg STAF FIKKES UNIMUS memiliki hasil positif karena imunitasnya baik sehingga antibodi dalam tubuh masih depat bertahan lama terbukti dari penelitian bahwa setelah 10 tahun masih ditemukan anti HBsAg > 10 IU/L, sedangkan yang hasilnya negatif karena imunitas yang dimiliki rendah sehingga setelah 10 tahun vaksinasi anti HBsAg sudah tidak dapat ditemukan lagi.