Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengaruh Variasi Pendingin Terhadap Kekasaran Dan Temperatur Permukaan Pada Proses Pembubutan Baja Karbon Rendah ST 41 Peni Dwi Purnomo; Johan Wayan Dika; Mashudi Mashudi
Journal of Science Nusantara Vol 1 No 2 (2021): Desember 2021
Publisher : LPPM Universitas Nahdlatul Ulama Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (754.722 KB)

Abstract

Proses bubut merupakan salah satu proses pemesinan yang berupaya untuk membuang sebagian material dalam bentuk geram. Salah satu tolak ukur keberhasilan dari proses bubut adalah kekasaran. Hal ini terjadi akibat adanya gerak relatif pahat terhadap benda kerja, dimana benda kerja diputar pada spindel dan pahat dihantarkan ke benda kerja secara translasi. Hal ini disebabkan bentuk dan kekasaran permukaan produk dalam kaitanya dengan gesekan, keausan, sistem pendingin dan lain – lain. Dalam penelitian ini temperature permukaan dan kekasaran permukaan tahapanya adalah pemilihan material dan jenis media pendinginya. Material yang digunakan adalah ST 41, pahat potong yang gunakan adalah HSS, sedangkan media pendinginya Soluble Oils, Minyak Goreng Sawit, dan Udara/tanpa Pendingin. Untuk proses selanjutnya adalah proses pembubutan menggunakan mesin bubut konvesional dengan kecepatan putar 630 Rpm, Kedalaman potong 2mm, dan kecepatan potong 0,04 mm/menit, dengan berbagai media pendingin untuk setiap benda kerja. Jenis media pendingin sangat berpengaruh terhadap nilai Temperature Permukaan maupun Kekasaran Permukaan, dikarenakan perbedaan nilai temperature dan kekasaran pada setiap media pendingin berbeda. Penelitian ini menggunakan metode Deskriptif, karena penelitian hanya untuk mendeskripsikan variabel yang diteliti. Sedangkan untuk analisa data, penelitian ini menghunakan analisa regresi, karena untuk menguji pengaruh antara variabel bebas maupun variabel terikat. Nilai temperature permukaan dan kekasaran permukaan dengan media pendingin menggunakan Soluble Oils memiliki rata – rata 40,3° C dan 5,35 µm, dengan media pendingin Minyak Goreng Sawit memiliki rata – rata 38,8° C dan 5,21 µm, sedangkan dengan menggunakan media pendingin Udara/Tanpa Pendingin memiliki rata – rata 39,2° C dan 6,14 µm.
Rancang Bangun Mesin Peragi Tape Dan Pengaruhnya Terhadap Tingkat Produktivitas Peragian Tape Di Sumberasri Andik Setiawan; Mashudi Mashudi
Journal of Science Nusantara Vol 1 No 2 (2021): Desember 2021
Publisher : LPPM Universitas Nahdlatul Ulama Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (653.184 KB)

Abstract

Desa Sumberasri Kecamatan Nglegok Kabupaten Blitar merupakan desa yang terletak di kaki lereng Gunung Kelud. Desa Sumberasri memiliki tanah yang subur dengan berbagai tanaman yang melimpah, salah satu tanaman di Sumberasri adalah singkong. Tape merupakan salah satu olahan dari singkong yang dalam proses pembuatannya melalui proses fermentasi, sebelum proses ini terdapat proses pencampuran singkong dan ragi sebagai bibit fermentasi. Hasil observasi di home industri sumberasri proses pencampuran masih menggunakan cara manual, cara ini kurang efisien karena mengeluarkan banyak tenaga dan menghabiskan waktu yang lama. adanya permasalahan tersebut penulis akan melakukan penelitian mesin peragi tape dengan bentuk tungku oktagonal. Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan nilai efisien dan produktivitas home industri tape di Sumberasri. Perencanaan mesin di desain dengan software inventor dengan bentuk tungku oktagonal, mesin ini menggunakan motor penggerak 0,25 PK dan reducer 1:30 dengan pengaduk tipe semi vertikal horizontal.putaran mesin yang dihasilkan adalah 9,13 rpm yang cocok untuk singkong yang sudah direbus yang memiliki tekstur mudah hancur. Hasil dari penelitian proses peragian mengunakan mesin peragi memiliki tingkat produktivitas 42 kg per 5 menit dan dapat meningkat 3 kali dibanding sebelumnya yang menggunakan manual.
Analisis Kekerasan Dan Cacat Porositas Terhadap Variasi Temperature Pada Al-Si Dengan Metode Lost Foam Casting Moh Jafar Baihaqi; Johan Wayan Dika; Mashudi Mashudi
Journal of Science Nusantara Vol 1 No 2 (2021): Desember 2021
Publisher : LPPM Universitas Nahdlatul Ulama Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (768.513 KB)

Abstract

Aluminium Silicon memiliki kelebihan dibandingkan logam lain, diantaranya bobotnya ringan, tahan terhadap korosi serta sebagai konduktor panas dan istrik. Tetapi dalam pengaplikasiannya, alumunium silicon masih memiliki kelemahan dalam sifat mekanik. Penelitian ini, bertujuan untuk menganalisis pengaruh variasi temperatur pada paduan Al-Si. Hasil material dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan rujukan dan masukan yang bermanfaat bagi ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan rekayasa pengecoran logam. Metode yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu piston dilebur dahulu dalam tungku pembakaran kemudian dengan temperatur 775°C, 800°C dan 825°C dituang kedalam cetakan pasir sehingga menjadi sebuah spesimen. Kemudian dilakukan uji kekerasan menggunakan alat uji microvickers dan cacat porositas menggunakan uji porositas. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa paduan AlSi-Styrofoam dapat meningkatan sifat mekanik. Nilai kekerasan tertinggi terdapat pada temperatur 825°C sebesar 134,1 HV dengan cacat porositas 20% dan nilai kekerasan terendah terdapat pada 775°C sebesar 112,3 HV dengan cacat porositas 8,4%.